Lebih Dari Sekedar Pembelajar Bahasa: Guru Bahasa Inggris Sebagai Sosok Teladan Moral

Inti dari pemberlajaran sebenarnya adalah pengembangan kapasitas intelektual dan moral siswa. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Inggris bukan sekedar mengajarkan anak untuk menguasai konten bahasa  saja. Lebih dari tu, guru seharusnya juga memasukkan nilai moral seperti kesopanan, kejujuran, dalam proses pembelajaran karena sebenarnya semua nilai itu adalah bagian tak terpisahkan dari pembelajaran bahasa sebagai alat komunikasi.

Studi kasus ini difokuskan untuk menggali persepsi guru bahasa inggris tentang peran mereka sebagai suri tauladan bagi siswa, nilai moral apa yang mungkin bisa diinterasikan dalam bahasa inggris, dan bagaimana guru bahasa inggris sebagai role model bisa menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa. Melalui beberapa sesi wawancara, observasi, dan penyebaran angket kepada siswa, data kualitatif dan kuantitatif dikumpulkan. Dalam penelitian ini, dua guru bahasa inggris terlibat sebagai suber data utama. Sebanyak 40 siwa juga terlibat dalam penelitian sebagai responden angket yang dibagikan. Selama dua bulan, penelitian ini berusaha memotret secara seluruh proses pendidikan karakter yang dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al Azhaar Tulungagung.

Temuan penelitian ini mengungkap bahwa sebenanya guru menganggap peran mereka sebagai teladan memiliki posisi yang penting dalam perkembangan moral siswa. Beberapa nilai moral yang penting utntuk dipelajari siswa antara lain kesopanan, kepedulian, kejujuran, kerjasama, dan percaya diri. Untuk bisa mengintegrasikan semua nilai-nilai itu dalam pembelajaran bahasa, guru bisa memposisikan diri mereka sebagai uswatun khasanah, seorang teladan yang selalu menunjukkan perilaku yang baik dalam ucapan dan perbuatanya. Seorang teladan yang  baik selalu berusaha untuk membiasakan dan mengajarkan murid mereka untuk mampu menjadi siswa yang bukan hanya mahir berbahasa, namun juga mampu menggunkan bahasa dengan baik.

Untuk penelitian lebih lanjut, akan sangat menarik jika mengkaji lebih dalam tentang apakah nilai religius masih akan jelas nampak pada sekolah dengan ciri dan kultur yang berbeda. Misal, pada sebuah sekolah berbasis militer yang biasanya lebih menonjolkan nilai kedisiplinan, apakah nilai lain seperti nilai religi akan juga muncul ke permukaan? Mengapa? Bagaimana guru mengajarkanya? Pertanyaan semacam ini akan sangat menarik untuk dipelajari lebih mendalam

Area lain yang bisa dieksplorasi adalah tentang tanggapan siswa terkait pendidikan moral dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Apakah mereka juga perduli dengan muatan moral dalam kegiatan pembelajaran? Apakah mereka melihat guru bahasa inggris mereka sebagai sosok yang bisa ditiru perilaku dan tindak tutur bahasanya? Semua pertayaan ini perlu untuk digali lebih jauh lagi.

NAMA PEMBIMBING DAN PENGUJI

PEMBIMBING I                                   PEMBIMBING II

Prof. Dr. Yazid Basthomi, M.A.            Prof. Dr. Gunadi Harry Sulistyo, M.A.

NIP. 19720828199903 1 002                 NIP. 19580329198601 1 001

 

DOSEN PRODI                                     DOSEN PENDIDIKAN

Prof. Utami Widiati, M.A, Ph.D            Dr. Anselmus J.E. Toenlioe, M.Pd

NIP. 19650813 199002 2001                 NIP. 19540824 1981021 001

aris-kurniawan-s-s-s-pd-pascasarjana-universitas-negeri-malang

BIODATA DIRI

NAMA : Aris Kurniawan, S.S, S.Pd.
NIM : 140221808465
TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Tulungagung, 03 Desember 1982
JENIS KELAMIN : Laki-Laki
AGAMA : Islam
ALAMAT : Ds. Sobontoro Rt/Rw: 010/001, Kec.Boyolangu, Kab. Tulungagung, Jawa Timur, Indonesia 66232
STATUS : Kawin
PEKERJAAN : Guru
INSTITUSI : SMA Islam Al Azhaar Tulungagung, Jawa Timur

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *