GERAKAN LITERASI SEKOLAH SEBAGAI UPAYA PENUMBUHAN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR
Abstract
perlu segera diatasi. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang
mempunyai peran penting dalam membentuk sumber daya manusia yang berkarakter.
Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter di sekolah dasar yaitu melalui
Gerakan Literasi Sekolah (GLS). GLS merupakan program yang bertujuan untuk
menumbuhkan budi pekerti siswa melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah.
GLS di sekolah dasar dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap pembiasaan,
pengembangan dan pembelajaran. Ketiga tahap tersebut mempunyai tujuan, kegiatan,
pengelolaan lingkungan literat serta peran yang berbeda dalam menumbuhkan
karakter siswa. Artikel ini menelaah pelaksanaan GLS dan ekosistem literat di sekolah
dasar yang dapat menumbuhkan karakter pada siswa melalui tahapan pembiasaan,
pengembangan, dan pembelajaran.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Akbar, S. 2011. Revitalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar. Makalah
disajikan dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar pada Sidang Terbuka,
Universitas Malang, Malang, 8 Juni.
Akbar, S. 2016. Best Practices Pendidikan Karakter. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Dasar 2016: Peningkatan Kualitas Pendidikan Dasar dalam
Menghadapi Daya Saing Regional (ASEAN), (Online),
(http://semnasdikdas16.pasca.um.ac.id/wp-
content/uploads/2016/09/Prosiding-SEMNAS-DIkdas-16.pdf), diakses 1
Oktober 2016.
Degeng, I. N. S. 1989. Ilmu Pengajaran: Taksonomi Variable. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek
Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Jakarta.
Degeng, I. N. S. 1998. Mencari Paradigma Baru Pemecahan Masalah Belajar:
Dari Keteraturan Menuju Kesemrawutan. Makalah Disajikan dalam Pidato
Pengukuhan Guru Besar Universitas Negeri Malang, Malang.
Isnanda, R. 2015. Peran Pengajaran Sastra dan Budaya dalam Pembentukan
Karakter Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Gramatika STKIP PGRI Sumatera
Barat, (Online), 1 (2): 174-182, (http://ejournal.stkip-pgri-
sumbar.ac.id/index.php/jurnal-gramatika/article/download/1237/pdf),
diakses 6 April 2017.
Kemendikbud. 2016. Panduan GLS di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kesuma, D, dkk. 2013. Pendidikan Karakter (Kajian Teori dan Praktek di
Sekolah). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Komalasari, K, dkk. 2014. Living Values Education Model in Learning and
Extracurricular Activities to Construct the Students’ Character. Jurnal of
Education and Practice, (Online), 5 (7): 166-174,
(http://iiste.org/Journals/index.php/JEP/article/viewFile/11608/12343),
diakses 10 Oktober 2016.
Maksudin. 2013. Pendidikan Karakter Nondikotomik. Yogyakarta: Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga.
Mardiah, A, dkk. 2016. Pembelajaran Cerita Petualangan Berbasis Pendidikan
Karakter. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar 2016:
Peningkatan Kualitas Pendidikan Dasar dalam Menghadapi Daya Saing
Regional (ASEAN), (Online), 745-754.
(http://semnasdikdas16.pasca.um.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/Prosiding-SEMNAS-DIkdas-16.pdf), diakses 1
Oktober 2016.
Sarumpaet, R. R. 1976. Bacaan Anak-Anak: Penyelidikan Pendahuluan ke dalam
Hakekat, Sifat, dan Corak Bacaan Anak-Anak serta Minat Anak Pada
Bacaannya. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Subiyantoro. 2012. Membangun Karakter Bangsa Melalui Cerita Rakyat Nusantara.
Jurnal Pendidikan Agama Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta, (Online), 9
(1): 98-144, (http://digilib.uin-suka.ac.id/15935/1/SUBIYANTORO%20-
%20PAI12IX01-
%20Penulis%20Ke%20delapan_Jurnal%20PAI%20Vol%20IX%20No
%201%20Juni%202012-10.pdf), diakses 6 April 2017).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
ISBN: _________________________
Pascasarjana Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang 5 Malang
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.