KONSELING MULTIBUDAYA DALAM PENANGGULANGAN RADIKALISME REMAJA
Abstract
Indonesia, sebagai negara multikultural dengan suku, agama, ajaran dan paham yang beragam berpeluang membuka kesempatan bagi berbagai paham untuk memengaruhinya. Dunia pendidikan menjadi salah satu target penyebaran benih radikalisme yang sangat potensial. Paham radikalisme cenderung mengabaikan aspek keragaman (uniformity) dan meniadakan kebhinekaan (plurality). Kondisi psikologis remaja merupakan masa yang rentan dan sensitif terhadap pengaruh lingkungan. Pada masa ini, remaja identik dengan masa pencarian jati diri dan adanya keinginan untuk memantapkan filsafat hidupnya. Layanan bimbingan konseling merupakan salah satu layanan dalam dunia pendidikan yang sangat strategis dalam menanggulangi penyebaran benih radikalisme. Layanan konseling melalui konsep multibudaya dinilai sangat diperlukan dalam membentuk pribadi remaja yang mampu untuk saling menghormati dalam setiap perbedaan. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk menunjukkan bahwa konseling multibudaya merupakan salah satu cara menumbuhkan sikap beradab peserta didik sehingga tidak terjebak pada pemahaman yang salah terhadap perbedaan.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed By:
View Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling Stats