KAJIAN ETNOPEDAGOGI: BUDAYA LONTO LÉOK DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

Sabina Ndiung

Abstract


Kualitas pendidikan dan nilai-nilai karakater bangsa Indonesia saat ini telah dipengaruhi oleh kuatnya arus globalisasi. Proses globalisasi yang cenderung bersumber dari Barat terus memegang supremasi dan hegemoni dalam berbagai segi kehidupan masyarakat yang semakin mengikis kebudayaan bangsa karena terjadinya akulturasi kebudayaan dengan budaya asli Indonesia sehingga memudarnya nilainilai kelestarian budaya. Hal ini juga berdampak pada rendahnya prestasi bidang akademik siswa khususnya Matematika. Hasil analisis OECD (Organisation for Economic Cooperation and Development) standar PISA (Program for International Student Assessment) tahun 2015, studi yang memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPA, Indonesia menduduki peringkat 69 dari 76 negara. Hasil studi TIMSS  juga menunjukkan siswa Indonesia berada pada ranking amat rendah khususnya teori, analisis dan pemecahan masalah.Tujuan kajian konsep ini adalah mengkaji tentang pendekatan etnopedagogi sebagai model pembelajaran lintasbudaya untuk menanamkan karakter anak bangsa yang loyal dengan budayanya sendiri. Etnopedagogi memberikan pemahaman baru yang harus disesuaikan dengan nilai-nilai budaya yang berlaku di lingkungan setempat dengan melihat pengetahuan lokal sebagai sumber inovasi dan keterampilan yang dapat diberdayakan yang mamandang pentingnya kearifan lokal (local wisdom) dan keberagaman yang dimiliki komunitas etnis untuk membentuk gaya hidup, pengalaman sosial, identitas pribadi, dan kelompok sosial maupun negara. Lonto léok sebagai budaya demokrasi lokal Manggarai identik dengan pembelajaran kooperatif. Di mana proses kerja kelompok selalu duduk dalam bentuk melingkar (lonto léok) untuk menyampaikan pikiran dalam menyelesaikan masalah matematika secara bersama-sama. Ada tiga prosedur yang dilalui dalam pemecahan masalah menggunakan pendekatan etnopedagogi lonto léok yaitu caca (memahami masalah), cica (menguraikan masalah), dan congko (membuat kesimpulan)

Keywords


etnopedagogi, kooperatif; lonto léok; matematika; pemecahan masalah

Full Text:

PDF

References


Abudin Nata. 2001. Paradigma Pendidikan Islam. Jakarta: Jakarta Aisyah, N. dkk. 2008. Pengembangan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Dirjend Dikti. Alwasilah, A. C. dkk. 2009. Etnopedagogi: Landasan Praktik Pendidikan dan Pendidikan Guru. Bandung: Kiblat Buku Utama

Arends, R. I. (2013). Learning to Teach, 9th edition- Book 2. Copyright © by McGraw - Hill Education (Asia) and Salemba Empat. Lasmawan, W. I. 2016. Perspektif Global dan Problematika Pendidikan Dasar. Singaraja: Mediakom Indonesia. Lie Anita. 2002. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di ruang-ruang kelas. Jakarta: Grasindo Martin Chen & Charles Suwendi (Eds.,) Iman, Budaya, dan Pergumulan Sosial: Refleksi Yubileum 100 Tahun Gereja Katolik Manggarai. Jakarta: Obor. Ndiung, S. 2017. Ritus Tiba Meka Orang Manggarai: Kajian Etno Pedagogi. The 1st International Conference on Language, Literature and Teaching. Hal 776791. Pandor, Pius. 2015. Menyibak Praksis lonto léok dalam Demokrasi Lokal Manggarai dalam Armada Riyanto, dkk. Kearifan Lokal Pancasila: Butir-butir Filsafat Keindonesiaan. Yogyakarta: Kanisius. PISA 2015 Results in Focus © OECD 2016. Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Sarbaini. 2015. Rekonstruksi Nilai-Nilai Baiman, Bauntung, Batuah. Milik Urang Banjar Perspektif Etnopedagogi: Paper in International seminar on Etnopedagogy, November 14, 2015. Faculty of Teacher Training and Eduation Lambung Mangkurat University. Sebastianus Menggo. 2017. Budaya Lonto Léok Dalam Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris. The 1st International Conference on Language, Literature and Teaching. Hal 722-730. ISSN 2549-5607. Surakarta: Universitas Muhammadiyah. Slavin, R.E. 2008. Cooperative Learning: theory, Research, and Practice. Boston: Allyn & Bacon. Susanto, A. 2014. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group. Van de Walle, John A. 2013. Elemantary and Middle School Mathematics: Teaching Developmentally. Eighth Edition. Pearson. Wagiran. 2011. Pengembangan model pendidikan kearifan lokal dalam mendukung visi pembangunan DIY 2020. Dimuat dalam Jurnal Penelitian dan Pengembangan, Volume III, Nomor 3, Tahun 2011. ISSN 2085-9678. Hlm. 85-100.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


ISBN: _________________________

Pascasarjana Universitas Negeri Malang

Jl. Semarang 5 Malang

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.