PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN BELAJAR EKONOMI INDONESIA UNTUK ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA

Latar Belakang

Aktivitas manusia sehari-hari tidak akan pernah terlepas dari persoalan ekonomi. Setiap hari manusia akan melakukan kegiatan ekonomi, baik kegiatan produksi atau kegiatan konsumsi baik mengkonsumsi barang maupun jasa. Namun, kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia setiap hari akan sangat ditentukan oleh pengetahuan yang dimiliki orang tersebut tentang ekonomi.  Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia tentang ekonomi akan terlihat dari rasional atau tidaknya dalam melakukan kegiatan ekonomi. Sering ditemukan orang yang melakukan kegiatan ekonomi secara tidak masuk akal, misalnya menghabiskan pendapatan hanya untuk bersenang-sengang tanpa mempertimbangkan aspek kebutuhan spekulatif dan untuk berjaga jaga. Sehingga ketika ada pengeluaran mendesak akan kesulitan dalam memenuhinya dan terpaksa melakukan hutang.

Persoalan ekonomi juga akan dihadapai setiap orang dalam keluarga, khususnya orang tua yang mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi setiap kebutuhan keluarga dan kebutuhan anaknya. Orang tua dalam keluarga dituntut untuk mengelola sumber daya ekonomi yang tersedia dan digunakan sebaik dan sebijak mungkin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan diusahakan untuk mensisakan sumber daya ekonominya  untuk ditabung sebagai bentuk antisipasi kebutuhan mendadak. Namun, tidak semua orang tua memiliki wawasan ekonomi yang baik. Sehingga perlu bagi orang tua untuk meningkatkan wawasan ekonominya agar mampu berperilaku ekonomi yang baik dan memperoleh hidup yang sejahtera. Selain tujuan untuk kesejahteraan, orang tua juga mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pendidikan ekonomi kepada anaknya agar ketika dewasa mampu berperilaku ekonomi yang baik dan tidak menjadi beban finansial bagi orang tua.

Untuk meningkatkan wawasan ekonomi tentunya harus melalui pendidikan ekonomi. Secara umum pendidikan ekonomi bisa diajarkan di semua lingkungan pendidikan yaitu di lingkungan formal, informal dan nonformal. Pendidikan untuk orang tua tentu berbeda dengan pendidikan untuk anak. Ada cara-cara tertentu yang cocok diterapkan untuk orang tua dalam meningkatkan wawasan ekonominya.

Pendidikan ekonomi untuk  anak bisa dilakukan di lingkungan formal melalui pembelajaranmata pelajaran ekonomi di sekolah. Peran sekolah dalam memberikan pendidikan ekonomi harus dimaksimalkandengan melaluipendidikan informal yaitu pendidikan pada lingkup lingkungan keluarga. Hal ini menjadi penting dikarenakanwawasan ekonomi yang diperoleh disekolah bisa di implementasikan serta dipantau oleh orang tua. Namun yang menjadi kendala adalah pendidikan ekonomi baru mulai diajarkan disekolah paling awal ditingkat sekolah menengah pertama (SMP), padahal pendidikan ekonomi ini seharusnya diajarkan sejak dini karena menjadi bekal seseorang dalam bertindak atau berperilaku ekonomi dalam menjalani kehidupan sehari hari.

Wawasan ekonomi penting diajarkan untuk anak usia dini karena pada usia tersebut adalah tahap awal bagi anak dalam belajar atau tahap awal mulai berkembang dalam berperilaku. Usia dini yang dimaksud adalah anak yang berusia antara empat sampai enam tahun. Mendidik anak dalam memahamkan dan memberikan contoh berperilaku ekonomi atau berliterasi ekonomi yang baik itu seharusya sudah dimulai sejak di lingkungan keluarga. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara seorang anak diajarkan dan dibiasakan berperilaku ekonomi sejak usia dini meskipun belum mendapatkan pendidikan ekonomi di sekolah. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan tempat pertama bagi anak dalam memperoleh pendidikan karakter, sikap yang dibentuk melalui interaksi dengan anggota keluarganya, misalnya dengan mendidik dan memberikan contoh bagaimana dalam memilih atau membuat suatu keputusan akan pilihan konsumsinya. Seorang anak seharusnya dibiasakan untuk berperilaku ekonomi yang baik sejak dini agar anak tersebut mampu berperilaku rasional dalam berbagai pesoalan sehingga pendidikan ekonomi ini tidak hanya mengajarkan bagaimana menghabiskan nilai guna barang dan jasa tetapi juga mengajarkan bagaimana mengelola uang dan menentukan pilihan dengan alasan yang rasional dengan mempertimbangkan sumberdaya ekonomi yang dimiliki.

Pendidikan ekonomi untuk meningkatkan literasi ekonomi anak di lingkungan keluarga secara resmi belum ada, sehingga pendidikan tentang ekonomi yang seharusnya mempunyai acuan atau landasan  untuk diajarkan oleh orang tua bagi anaknya menjadi kendala. Hal ini dikeranakan tidak semua orang tua berlatar belakang pendidikan ekonomi dan belum pasti juga setiap orang tua mempunyai kesadaran tinggi akan pentingnya pendidikan ekonomi untuk anak. Seringkali ditemui ada orang tua yang tingkat ekonominya tinggi namun kesadaran berperilaku ekonominya rendah sehingga pendidikan untuk meningkatkan literasi ekonomi ini penting untuk diajarkan demi kepentingan dan masa depan anak agar ketika anak tersebut memasuki usia produktif mampu berperilaku ekonomi yang baik dan tidak menjadi beban bagi orang tua. Kondisi seperti itu akan sangat berbahaya bagi anak dikemudian hari apabila terus berkelanjutan.

Meskipun pendidikan ekonomi di lingkungan keluarga masih belum ada rujukan resmi tentang literasi ekonomi Indonesia, bukan berarti literasi ekonomi Indonesia tidak penting untuk diajarkan. Hal ini dikarenakan berperilaku ekonomi harus sesuai dengan nilai-nilai ke-Indonesiaan yang sesuai dengan dasar pancasila dan dijabarkan melalui Undang-Undang  Dasar 1945(UUD) pasal 33. Pada pelaksanaannya, selain masalah moral pelaku ekonomi tentunya harus sesuai dengan nilai-nilai dan norma serta budaya Indonesia yang sifatnya mengikat bagi pelaku ekonomi di Indonesia. Norma-norma ekonomi itu bersumber pada etika ekonomi pancasila. Etika ekonomi dibentuk oleh tiga faktor, yaitu kesejarahan, agama dan geografi ekonomi(raharjo:2009 : 104). Sedangkan norma ekonomi itu mencakup konsep-konsep atau persepsi-persepsi tentang pertama mengenai kerja, kedua tentang kekayaan, ketiga tentang perdagangan, keuangan dan industri, kempat tentang perubahan ekonomi dan inovasi teknis, kelima berkaitan dengan faktor-faktor ekonomi serta keenam sikap terhadap mereka yang tidak memiliki sumberdaya ekonomi(raharjo:2009 : 104). Dengan pendidikan tentang literasi ekonomi Indonesiauntuk anak usia dini harapannya akan menjadi kebiasaan kemudian secara bertahap menjadi nilai-nilai yang diakui baik dan secara terus menerus akan menjadi budaya dalam berperilaku ekonomi

Pendidikan ekonomi untuk anak usia dini ini lebih difokuskan pada anak usia empat sampai enam tahun yang mana anak usia tersebut masih belajar dijenjang formal tahap taman kanak-kanak (TK) tingkat dua dan anak sekolah dasar kelas satu. Hal ini dikarenakan anak usia tersebut sebagian besar sudah bisa menghitung dan memahamikegunaan uang.

Pendidikan ekonomi dalam keluarga akan sangat bergantung pada peranan orang tua. Peran tersebut menjadi faktor penting dalam mendidik anak agar berperilaku ekonomi secara baik di lingkungan keluarga. Peran orang tua dalam mendidik anak dapat dilakukan dengan memberikan pemahaman dan contoh perilaku yang baik kepada anak karena sikap dan perilaku anak selalu dipengaruhi bagaimana saat anak tersebut memperoleh pendidikan dari orang tua sejak dalam keluarga.

Peran orang tua dalam memberikan pemahaman ekonomi kepada anak merupakan proses dari perkembangan anak. Pada proses tersebut seorang anak akan memilih meniru perilaku orang tua dan orang terdekatnya, hal ini dikerenakan seorang anak akan cenderung mencari contoh dalam berperilaku sehari hari. Keadaan tersebut didukung dengan teori bandura yang menyatakan bahwa yang dipelajari oleh individu dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan dan penyajian contoh (Yudhawati, 2011: 45)

Faktor peran orang tua dalam mendidik literasi ekonomi anak di lingkungan keluarga merupakan faktor penting tetapi bisa juga menjadi kendala. Hal ini disebabkan karena keterbatasan wawasan yang dimiliki orang tua tentang ilmu ekonomi dan pentingnya berperilaku ekonomi yang baik. Sering kali ditemui orang tua yang kurang tepat dalam memberikan contoh perilaku ekonomi kepada anaknya. Misalnya dilihat darihasil wawancara pada saat observasi awalmenunjukkan bahwa orang tua yang tingkat ekonominya tinggi belum tentu perilaku ekonominya lebih baik dari orang yang tingkat ekonominya rendah. Kadang ada orang tua yang ekonominya tinggi sengaja membiarkan anaknya berperilaku ekonomi kurang baik karena tidak tega atau tidak ingin anaknya merasakan pengalaman ekonomi seperti orang tuanya dahulu. Begitu juga sebaliknya, orang tua yang tingkat ekonominya rendah mungkin cenderung berperilaku ekonomi lebih baik, tetapi perilaku tersebut bukan dipengaruhi oleh wawasan ekonominya tetapi cenderung disebabkan karena keadaan ekonomi orang tua yang memaksa seorang anak untuk memahami keterbatasan sumber ekonomi.

Berdasarkan kondisi yang dibahas sebelumnya maka ada peneliti akan memberikan solusi terkait pendidikan ekonomi dengan memasukkan nilai nilai keIndonesian yang berasaskan pancasila yang akan diajarkan di lingkungan keluarga pada anak usia dini atau anak usia empat sampai enam tahun di kota malanguntuk meningkatkan literasi ekonominya.Dengan pendidikan literasi ekonomi harapannya seorang anak yang masih berusia dini akan lebih mudah untuk diinternalisasikan, sehingga saat usianya sudah mencapai usia produktif anak tersebut bisa berperilaku ekonomi dengan baik.

Salah satu yang bisa dilakukan untuk memudahkan terlaksananya pendidikan ekonomi Indonesia dengan keterbatasan wawasan yang dimiliki orang tua dan belum adanya referensi dan acuan resmi tentang pendidikan ekonomi keluarga adalah dengan menyediakan buku belajar yang bisa menjadi panduan bagi orang tua untuk mendidik literasi ekonomi anaknya secara mandiri dan juga menjadi media belajar bagi orang tua untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman tentang berperilaku ekonomi yang baik.

Hal ini sesuai dengan observasi awal pada tanggal 30 januari 2016 kepada empat orang tua yang mempunyai anak berusia dini yang berprofesi sebagai guru, pedagang dan ibu rumah tangga (IRT) yang menunjukkan bahwa anaknya yang berusia enam tahun tersebut dalam berperilaku ekonomi sulit sekali dikendalikan, karena anak usia tersebut ketika menginginkan barang tertentu sangat dipengaruhi oleh teman sebayanya. Dalam menyampaikan kebutuhanya tidak didasarkan pada butuh dan tidaknya atau suka dan tidak sukanya, tetapi hanya ingin karena iri kepada temannya. Selain itu, tidak semua orang tua tau bagaimana cara yang tepat untuk mendidik perilaku ekonomi anaknya. Kondisi tersebut menegaskan bahwa memang dibutuhkan sebuah buku yang berisikan tahapan-tahapan dalam mendidik perilaku ekonomi anak dan bisa dijadikan rujukan untuk menambah wawasana tentang pengetahuan ekonomi yang baik dengan alternaatif metode yang bisa dipilih dalam memberikan pendidikan ekonomi kepada anaknya yang berusia dini.

Berdasarkan paparan di atas, peneliti mencoba melakukan penelitian pengembangan untuk menyediakan alternatif untuk melaksanakan pendidikan ekonomi dilingkungan keluarga berupa sebuah buku belajar ekonomi Indonesia yang berwawasan pancasila dilingkungan keluarga. Buku ini berisi tentang wawasan ekonomi keluarga, wawasan ekonomi Indonesia, bagaimana metode mengajarkan ekonomi dan memberi contoh perilaku ekonomi yang baik kepada anaknya serta bagaimana mengawasi anak dalam berperilaku ekonomi. Karena yang terpenting dari pendidikan ekonomi adalah perubahan sikap dan perilaku anak yang mana perbahan sikap dan perilaku tersebut merupakan bukti bagaimana pelaksanaan pendidikam ekonomi oleh orang tua kepada anaknya dilingkungan keluarga.Dengan buku ini diharapkan orang tua bisa mendidik anak yang usianya masih berusia dini secara mandiri dan memantau anaknya secara mandiri. Sehingga peneliti ingin mengembangkan buku belajar dengan mengambil judul penelitian “Pengembangan buku belajar ekonomi Indonesia untuk orang tua dalam mendidik anak usia dini di lingkungan keluarga”.

Tujuan Penelitian dan pengembangan

Tujuan penelitian pengembangan ini adalah untuk menghasilkan produk berupa buku belajar yang memuat tentang wawasani ekonomi yang berasaskanpancasila dan wawasan tentang cara berperilaku ekonomi dengan baik dan benar serta memungkinkan untuk bisa diajarkan oleh orang tua dirumah secara mandiri kepada anaknya yang masih berusia dini antara usia dinidi kota malang.

Dengan buku belajar ini orang tua akanmempunyai alternatif cara mendidik anak untuk dipilih oleh orang tua dalam memberikan pendidikan ekonomi di lingkungan keluarga. Hal ini dikarenakan masih belum adanya acuan pendidikan ekonomi keluarga secara resmi serta keterbatasan referensi tentang pendidikan ekonomi Indonesia untuk seorang anak di lingkungan keluarga. Selain itu, buku belajar ini juga diharapkan mampu meningkatkan peran orang tua dengan memberikan wawasan tentang pendidikan ekonomi agar dalam berperilaku ekonomi selalu dilandasi dengan perilaku yang rasional saat mengambil keputusan ekonominya.

Dosen Penguji dan Pembimbing

Dosen Penguji : 1. Dr. Hari Wahyono, MP.d
2. Dr. Punaji Setyosari, M.Pd, M.Ed
Dosen Pembimbing : 1. Prof. Dr. Wahjoedi, M.E
2. Prof. Dr. Hj. Sri Umi Mintarti Widjaja, S.E, M.P, A.k

Biodata

Nama : Moh. Farih Fahmi
Tanggal Lahir : 07 Agustus 1991
Alamat : P.P. Nurul Huda Ds Sumberwudi RT 01 RW 02 Kec. Karanggeneng Kabupaten Lamongan
NIM : 140431807097
Email : Fafafarih@gmail.com
No HP : 089665994560

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *