Wahono, Bevo. 2012. Potensi Getah Jarak Pagar (Jatropha curcas) Terhadap Proses Penyembuhan Luka Pada Mencit (Mus musculus) Galur Balb C Sebagai Sumber Belajar Mata Kuliah Fisiologi Hewan Di Perguruan Tinggi. Tesis, Program Studi Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Umie Lestari, M.Si dan (II) Dr. H. Abdul Gofur, M.Si.

 

Kata Kunci: jarak pagar, proses penyembuhan luka

 

Masyarakat menggunakan obat herbal sebagai salah satu pilihan dalam pengobatan. Salah satu tanaman yang sering digunakan masyarakat untuk pengobatan adalah jarak pagar. Jarak pagar mengandung tannin, flavonoid, saponin, curcacyline, cyclic octapeptide dan curcain. Zat-zat ini secara sinergis dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka pada kulit.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menguji potensi getah jarak pagar terhadap proses penyembuhan luka pada mencit (Mus musculus), 2) memanfaatkan hasil penelitian potensi getah jarak pagar terhadap proses penyembuhan luka pada mencit (Mus musculus) sebagai sumber belajar berkarakter pada mata kuliah fisiologi hewan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksperimental, rancangannya mengikuti rancangan acak kelompok. Variabel bebasnya adalah konsentrasi getah jarak pagar 0%, 50%, 75% ,100% dan lama hari pengamatan hari ke-4 dan hari ke-7. Variabel terikatnya adalah jumlah sel fibroblast, neokapilerisasi, dan re-epitelisasi.  

Data jumlah sel fibroblas, neokapilerisasi dan re-epitelisasi yang didapat, dianalisis menggunakan Analisis Varians Dua Jalur (Two Way ANOVA) dengan tingkat signifikan 5%. Apabila terdapat perbedaan, dilakukan uji lanjut dengan uji Least Significant Difference (LSD) dengan taraf signifikan 5%.

Hasil penelitian menunjukan bahwa ada potensi getah jarak pagar terhadap proses penyembuhan luka pada mencit. Getah jarak pagar dengan konsentrasi 50%, 75% dan 100% berpengaruh signifikan terhadap jumlah sel fibroblas pada pengamatan hari ke-4 dan hari ke-7, re-epitelisasi terhadap waktu pengamatan hari ke-4 dan ke-7, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap re-epiteliasi pada masing-masing kelompok perlakuan dan neokapilerisasi pada pengamatan hari ke-4 dan ke-7 pada masing-masing kelompok perlakuan.

Berdasarkan hasil penelitian ini dan kajian pustaka yang relevan, disusun sebuah bahan ajar yang berupa modul berkarakter bagi mahasiswa pada mata kuliah Fisiologi Hewan pokok bahasan sistem integumen.