PERAN PENGAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA) UNTUK MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)

Dian Ratnasari

Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang

Email: dhianata@yahoo.com

 

ABSTRAK: Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai tahun 2015, membuat keberadaan bahasa Indonesia di kawasan ASEAN bahkan di dunia Internasional sangat memegang peranan penting, bahkan berpotensi menjadi bahasa yang digunakan di ASEAN dan Internasional. Hal ini tidaklah berlebihan mengingat minat pemakai bahasa Indonesia sangat besar sehingga memberikan kontribusi untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang digunakan di dunia. Oleh karena itu, sesuai dengan perkembangan bahasa Indonesia saat ini, maka tidak salah jika bahasa Indonesia juga dikenalkan atau diajarkan sebagai bahasa asing. Pengajaran ini bertujuan agar orang asing yang masuk dan berkerja atau tinggal di Indonesia dapat melakukan komunikasi yang baik menggunakan bahasa Indonesia. Maka dengan adanya kebijakan ini, penggunaan pembelajaran lintas kurikulum sangat diperlukan, sehingga tujuan pembelajaran tersebut dapat tercapai. CLIL (Content and Language Integrated Learning) sebenarnya bukan hal baru dalam pengajaran bahasa. Nama lain CLIL yang cukup lama dikenal adalah pengajaran bahasa berbasis tugas (task-based learning and teaching), program “pencelupan” di Kanada dan Eropa, program pendidikan bilingual di AS. Para ahli pengajaran bahasa menyepakati bahwa CLIL merupakan perkembangan yang lebih realistis dari pengajaran bahasa komunikatif yang mengembangkan kompetensi komunikatif.

 

Kata kunci: pengajaran bahasa, BIPA, MEA