Roza, Aan F. 2014. Penerapan Literasi Kritis dalam Pembelajaran IPS di Kelas VIII A SMPN 4 Baradatu. Tesis. Program Studi Pendidikan Dasar, Konsentrasi Pendidikan IPS SMP, Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., (II) Prof. Dr. Anang Santoso, M.Pd.

 

Kata Kunci : literasi kritis, aktivitas belajar dan hasil belajar.

 

Berdasarkan observasi awal menunjukan beberapa permasalahan pada proses pembelajaran IPS di SMPN 4 Baradatu antara lain adanya kecenderungan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered), rendahnya kemampuan membaca, menulis, berbicara dan sikap yang berdampak terhadap rendahnya hasil belajar IPS siswa. Oleh sebab itu diperlukan upaya peningkatan kegiatan pembelajaran untuk mengatasi hal tersebut. Penerapan model pembelajaran literasi kritis merupakan salah satu upaya solusi yang dapat dilakukan.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran dengan Literasi Kritis dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas VIII A tahun pelajaran 2014/2015 SMPN 4 Baradatu dengan jumlah siswa 20 orang. Pelaksanaan tindakan terbagi menjadi dua siklus yang tiap siklus merupakan rangkaian kegiatan yang berurutan yaitu pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Keterlaksanaan pembelajaran diukur dengan lembar observasi RPP, aktivitas belajar siswa diukur dengan mengunakan lembar observasi dan hasil belajar diukur mengunakan soal tes.

Hasil penelitian menunjukan bahwa:1) Penerapan model pembelajaran literasi kritis secara keseluruhan dapat berjalan dengan baik, pada siklus I keterlaksanaan pembelajaran melalui lembar observasi RPP yang disusun dalam kategori Baik dengan skor 75,00 meningkat siklus II menjadi kategori Sangat Baik dengan skor 91,67. 2) Penerapan model pemebelajaran literasi kritis dapat meningkatan aktivitas belajar siswa pada Siklus I dalam kategori Baik dengan skor 70,750, Siklus kedua mengalami peningkatan menjadi 85,750 dengan kategori sangat baik. 3) Penerapan model pembelajaran literasi kritis juga dapat meningkatakan hasil belajar siswa, pada tahap sebelumnya nilai rata-rata siswa adalah 40,00. Pada akhir siklus I menunjukan adanya peningkatan nilai rata-rata menjadi 66,95 dan meningkat pada akhir siklus II menjadi 80,93.

Beberapa saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian adalah: (1) Model pembelajaran literasi kritis dapat menjadi salah satu variasi dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, (2) Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru agar penerapan model pembelajaran literasi kritis dapat berjalan dengan optimal diantaranya; a) pengaturan alokasi waktu yang memadai sesuai dengan perencanaan, b) pengelolaan kelas yang baik agar siswa dapat terlibat aktif dalam setiap tahapan kegiatan pembelajaran; c) kesiapan siswa dalam memahami teknik dan langkah-langkah model pembelajaran sangat penting agar proses pembelajaran berjalan lancar dan hasilnya sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan; d) arahan dan bimbingan guru kepada siswa perlu terus dilakukan terutama pada tahap pemberian umpan balik terhadap hasil kerja kelompok lain, (3) Untuk kegiatan penelitian selanjutnya hendaknya memadukan model pembelajaran literasi kritis dengan pendekatan atau model pembelajaran lainnya dan penelitian tidak terbatas hanya pada hasil belajar siswa dari aspek koginitif saja tetapi mencakup juga aspek afektif dan psikomotoriknya.