PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH ‘BEKERJA MUNDUR’ (WORK BACKWARD) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN WATESNEGORO 3 KECAMATAN NGORO KABUPATEN MOJOKERTO
Mukhlisatun Muayanah
Abstract
Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya Pada kenyataannya, siswa khususnya siswa kelas IV SDN Watesnegoro 3 mempunyai kemampuan yang masih rendah dalam hal menyelesaikan masalah pada soal cerita Matematika rendahnya kemampuan tersebut, berdasarkan analisis kesalahan yang dilakukan guru kelas, dikarenakan siswa tidak mengetahui strategi apa yang harus diterapkan untuk memecahkan masalah matematika yang sedang dihadapinya tersebut. Hal itu dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya; kompetensi guru, kondisi siswa, sumber belajar, metode pembelajaran yang digunakan guru, dan lain-lain sehingga hal ini seharusnya menjadi fokus perhatian guru kelas untuk mengadakan suatu usaha untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal cerita dalam suatu bentuk Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 (dua) siklus dengan subyek siswa kelas IV SDN Watesnegoro 3 Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto yang berjumlah 28 siswa. Penelitian ini berlangsung dalam 2 siklus dan tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu diawali pada bulan Oktober hingga pertengahan Desember 2016. Berdasarkan hasil catatan observasi, dapat diketahui bahwa guru mengimplementasikan penggunaan Strategi Pemecahan Masalah ‘Bekerja Mundur’ dengan baik dengan berbagai variasi teknik yaitu dengan menyuruh siswa mengerjakan secara individu dan juga kelompok dengan cara diskusi. Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa Setelah peneliti mengajarkan strategi ‘bekerja mundur (work backward)’ maka keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada data masing-masing siklus yang secara garis besar adalah peningkatan keberhasilan rata-rata indikator keterampilan menyelesaikan soal cerita dari kondisi awal ke siklus 1 sangat signifikan yaitu dari rata-rata 43,2% menjadi 69%, peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 juga cukup baik yaitu dari rata-rata 69% menjadi 75%
Keywords
Soal cerita; Strategi Pemecahan Masalah; Bekerja Mundur
References
Polya, G. (1992) How to solve it: A new aspect of mathematical method (2nd ed.). Princeton, NJ: Princeton Posamentier, Alfred S, & Krulik Stephen. (2009). Problem Solving in Mathematics Grades 3-6; Powerful Strategies to Deepen Understanding. London: Corwin Press Shadiq, Fadjar. & Tamimuddin, Muh. (2015). Bahan Belajar: Karakteristik Siswa dan Teori Belajar. Jogjakarta: Kemdikbud PPPPTK Sumarmo, Utari. (1994). Berpikir dan Disposisi Matematika: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Matematika No. Th. 2. Bandung: FMIPA UPI Susilo,2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka. Wardhani, Sri. (2010). Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika di SMP. Yogyakarta: PPPPT
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
ISBN: _________________________
Pascasarjana Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang 5 Malang

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.