Ardina, Fimmatur Rizka 2016. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Model 5E untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Tulis Siswa. Tesis. Program Studi Pendidikan Matematika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing : (1) Prof. Drs. Purwanto, Ph.D, (2) Prof. Dr. Cholis Sa’dijah, M.Pd, M.A.

 

Kata Kunci: pengembangan perangkat pembelajaran matematika, model 5E, kemampuan komunikasi matematis tulis

 

Kemampuan komunikasi matematis dalam pembelajaran sangat penting untuk diperhatikan. Dengan adanya komunikasi matematis tulis dapat membawa siswa pada pemahaman yang mendalam tentang matematika. Namun faktanya kemampuan ini kurang diperhatikan. Kemampuan komunikasi matematis tulis yang dimaksudkan dalam penelitian ini terdiri dari empat indikator yaitu 1) Siswa menuliskan ide matematis menggunakan bahasa matematis dengan jelas sehingga dapat dipahami orang lain 2) siswa dapat menuliskan alasan atas jawaban yang diberikan 3) Siswa memahami pemikiran orang lain dengan dapat mengemukakan kembali ide orang lain dalam bentuk tertulis dengan kalimatnya sendiri 4) Siswa menuliskan tanggapan (kritik dan saran) terhadap ide orang lain. Hasil observasi yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 4 Malang dan SMP Al-Fattahiyah diketahui bahwa kemampuan komunikasi utamanya kemampuan komunikasi matematis tulis tergolong rendah. Model pembelajaran yang digunakan menjadi salah satu penyebab kurang aktifnya siswa dalam berkomunikasi di dalam kelas. RPP dan LKS yang digunakan juga seadanya. Pejabaran langkah-langkah pembelajaran pada RPP tidak diuraikan secara detail.

Perangkat pembelajaran matematika dengan model 5E untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis tulis siswa adalah perangkat pembelajaran berupa LKS dan RPP yang didalamnya memuat tahapan/ fase dalam model 5E yaitu engage, explore, explain, elaborate dan evaluate. Tujuan pengembangan yang dilakukan adalah mendeskripsikan dan menghasilkan perangkat pembelajaran matematika dengan model 5E untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis tulis siswa pada pokok bahasan SPLDV yang valid, praktis dan efektif. Model pengembangan mengacu pada model pengembangan Plomp (2010). Dalam penelitian ini, dilakukan tiga uji terhadap kualitas produk pengembangan yang terdiri atas uji kevalidan, uji kepraktisan dan uji keefektifan. Uji kevalidan dilakukan oleh tiga orang validator yang terdiri dari dua orang dosen matematika dan satu orang praktisi. Sedangkan uji kepraktisan dan keefektifan dilakukan dengan melakukan uji coba produk pada 57 orang siswa kelas VIII dari dua sekolah berbeda sebagai subjek uji coba yang diamati oleh satu orang praktisi dan dua orang observer.

            Perangkat pembelajaran meliputi RPP dan LKS dikatakan valid apabila berdasarkan hasil validasi telah mengukur apa yang ingin diukur yaitu perangkat pembelajaran dengan model 5E untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis tulis telah disusun sesuai dengan tahapan pada model 5E dan sesuai dengan indikator kemampuan komunikasi matematis tulis. Skor minimal yang harus diperoleh dalam validasi untuk memperoleh kriteria “layak” adalah 3 dari skor maksimal 4. Berdasarkan hasil uji coba, perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat dijamin mempunyai validitas isi konstruksi (berkaitan dengan lima tahapan pada 5E yaitu engage, explore, explain, elaborate dan evaluate) serta layak untuk digunakan sebagai alternatif dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis tulis siswa pada pokok bahasan SPLDV.

              Perangkat pembelajaran dalam penelitian ini praktis jika telah berhasil diterapkan dengan mudah digunakan dalam pembelajaran. Aspek kepraktisan akan dinilai dari lembar kepraktisan dan lembar observasi aktivitas guru pada pembelajaran. Berdasarkan hasil uji coba, perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa RPP dengan model 5E dapat diterapkan dengan sangat baik oleh guru dan perangkat pembelajaran berupa LKS dengan model 5E dapat memudahkan siswa untuk menyampaikan atau menanggapi ide dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Selain itu siswa juga memberikan respon positif terhadap adanya LKS dengan model 5E yang diberikan karena terdapat beberapa tahapan model 5E yang harus dilalui siswa dalam menyelesaikan semua permasalahan atau soal pada LKS.

              Perangkat pembelajaran dikatakan efektif jika telah benar-benar menggunakan perangkat tersebut dalam pembelajaran sehingga mampu mencapai tujuan yang diharapkan. Keefektifan perangkat pembelajaran ini akan diukur dari persentase aktivitas siswa dan lembar tes siswa. Berdasarkan data hasil uji coba lembar observasi aktivitas siswa yang dibuat yaitu dengan kegiatan pada setiap tahapan 5E memperoleh kriteria sangat baik. Sedangkan untuk kemampuan komunikasi matematis tulis siswa telah diadakan uji coba dan penilaian yang mengacu pada empat indikator kemampuan komunikasi matematis tulis secara umum telah mengalami peningkatan dan memenuhi kriteria baik. Hal ini berarti perangkat pembelajaran dengan model 5E yang dikembangkan telah digunakan dengan sangat baik dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pengembangan perangkat pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis tulis siswa dapat tercapai.