Purwanto, A.J. 2014. Level Pemahaman Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Terbuka Berdasarkan Taksonomi SOLO. Tesis, Program Studi Pendidikan Matematika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Cholis Sa’dijah, M.Pd. M.A, (II) Dr. rer. nat. I Made Sulandra, M.Si.

 

Kata-kata Kunci: Diagnosis, Level Pemahaman, Masalah Terbuka, Taksonomi SOLO.

 

Taksonomi SOLO terdiri dari lima level, yaitu prestruktural, unistruktural, multistruktural, relasional, dan extended abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan level pemahaman siswa dalam menyelesaikan masalah terbuka berdasarkan taksonomi SOLO. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Pujer Kabupaten Bondowoso dengan enam siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan sebagai subjek penelitian. Keenam subjek penelitian tersebut terdiri dari dua siswa berkemampuan tinggi, dua siswa berkemampuan sedang, dan dua siswa berkemampuan rendah. Untuk mencapai tujuan penelitian, subjek penelitian menjalani tes berupa dua masalah terbuka dan wawancara.

Berdasarkan hasil tes dan wawancara, disimpulkan bahwa level pemahaman siswa dalam menyelesaikan masalah terbuka berdasarkan taksonomi SOLO sebagai berikut, (1) pada kategori tinggi, subjek S1 dan S2 masalah 1 mampu mencapai level relasional yaitu mampu menggabungkan antara luas permukaan bangun dua dimensi dan luas permukaan bangun tiga dimensi, namun pada masalah 2 hanya subjek S1 yang mencapai level ekstended abstrak yaitu mampu mengintegrasikan pengetahuan selama prakerin dan pembelajaran materi yang berbeda-beda antara laba/rugi, jasa penggantian oli (TAP oli), dan penghitungan keuntungan (dari modal yang diberikan), sedangkan S2 mencapai level relasional yaitu mampu menggabungkan antara laba penjualan dan biaya TAP oli, (2) pada kategori sedang, pada masalah 1 dan 2 hanya subjek S3 yang mampu mencapai level relasional yaitu mampu menggabungkan antara luas permukaan bangun dua dimensi dan luas permukaan bangun tiga dimensi serta antara Laba penjualan dan biaya TAP oli, sedangkan S4 hanya mampu mencapai level multistruktural yaitu sudah menggunakan dua bagian informasi atau lebih dari soal yang diberikan untuk menyelesaikan soal tetapi tidak dapat menghubungkannya secara bersama-sama, (3) pada kategori rendah, pada masalah 1 dan 2 hanya subjek S5 yang mampu mencapai level relasional yaitu mampu menggabungkan antara luas permukaan bangun dua dimensi dan luas permukaan bangun tiga dimensi serta antara Laba penjualan dan biaya TAP oli, sedangkan S6 pada masalah 1 hanya mampu mencapai level multistruktural yaitu sudah menggunakan dua bagian informasi atau lebih dari soal yang diberikan untuk menyelesaikan soal tetapi tidak dapat menghubungkannya secara bersama-sama, dan pada masalah 2 mencapai level unistruktural yaitu hanya menggunakan sebagian informasi dari soal.