UPAYA MEMBANGUN KEMAUAN DAN KEMAMPUAN BERTANYA SISWA PADA POKOK BAHASAN PELUANG DI KELAS X SMA NEGERI 3 MALANG

Bertanya merupakan cermin dari rasa ingin tahu tentang sesuatu  yang  belum diketahui. Jika dalam suatu pembelajaran  tidak ada pertanyaan  yang terlontar dari guru maupun dari siswa maka pembelajaran terasa membosankan, guru hanya berperan sebagai penyampai informasi, tidak terjalin diskusi, dan akhirnya pembelajaran  kurang bermakna. Oleh karena bertanya merupakan salah satu tahapan yang penting dalam pendekatan saintifik, maka guru harus dapat mengoptimalkan kemauan dan kemampuan bertanya siswa. Untuk itu guru perlu merancang kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan keinginan siswa untuk bertanya dan mampu mengajukan pertanyaan dengan baik.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan upaya guru dalam membangun kemauan dan kemampuan bertanya siswa pada pokok bahasan peluang di kelas X SMA Negeri 3 Malang. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X G SMA Negeri 3 Malang tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 29 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan selama 2 siklus yang masing-masing terdiri dari 3 pertemuan dan 2 pertemuan. Sumber data berasal dari (1) tes akhir siklus 1 dan 2, (2) hasil lembar observasi aktivitas guru dan siswa, (3) angket, (4) wawancara siswa, (5) transkrip rekaman video kegiatan pembelajaran, dan (6) pertanyaan yang dibuat siswa.

Tahapan pembelajaran yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut; (1) pada kegiatan apersepsi, peneliti memberikan tayangan video dan permasalahan awal yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan,  (2) peneliti mengemas kegiatan mengamati dengan memberikan pernyataan-pernyataan yang ditulis di LKPD dan juga dibacakan oleh peneliti, sehingga siswa penasaran dan mengajukan pertanyaan kepada peneliti. (3) pada kegiatan menanya, peneliti memberikan kesempatan siswa untuk bertanya baik secara langsung (lisan) maupun secara tertulis. (4) Peneliti memberikan pujian kepada siswa yang mau mengajukan pertanyaan, (5) peneliti mengajak siswa mengidentifikasi pertanyaan yang dibuat temannya, (6) pada akhir kegiatan belajar, peneliti memberikan pekerjaan rumah berupa membuat pertanyaan secara tertulis, dan (7) pada pertemuan berikutnya, peneliti meminta siswa membacakan pertanyaan yang telah dibuat di rumah.

Berdasarkan hasil akhir tes akhir siklus 1, diperoleh rata-rata skor tes adalah 86 dengan ketuntasan 100%. Untuk aktivitas bertanya siswa adalah 44,83% dari seluruh siswa, sedangkan pertanyaan siswa yang memenuhi kualitas baik hanya 20,69%. Rata-rata skor aktifitas guru adalah 3,86 dan rata-rata skor aktifitas siswa adalah 3,41 dari skala 4. Sedangkan pada siklus 2, rata-rata skor tes akhir siklus 2 adalah 87 dengan ketuntasan 100%. Untuk aktivitas bertanya siswa adalah 41,38%, sedangkan pertanyaan siswa yang memenuhi kualitas baik adalah 55,17%. Rata-rata skor aktifitas guru meningkat menjadi 3,97 dan rata-rata skor aktifitas siswa meningkat menjadi 3,79 dari skala 4.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa penyebab siswa enggan bertanya adalah masih adanya budaya malu bertanya. Selain itu, siswa juga takut dianggap bodoh ketika mengajukan pertanyaan kepada guru. Banyak kegiatan ekstra kulikuler yang diikuti siswa juga membuat siswa kurang fokus dalam kegiatan belajar. Siswa juga banyak mengikuti bimbingan belajar atau les privat, sehingga mereka tidak terlalu sering bertanya kepada guru. Guru juga kurang memberikan motivasi dan pujian kepada siswa yang bertanya.

Upaya yang dilakuan oleh guru dalam menumbuhkan kemauan dan kemampuan bertanya siswa adalah sebagai berikut; (1) memberikan apersepsi yang menarik serta memberikan permasalahan yang menantang dan membuat penasaran, sehingga memunculkan keinginan siswa untuk mengajukan pertanyaan, (2) memberikan motivasi berupa reward atau poin, perlu dilakukan untuk menumbuhkan kemauan dan kemampuan bertanya siswa, (3) bersabar dalam menunggu respon siswa serta tidak langsung menunjuk siswa, dan (4) kegiatan sekolah yang padat terkadang menjadi suatu kendala pada kegiatan pembelajaran, sehingga guru perlu menyajikan kegiatan pembelajaran yang menarik agar siswa tertarik dan fokus dalam mengikuti pembelajaran di kelas.

DOSEN PEMBIMBING

  1. Prof. Drs. Akbar Sutawidjaja, M.Ed, Ph.D

 

  1. Dr. Abdur Rahman As’ari, M.Pd, M.A

DOSEN PENGUJI

  1. Dr. Edy Bambang Irawan, M.Pd
  1. Dr. Hery Susanto, M.Si

BIODATA DIRI

Nama : Rizky Aditya Nugraha
Tempat/Tanggal Lahir : Pasuruan / 23 September 1983
NIM : 120311521734
No. HP : 081333009989
Alamat : Jl. Jambu 11 Malang
e-mail : rizkyaditya.nugraha@gmail.com

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *