Delhita, Antina. 2015. Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Orientasi Tujuan terhadap Pemahaman Konsep Kesetimbangan Kimia Siswa Kelas XI SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang. Tesis, Program Studi Pendidikan Kimia, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. I Wayan Dasna, M.Si., M.Ed., Ph.D.,

            (II) Dr. Munzil Arif, S.Pd., M.Si.

 

Kata-kata Kunci: Inkuiri Terbimbing, Orientasi Tujuan, Pemahaman Konsep, Kesetimbangan Kimia

 

Beberapa penelitian menemukan bahwa materi kesetimbangan kimia sulit untuk dipelajari dan diajarkan. Berdasarkan hasil angket juga ditemukan kesulitan siswa dalam mempelajari kimia. Kebanyakan siswa merasa bingung dengan banyaknya konsep dalam kesetimbangan dan mempelajari konsep tersebut dengan menghafal. Sebagai upaya untuk menghindar dari belajar hafalan, digunakan pembelajaran berbasis konstruktivistik, yaitu inkuiri terbimbing. Dengan menekankan pada belajar penemuan, siswa dapat memperoleh pemahaman yang mendalam. Sebagai pembanding strategi inkuiri terbimbing, digunakan pula strategi Cooperative Learning Cycle (CLC) 5E. Selain strategi pembelajaran yang digunakan, faktor lain yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran adalah orientasi tujuan. Tujuan siswa dalam mengikuti pembelajaran terbagi menjadi dua, yaitu sungguh-sungguh belajar untuk memperoleh pengetahuan (tujuan belajar) dan ingin memperoleh nilai sebaik-baiknya (tujuan penampilan). Permasalahannya adalah bagaimana pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dan orientasi tujuan terhadap pemahaman konsep. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji: (1) perbedaan pemahaman konsep kesetimbangan kimia pada kelompok siswa yang dibelajarkan dengan strategi inkuiri terbimbing dan CLC 5E, (2) perbedaan pemahaman konsep kesetimbangan kimia siswa dengan orientasi tujuan belajar dan tujuan penampilan pada kelompok yang dibelajarkan dengan inkuiri terbimbing dan CLC 5E.

Penelitian quasi-experimental ini menggunakan rancangan The Static-Group Comparison Design. Subyek penelitian adalah dua kelas XI IPA yang dipilih dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Kelas eksperimen dibelajarkan dengan inkuiri terbimbing dan kelas kontrol dibelajarkan dengan Cooperative Learning Cycle (CLC) 5E. Data penelitian adalah skor orientasi tujuan dan skor pemahaman konsep. Skor orientasi tujuan diperoleh dari hasil pengisian angket dan digunakan untuk menentukan kategori tujuan siswa. Skor pemahaman konsep diperoleh dari hasil tes dengan jenis soal two-tier diagnostic test. Validitas angket orientasi tujuan sebesar 94,1%, sedangkan validitas dan reliabilitas soal pemahaman konsep berturut-turut adalah 85,4% dan 0,71. Data penelitian kemudian dianalisis dengan Anava Dua Jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kelompok siswa yang dibelajarkan dengan inkuiri terbimbing mempunyai pemahaman konsep kesetimbangan kimia yang lebih rendah dibandingkan CLC 5E, (2) Pemahaman konsep kesetimbangan kimia kelompok siswa dengan orientasi tujuan belajar lebih baik dibandingkan tujuan penampilan baik pada kelas yang dibelajarkan dengan inkuiri terbimbing maupun dengan CLC 5E, sedangkan pemahaman konsep kesetimbangan kimia kelompok dengan orientasi tujuan belajar dan tujuan penampilan pada kelas yang dibelajarkan dengan CLC 5E lebih baik dibandingkan inkuiri terbimbing.