Daheri, Agus. 2015.Kaji Banding Pengaruh Model PBMP dan TPS dalam Pembelajaran IPA terhadap Keterampilan Metakognitif, Keterampilan Berpikir Kritis, dan kemampuan Kognitif Peserta Didik kelas VII SMP Negeri 1 Lekok Kabupaten Pasuruan. Tesis, Program Studi Pendidikan Biologi, Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Duran Corebima Aloyssius, M.Pd., (II) Prof. Dr. Siti Zubaidah, M.Pd.

 

Katakunci: Pola PBMP, TPS, Keterampilan metakognitif, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan kogntif.

Mutu pendidikan Indonesia selama ini tetap tidak banyak meningkat dalam perbandingannya dengan mutu pendidikan di berbagai negara lain, hal tersebut salah satunya disebabkan oleh kurang diberdayakannya kemampuan berpikir peserta didik dalam proses pembelajaran di sekolah. Proses pembelajaran yang ada sebagian besar masih mengembangkan kemampuan menghafal. Peserta didik dipaksa untuk mengingat dan menimbun informasi tanpa pernah dijelaskan utuk apa informasi tersebut bagi kehidupan mereka. Selain itu dalam proses pembelajaran masih banyak ditemukan guru lalai mengembangkan kemampuan kognitif tingkat tinggi.

Saat ini sebagian besar proses pembelajaran di sekolah-sekolah lebih khusus di SMP Negeri 1 Lekok pemberdayaan kemampuan berpikir masih sebatas tingkatan menghafalkan, belum menyentuh kemampuan berpikir tingkat tinggi dan metakonitif. Berkaitan dengan fakta-fakta tersebut maka agar peserta didik dapat mengembangkan keterampilan metakognitif, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan kognitifnya maka diperlukan proses pembelajaran yang didalamnya menerapkan model pembelajaran yang mampu memberdayakan keterampilan metakognitif dan keterampilan berpikri kritis dan kemampuan kognitif, yaitu dengan menggunakan model Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan digabung dengan Model TPS.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran model PBMP dan TPS dalam pembelajaran IPA terhadap keterampilan metakognitif, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan kognitif peserta didik SMP Negeri 1 Lekok Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen semu. Desain penelitian yang digunakan adalah control group pre test post test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Lekok Kabupaten Pasuruan tahun pembelajaran 2013/2014. Data dalam penelitian ini adalah berupa, data keterampilan metakognitif, keterampilan berpikir kritis, dan hasil belajar kognitif. Semua data tersebut dianalisis secara statistik. Sesuai dengan desain dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka analisis yang digunakan adalah Anakova dengan skor pre tes sebagai kovariannya.

Penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 pada SMP Negeri 1 Lekok Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini tergolong quasi experimen. Variabel bebas pada penelitian ini adalah strategi pembelajaran model PBMP dipadu dengan TPS, sedangkan variabel terikatnya adalah keterampilan metakognitf, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan kognitif peserta didik. Keterampilan metakognitif diukur dengan menggunakan rubrik metakognitif yang mengacu kepada Corebima (2009); sedangkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan kognitif menggunakan rubrik terkait yang mengacu kepada skala Hart (1994). Penelitian eksperimen dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu survei, pengembangan perangkat pembelajaran dan pelaksanaan eksperimen. Analisis data terkait pengaruh model PBMP dan TPS terhadap keterampilan matkognitif, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan kognitif dilakukan melalui anakova; keterlaksanaan konsistensi sintaks pembelajaran dianalisa menggunakan analisis regresi sederhana. Keseluruhan analisis data dilakukan melalui program SPSS MS WINDOWS 16.00.

Atas dasar analisis data, diperoleh hasil-hasil sebagai berikut: ada pengaruh model pembelajaran PBMP dipadu dengan TPS terhadap (1) keterampilan metakognitif, (2) keterampilan berpikir kritis, dan (3) kemampuan kognitif. Model pembelajaran tersebut memberikan pengaruh yang lebih tinggi terhadap ketiga parameter yang diukur dibanding pembelajaran konvensional.

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu ada pengaruh penerapan model PBMP dan TPS dalam pembelajaran IPA terhadap (1) keterampilan metakognif, (2) keterampilan berpikir kritis, dan (3) kemampuan kognitif peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Lekok Kabupaten Pasuruan.

Beberapa saran yang direkomendasikan yaitu (1) guru khususnya guru IPA (sains), meninggalkan strategi pembelajaran konvensional dalam proses pembelajaran; dan mulai menerapkan strategi pembelajaran yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan metakognitif, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan kognitifnya. Saran tersebut sangat dianjurkan karena strategi pembelajaran konvensional terbukti kurang berpotensi memberdayakan keterampilan berpikir peserta didik.

Hasil penelitian menemukan bahwa pada tingkat SMP keterampilan metakognitif, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan kognitif peserta didik dapat dilatih dengan strategi pembelajaran yang secara khusus dirancang untuk mengembangkan ketiga kemampuan tersebut. Strategi pembelejaran dengan pola PBMP dipadu dengan TPS sangat disarankan dan dianjurkan digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran pada berbagai mata pelajaran khususnya mata pelajaran IPA (sains).

Evaluasi atas pelaksanaan penelitian ini, maka disarankan agar peneliti terutama apabila yang bertindak sebagai peneliti adalah guru agar memahami betul prosedur penggunaan pola PBMP dan tahapan model pembelajaran tipe TPS serta penggabungannya. Ada baiknya guru yang sekaligus bertindak sebagai peneliti sebelum melakukan proses pengambilan data dalam penerapannya dilakukan uji coba dalam bentuk pra penelitian, terutama apabila model atau pola tersebut diaplikaksikan pada kalangan peserta didik yang tidak pernah mengalami model pembelajaran non konvensional.

Saran lebih lanjut terkait pentingnya kemampuan guru dalam mempengaruhi keberhasilan pembelajaran, maka diharapkan agar Kepala Sekolah dan bahkan pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan, memberikan perhatiannya dengan melakukan upaya-upaya nyata yang ditujukan untuk pembinaan peningkatan profesionalisme guru. Guru profesional diyakini lebih mampu menerapkan strategi-strategi pembelajaran yang dapat memberdayakan keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Kemampuan guru tersebut pada gilirannya dapat mengoptimalkan upaya peningkatan keberhasilan pendidikan.