Anik Aningtyas, 2014. Pengaruh Pembelajaran Connect Extend Challenge melalui Peta Konsep terhadap Penalaran Saintifik dan Pemahaman Konsep Biologi pada Siswa Berkesadaran Metakognitif Berbeda di SMA Negeri 3 Balikpapan. Tesis, Progam Studi Pendididikan Biologi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Prof. Dr. Hj. Mimien Henie Irawati, M.S., (2) Dr. Hadi Suwono, M.Si.

 

Kata Kunci : Connect Extend Challenge, Penalaran Saintifik, Pemahaman Konsep, Kesadaran Metakognitif

 

Tujuan pembelajaran sains dalam era perkembangan teknologi dan informasi adalah membantu siswa agar dapat bernalar secara rasional atau penalaran saintifik (scientific reasoning). Alasannya, penalaran saintifik merupakan keterampilan esensial yang seharusnya dikuasai siswa baik dalam meningkatkan pemahaman konseptual sains maupun untuk menghadapi kondisi nyata di lingkungan sehari-hari. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di sekolah lebih perpusat pada guru bukan pada siswa. Guru mendominasi kegiatan belajar mengajar, sedangkan siswa lebih berperan sebagai pendengar. Guru sering memandang pembelajaran biologi dari sisi produk dan bukan dari sisi proses. Guru dalam kegiatan pembelajaran cenderung mentrasfer pengetahuan yang mereka miliki ke dalam pikiran siswa tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengonstruksi pengetahuannya. Siswa sering diposisikan sebagai orang yang tidak tahu apa-apa yang hanya menunggu dan menyerap apa yang diberikan guru akibatnya siswa pasif dan gurulah yang aktif. Pembelajaran semacam ini akan sulit meningkatkan kemampuan penalaran saintifik dan pemahaman konsep siswa. Beberapa riset membuktikan bahwa pembelajaran yang berbasis pada penyampaian materi oleh guru dan dihafal oleh siswa tidak efektif untuk meningkatkan penalaran siswa. Pembelajaran sains seharusnya dilakukan dengan mengedepankan peningkatan keterampilan-keterampilan esensial dan mengutamakan proses ketimbang menghafal. Alasannya, jika terfokus pada keterampilan esensial dan proses maka dapat berimplikasi pada peningkatan kemampuan umum lainnya.

Tujuan dari penelitian ini ialah: 1) menjelaskan pengaruh pembelajaran Connect Extend Challenge melalui peta konsep terhadap penalaran saintifik dan pemahaman konsep siswa, 2) menjelaskan pengaruh pembelajaran Connect Extend Challenge terhadap penalaran saintifik dan pemahaman konsep siswa, 3) menjelaskan pengaruh tingkat kesadaran metakognitif yang berbeda terhadap penalaran saintifik dan pemahaman konsep siswa, 4) menjelaskan pengaruh interaksi pembelajaran dan kesadaran metakognitif terhadap penalaran saintifik dan pemahaman konsep siswa.

Rancangan penelitian yang digunakan ialah quasi experimental yang dilakukan dengan menggunakan rancangan pretest-postest Nonequivalent Control Group Design. Variabel bebas adalah pembelajaran Connect Extend Challenge melalui peta konsep, pembelajaran Connect Extend Challenge. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penalaran saintifik dan pemahaman konsep siswa.Variabel moderator adalah kesadaran metakognitif. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3 Balikpapan. Sampel penelitian adalah siswa kelas X 1, X 2, X 3, X 5 sebagai kelas perlakuan, dan X 6, X 9 sebagai kelas kontrol. Penalaran saintifik siswa diukur dengan scientific reasoning test (SRT) yang merupakan instrumen standar yang dikembangkan oleh Lawson (1978) dan telah dimodifikasi oleh Lawson (2000). Pemahaman konsep siswa di ukur dengan instrumen tes berupa tes pilihan ganda yang bertujuan untuk mengukur pemahaman konsep. Aspek kognitif yang diukur adalah dimensi proses dari ranah kognitif Taksonomi Bloom yang telah direvisi meliputi C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan), C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6 (mencipta). Instrumen tes terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitas. Data diambil pada saat pretest dan postest. Uji hipotesis menggunakan Anakova dengan taraf signifikansi 0,05 (P<0,05). Sebelum uji Anakova dilakukan uji normalitas data dengan uji one-sample Kolmogorov-Smirnov test dan uji homogenitas data dengan Levene’s Test of Equality of Error Variances.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ternyata: 1) pembelajaran Connect Extend Challenge melalui peta konsep berpengaruh terhadap penalaran saintifik dan pemahaman konsep siswa, 2) pembelajaran Connect Extend Challenge berpengaruh terhadap penalaran saintifik dan pemahaman konsep siswa, 3) kesadaran metakognitif yang berbeda berpengaruh terhadap penalaran saintifik dan pemahaman konsep siswa, 4) interaksi model pembelajaran dan kesadaran metakognitif berpengaruh terhadap penalaran saintifik dan pemahaman konsep siswa. Pembelajaran Connect Extend Challenge melalui peta konsep sangat efektif untuk meningkatkan penalaran saintifik dan pemahaman konsep siswa. Pembelajaran ini dapat diterapkan dan digunakan secara luas. Meskipun demikian, hasil penelitian ini juga memperlihatkan bahwa pembelajaran Connect Extend Challenge melalui peta konsep sangat efektif diterapkan pada siswa yang memiliki kesadaran metakognitif tinggi. Oleh karena itu, guru seharusnya dapat melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kemampuan metakognitif siswa terlebih dahulu.

Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui efektivitas strategi pembelajaran Connect Extend Challenge melalui peta konsep dalam meningkatkan pencapaian hasil belajar yang lainnya, seperti kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, atau problem solving. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran Connect Extend Challenge melalui peta konsep dapat dilihat pengaruhnya terhadap peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.