LEMBAGA KEUANGAN NON-BANK SEBAGAI ALTERNATIF PENDORONG KEGIATAN EKONOMI PEREMPUAN DI PEDESAAN DI JAWA TIMUR
Abstract
Kemiskinan menggambarkan ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Kemiskinan mencerminkan kegagalan seseorang untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya agar dapat menjalani kehidupan secara bermartabat. Kemiskinan seseorang sangat terkait dengan tingkat pendapatan, pendidikan, pengangguran, kesehatan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi geografis, lingkungan, dan gender. Dengan keterbatasan tersebut, perempuan yang bergerak di bidang usaha kecil sangat sulit untuk mengakses modal guna mengembangkan usahanya. Dalam rangka penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan dan memperluas jaringan usaha dan akses permodalan melalui pengembangan dan penguatan lembaga keuangan.. Lembaga keuangan non bank (LKNB) yang dapat memberikan permodalan dengan cepat dan sudah dikenal di masyarakat pedesaan khususnya perempuan adalah pegadaian dan koperasi simpan pinjam. Peran serta pemerintah, perguruan tinggi, serta pemangku kepentingan yang lain diperlukan dalam mengembangkan dan membina manajemen lembaga keuangan non bank agar mampu memberikan modal usaha bagi perempuan dalam mengembangkan usahanya, sehingga mampu bangkit dalam memperbaiki nasibnya keluar dari lingkaran kemiskinan.
Keywords
lembaga keuangan non bank; perempuan; kemiskinan
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 National Conference on Economic Education

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
ISBN: 978-602-17225-5-8
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Graduate School of Universitas Negeri Malang
Graduate School of Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang 5 Malang Kode Pos 65145
Telp (0341) 0341-551334; & 0341-551312

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.