Setyawan, Dedy. 2013. Pembelajaran Dengan Media Lego Bricks Yang Mengacu Pada CLT (Cognitive Load Theory) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Operasi Hitung Bilangan Bulat Siswa Kelas 4 SD. Tesis. Program Studi Pendidikan Dasar Konsentrasi Matematika, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Edy Bambang Irawan, M.Pd., (II) Dr. Subanji, M.Si

Kata Kunci : Cognitive Load Theory, media lego bricks, hasil belajar, operasi hitung bilangan bulat

Pembelajaran matematika materi operasi hitung bilangan bulat masih terdapat masalah. Siswa masih mengalami kesulitan ketika dihadapkan dengan masalah seperti atau . Hal ini juga terjadi pada salah satu sekolah swasta di Malang, yaitu SDIT Ahmad Yani Malang. Beberapa guru mengeluhkan bahwa masih banyak siswa yang masih belum memahami operasi hitung bilangan bulat. kurangnya media pembelajaran sebagai sarana penyampai informasi kepada siswa. Sehingga siswa merasa kesulitan dalam menerima materi operasi hitung bilangan bulat yang terkesan lebih sulit dari materi lainnya. Selain media pembelajaran, teori belajar merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. Teori belajar seperti teori beban kognitif (Cognitive Load Theory) merupakan teori yang mengkaji beban yang harus ditanggung siswa ketika dalam pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas dan bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran dengan media lego bricks yang mengacu pada CLT yang dapat meningkatkan hasil belajar operasi hitung bilangan bulat pada siswa kelas 4 SDIT Ahmad Yani Malang pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penerapan pembelajaran dengan media lego bricks yang mengacu pada CLT (Cognitive Load Theory) yang dapat meningkatkan hasil belajar operasi hitung bilangan bulat siswa kelas 4 SD. Dengan langkah-langkah: (a) Pemberian motivasi dengan mengaitkan materi pada kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan beban kognitif germane. (b) Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan cara memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa. Hal ini sebagai perwujudan pengelolaan beban kognitif intrinsic, sehingga dapat mempermudah siswa dalam memahami materi. (c) Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan materi dengan menggunakan media lego bricks. Dengan menggunakan media lego bricks, materi yang sulit dipahami siswa disajikan dengan media yang menarik dan sudah dikenal siswa. Hal ini sebagai perwujudan dari pengelolaan beban kognitif intrinsic dan pengurangan beban kognitif extraneous, dengan demikian siswa mudah dalam memahami materi dan membuat siswa lebih terfokus. (d) Guru membagikan LKS dan meminta setiap kelompok untuk berdiskusi dalam menyelesaikan masalah yang ada pada LKS. Hal ini sebagai perwujudan dari pengelolaan beban kognitif intrinsic dan pengurangan beban kognitif extraneous. (e) melibatkan siswa untuk membuat simpulan, guna mengelola beban kognitif intrinsic dan meningkatkan beban kognitif germane, sehingga siswa dapat memahami materi dengan baik.

Dari hasil penelitian siklus pertama persentase rata-rata skor hasil tes akhir adalah 72%. Kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan peneliti adalah 75%, tercapai pada siklus II yaitu 88%. Sehingga rata-rata hasil skor tes akhir meningkat sebesar 16 % hal ini menunjukkan bahwa pemahaman materi siswa semakin baik.