Betty. 2015. Pembelajaran Menulis Cerpen Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMP. Tesis. Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Hj. Yuni Pratiwi, M.Pd., (II) Prof. Dr. Heri Suwignyo, M.Pd.

 

Kata kunci: pembelajaran menulis cerpen, Kurikulum 2013, pendekatan saintifik

 

Pembelajaran menulis cerita pendek berdasarkan Kurikulum 2013 menekankan pada pendekatan saintifik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pembelajaran menulis cerita pendek berdasarkan Kurikulum 2013 di SMP dalam aspek perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru, serta upaya-upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi kesulitan tersebut.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan perspektif fenomenologi. Peneliti menjadi alat utama dalam pengumpulan dan penganalisisan data. Sumber data penelitian ini adalah buku teks, kegiatan belajar mengajar, dan guru. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model analisis data multisitus. Pengecekan keabsahan temuan dilakukan dengan cara melakukan pengecekan keabsahan data melalui uji kredibilitas dan uji transferabilitas.

Hasil penelitian menunjukkan hal-hal berikut. (1) Guru tidak menjabarkan perencanaan pembelajaran ke dalam RPP. (2) Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan mengacu pada buku teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan Kelas VII. Sebagian langkah-langkah saintifik tampak teraplikasikan dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan berupa papan tulis. Pengembangan materi mengaplikasikan sebagian tahapan menulis kreatif. Dalam pengembangan ini terdapat materi yang tidak relevan dengan silabus. (3) Dalam kegiatan evaluasi guru menggunakan alat penilaian pada sebagian kegiatan penilaian. (4) Dalam pembelajaran ini guru menghadapi berbagai kesulitan. Kesulitan yang paling mendasar adalah guru belum dapat memahami Kurikulum 2013 secara utuh. Kondisi ini mengakibatkan timbulnya berbagai kesulitan. (5) Guru telah melakukan upaya untuk menghadapi kesulitan yang ditemuinya, namun upaya tersebut baru merupakan upaya alternatif. Guru memerlukan dorongan dan bantuan pihak lain, untuk mengupayakan jalan keluar yang menyentuh langsung pokok permasalahan.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kondisi ketiadaan RPP dalam proses pembelajaran berimplikasi pada kualitas pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan secara spontan sesuai dengan improvisasi guru. Evaluasi hasil karya siswa yang berupa plagiasi mendapatkan skor yang tinggi. Kesulitan-kesulitan yang bersumber dari rendahnya pemahaman guru terhadap Kurikulum 2013 mengimplikasikan bahwa pelatihan kurikulum yang dilaksanakan belum dapat memberikan pemahaman yang cukup. Untuk mengatasi kesulitan tersebut guru memerlukan bantuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan melaksanakan pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013.