INOVASI METODE DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN KARAKTER DI ERA DIGITAL

Hendrikus Midun, Saida Ulfa

Abstract


Kemajuan  teknologi komputer dan internet menandai  abad ke-21.  Kemajuan  itu berdampak pada  kehidupan manusia dalam berbagai aspek. Teknologi komputer dan internet mempercepat akses infomasi  dan pengetahuan, pertukaran barang  dan jasa antara wilayah (dalam dan antara negara). Kemajuan itu harus diimbangi dengan  karakter yang baik para penggunanya. Kejahatan (penipuan, pencurian, perampokan, perdagangan manusia) yang terkoordinasi, penyebaran permusuhan, kebencian, penghinaan lewat  media sosial, sek bebas, dll  merupakan perilaku anomali yang terjadi pada zaman digital. Dengan begitu maka  pendidikan  tidak hanya  bertujuan untuk menguasai  ilmu pengetahuan dan  teknologi,  tetapi terutama pembentukan karakter yang kuat pada diri peserta didik  sehingga mereka  dapat menyesuikan diri (secara beradab) dengan  perkembangan dunia digital.   Tulisan  ini bertujuan untuk  mendekripsikan inovasi metode  dan penilaian pembelajaran berbasis karakter pada era digital. Metode  pembelajaran  yang digunakan tidak (hanya)  berorientasi  pada penguatan  pengetahuan moral (moral knowing) dan  perasaan moral (moral feeling), tetapi terutama tindakan moral (moral acting) peserta didik, berupa menghayati nilai-nilai dalam kehidupan nyata.  Hal itu didukung oleh  sistem penilaian yang berorientasi pada perbaikan  kurikulum/proses pembelajaran,  pembimbingan tahapan belajar,  dan pemotivasian belajar peserta didik, serta pelaksanaan penilaian yang  kontinu dan autentik, dan teknik/bentuk penilaian yang beragam.  Penilaian yang autentik pada abad ke-21 mencakup  teknik penilaian proyek, portofolio, pengamatan, penilaian diri (refleksi), dan interview,  dengan orientasi pada: a) kemampuan berpikir, mencakup berpikir kritis, pemecahana masalah, kreatif, metakognisi;  b) menilai tindakan yang mencakup kemampuan komunikasi, kolaborasi,  literasi digital, literasi visual,  literasi teknologi;  c) menilai kemampuan hidup bersama dalam dunia nyata, mencakup ketrampilan hidup berwarganegara, pemahaman global, kepemimpinan dan tanggung jawab, dan keterampilan kerja. Prinsip dan sasaran penilaian ini berorienasi pada karakter  yang diperlukan untuk bekerja di abad ke-21yakni karakter yang berkaitan  dengan kemampuan berrelasi (dengan diri sendiri, sesama, Tuhan, lingkungan), kemampuan kerja, dan  kemampuan menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia teknologi digital.

Keywords


inovasi; metode dan penilaian pembelajaran; pendidikan karakter; era digital

Full Text:

PDF

References


Abidin, Yunus (2016). Revitaslisasi Penilaian Pembelajaran dalam Konteks Pendidikan Multiliterasi Abad Ke-21. Bandung: PT Refika Aditama. Amstrong, Thomas (2009). Multiple Intelligences in The Classroom (3rd Edition). Alexandria-Virginia: ASCD Publication. Arends, Ricard I. (2012). Learning to Teach (Ninth Edition). New York: MaCrawHill Companies , Inc. Bafadal, Ibrahim. “Full Day School: Autoetnografi 20 Tahun LPI Sabillah Malang sebagai Lembaga Pendidikan Karakter Berbasis Religi” (Bahan Seminar Nasional Universitas Negeri Malang tanggal 29 April 2017). Gardner, Howard (1983). The Frame of Mind, The Theory of Multiple Intelligences. New York: Basics Book. Greenstein, Laura (2012). Assesing 21st Century Skills, Guide to Evaluating and Authentic Learning. California: Corwin a Sage Company. Gunawan, Heri (2014). Pendidikan Karakter, Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta Hosnan, H. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21, Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor:Galia Indonesia.

Kepmendiknas (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kebmendinas. Lickona, T. (1992). Education for Character. New York: Bantam Books Lickona, T. (2004). Character Matters: How to Help Our Childrend Develop Good Judgment, Integrity, and Other Essential Virtues. New York:A Thoucstone Book Midun, Hendrikus. “Pendidikan Karakter Dalam Keluarag Sebagai Basis Pembentukan Moralitas Anak di Era Globalisasi”, dalam Hendrikus Midun & Matheus Beny Mite (Eds.) (2016). Peran Keluarga dan Pendidikan di Era Globalisasi. Malang: Dioma, 56-80. Millćević-Klasnja Aleksandra, et al. (2017). E-Learning Systems Intelligent Techniques for Personalization. Switzerland: Springer. Nakayama, Minoru; Kouichi Mutsuura; Hiroh Yamamoto (2014). “Impact of Learner's Characteristics and Learning Behaviour on Learning Performance during a Fully Online Course” in The Electronic Journal of e-Learning , 12 (4), 394-408. Popham, W.J. (2011). Classroom Assessment, What Teacher Need To Know. Boston: Pearson. Rosebrough, Thomas R. dan Ralph G. Leverett. 2011. Transformational Teaching in The Information Age. Alexandria-Virginia: ASCD Publication. Sahlberg, Pasi (2014). Finish Lesson, Mengajar Lebih Sedikit Belajar Lebih Banyak Ala Finlandia. Bandung: PT Miza Pustaka Seels, B. Barbara & Richey, C. Rita (1994). Instructional Technology the Defenition and Domain of the Fielf, Washington DC: AECT (Association for Educational Communications and Technology). Silberman, Mel (2007). Active Learning, 101 Strategi Pembelajran Aktif (Terjamahan Sarjuki, dkk). Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Suyatno & Asep Djihad (2013). Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Guru Profesional. Yogyakarta: Multi Presindo. Syarbini, Amirulloh (2016). Pendidikan Karakter Berbasis Keluarga.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


ISBN: _________________________

Pascasarjana Universitas Negeri Malang

Jl. Semarang 5 Malang

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.