Fajarini, Anindya. 2015. Pengembangan Modul IPS Berbasis Problem Based Learning (PBL) dengan Scaffolding untuk Siswa SMP/MTs. Kelas VII. Tesis, Program Studi Pendidikan Dasar Konsentrasi IPS, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Prof. Dr. Budi Eko Soetjipto, M.Ed., M.Si., (2) Prof. Dr. Fattah Hanurawan, M.Si., M.Ed.

 

Kata Kunci: Modul, Berbasis Problem Based Learning, Scaffolding.

 

Kurikulum saat ini dikembangkan untuk menyiapkan generasi masa depan yang memiliki kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan. Oleh karena itu, pembelajaran di kelas harus mampu mewujudkan cita-cita tersebut, termasuk dalam pembelajaran IPS. Pembelajaran IPS di kelas harus mampu mengarahkan siswa aktif dalam mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuannya dalam memecahkan sebuah permasalahan sosial dan lingkungan di sekitarnya. Bahan ajar dengan pendekatan pembelajaran yang tepat akan mendukung tujuan pembelajaran IPS. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS adalah Problem Based Learning (PBL). PBL membelajarkan siswa melalui pemberian masalah berdasarkan dunia nyata untuk diselesaikan. Namun demikian, pelaksanaan PBL dalam kegiatan pembelajaran juga memiliki berberapa kelemahan, salah satunya kesulitan siswa dalam proses penyelesaian masalah. Scaffolding dapat menjadi solusi untuk menutupi kelemahan tersebut, dimana scaffolding mengarahkan siswa untuk bergerak melampaui keterampilan dan tingkat pengetahuannya. Berkaitan dengan berbagai hal tersebut, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan sebuah modul IPS berbasis PBL dengan scaffolding untuk siswa SMP/MTs. Kelas VII.

Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan yang dimodifikasi dari model Borg & Gall (2003) yang terdiri dari tujuh tahapan yaitu:(1) penelitian dan pengumpulan informasi, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk, (4) uji coba lapangan awal, (5) revisi hasil uji coba, (6) uji coba lapangangan utama, dan (7) produk akhir. Instrument penelitian yang digunakan adalah: (1) angket validasi untuk para ahli, (2) lembar observasi keterterapan produk, (3) latihan soal dan uji kompetensi, (4) rubrik penilaian, (5) angket respon guru dan siswa, serta (5) pedoman wawancara untuk guru dan siswa. Ahli dalam penelitian ini ada tiga yaitu ahli materi, ahli desain penyusunan bahan ajar dan ahli bahasa. Jenis data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari angket penilaian produk pengembangan yang disusun dengan skala Likert oleh ahli materi, ahli desain dan pengguna terbatas, sedangkan data kualitatif diperoleh melalui pengisian komentar dan saran, baik dari ahli maupun pengguna terbatas. Analisis data kuantitatif menggunakan teknik deskriptif persentase yaitu jumlah jawaban responden dalam satu item dibagi dengan jumlah jawaban ideal dalam satu item.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul yang disusun memiliki kelayakan dari ahli materi sebesar 95,71% yang berarti materi modul valid atau layak digunakan. Hasil dari ahli desain penyusunan bahan ajar memperoleh persentase sebesar 77,89% yang berarti desain modul valid atau layak digunakan. Hasil dari ahli bahasa memperoleh persentase 83,16% yang berarti bahasa modul valid atau layak digunakan. Hasil validasi dari guru IPS memperoleh persentase 80,80% yang berarti bahasa modul valid atau layak digunakan. Hasil penilaian dari uji coba tahap awal memperoleh rata-rata persentase sebesar 85,33% yang berarti modul valid atau layak digunakan. Hasil dari uji keterterapan dalam uji coba lapangan utama memperoleh persentase 84,84% yang berarti angka keterterapan termasuk kategori sangat tinggi. Sedangkan hasil uji keefektifan modul dengan melihat hasil belajar siswa, menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa mampu melampaui batas minimal dari setiap aspek kompetensi dalam pembelajaran IPS. Dengan demikian, modul IPS berbasis PBL dengan scaffolding valid dan layak digunakan untuk mendukung pembelajaran IPS SMP/MTs. Kelas VII. Saran penelitian selanjutnya adalah melakukan uji coba produk dalam skala yang lebih luas (diseminasi), mengembangkan modul berbasis PBL dengan scaffolding untuk materi lain dalam lingkup mata pelajaran IPS maupun mata pelajaran lain, serta mencoba untuk memadukan scaffolding dengan pendekatan pembelajaran lain.