MODEL RALLY COACH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DI SEKOLAH DASAR

Agustin Wiji Lestari, Yuni Pratiwi, Alif Mudiono

Abstract


Pembelajaran menulis narasi di SD penting untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Kemampuan menulis ini, dapat mengembangkan kemampuan berpikir logis. Hal ini berkaitan dengan perkembangan kognitif siswa SD kelas tinggi yang masuk dalam tahap operasional konkret. Kemampuan berpikir logis siswa dapat berlatih untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan perasaan mereka secara runtut agar dapat dipahami dan dimaknai oleh orang lain. Pada akhirnya kemampuan berbahasa siswa dapat berkembang sehingga kepercayaan diri mereka akan meningkat. Permasalahan yang ada dalam pembelajaran menulis narasi di SD yaitu pembelajarannya dilakukan secara konvensional tanpa mempertimbangkan petunjuk tahapan menulis narasi serta pengelolaan pembelajarannya tidak dipertimbangkan. Pada kegiatan pembelajaran, guru tidak membelajarkan tahapan menulis narasi dengan benar dan tidak memberi kesempatan untuk bekerjasama saat proses menulis narasi. Teori tentang penggunaan bahasa dan ejaan juga belum diperhatikan oleh guru. Respon dari siswa tampak kebingungan sehingga muncul berbagai pertanyaan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum memiliki kemampuan awal tentang tahapan menulis narasi. Para siswa juga kesulitan dalam menuangkan ide mereka seperti belum mampu memunculkan penyusunan alur yang lengkap, sebagian besar siswa hanya menuliskan pengenalan, penyelesaian tanpa menulis konflik atau klimaks. Selain itu, kemampuan dalam menggunakan ejaan baik tanda baca maupun huruf kapital masih kurang. Hasil menulis narasi siswa akhirnya menjadi rendah dan belum memenuhi kriteria menulis narasi. Berbagai kesulitan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran menulis narasi belum optimal. Salah satu model yang dapat memecahkan masalah dan mewadahi kekurangan tersebut adalah model Rally Coach. Model Rally Coach dapat meningkatkan kemampuan siswa menulis narasi, melatih siswa bertukar pikiran, belajar membantu temannya, dan belajar untuk menghargai teman. Tahap pembelajaran menulis narasi dengan model Rally Coach dilakukan melalui (1)membentuk kelompok berpasangan, (2) menetapkan mitra A dan mitra B, setiap kelompok diberikan petunjuk tahapan menulis narasi (3) mitra A memecahkan masalah terlebih dahulu sedangkan mitra B mengamati, mendengarkan, menilai, memberitahu jika diperlukan, dan menghargai, (4) mitra B memecahkan masalah berikutnya, mitra A mengamati, mendengarkan, menilai, memberitahu, menghargai, dan (5) mitra mengulangi pergantian peran untuk memecahkan masalah berikutnya.

Keywords


rally coach; menulis narasi

Full Text:

PDF

References


Andrews, R. dan Fisher, A. (1991). Narratives. Sydney: Cambridge University Press. Eggen, P. dan Kauchak, D. (2012). Strategie and Models for Teachers Teaching Content and Thinking Skill. Boston: Pearson Education Inc. Eriyanto. (2015). Analisis Naratif. Jakarta: Prenadamedia Group. Harsiati, T. (2013). Asesmen Pembelajaran Bahasa Indonesia. Malang: UM Press. Iskandarwassid dan Sunendar. (2015). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Pascasarjana UPI. Kagan, S. dan Miguel, K. (2009). Cooperative Learning. San Clemente: Kagan Publishing.

Keraf, G. (2010). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka. Slavin, R. (2005). Cooperative Learning. London: Allymand Bacon. Sudiati, V. dan Widyamartaya, A. (2005). Kiat Menulis Deskripsi dan Narasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama. Tarigan, H. G. (2006). Membina Keterampilan Menulis Paragraf. Bandung: Angkasa. Tarigan, H. G. (2008). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


ISBN: _________________________

Pascasarjana Universitas Negeri Malang

Jl. Semarang 5 Malang

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.