Chotimah, Chusnul. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri I Pandaan. Tesis Jurusan Pendidikan Fisika, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. H. Wartono, M. Pd., (II) Prof. Dr. H. Arif Hidayat, M. Si.

 

Kata Kunci: Bahan ajar fisika berbasis masalah, prestasi belajar.

Bahan ajar merupakan salah satu media pembelajaran . Bahan ajar merupakan bahan atau materi kegiatan pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Bahan ajar yang dikembangkan sebagai media pembelajaran siswa yang bersifat komplementer harus menggunakan metode pembelajaran tertentu yang sesuai dengan karakteristik materi yang akan diajarkan. Salah satu metode yang sesuai dengan karakteristik materi Kinematika Benda Titik adalah pendekatan berbasis masalah karena dapat mempermudah siswa dalam memahami konsep serta mengajak siswa untuk mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari pada kehidupan nyata. Bahan ajar yang dikembangkan menggunakan bahasa inggris dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan era glabalisasi khususnya di bidang IPTEK, sebagai bahan pustaka berbahasa inggris di lingkungan sekolah lanjutan tingkat atas, dan sebagai bentuk pendekatan pembelajaran terintegrasi antara mata pelajaran fisika dan mata pelajaran bahasa inggris.

    Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengembangkan bahan ajar fisika berbasis masalah   yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Kinematika Benda Titik, (2) Menguji kelayakan bahan ajar fisika berbasis masalah pokok bahasan Kinematika Benda Titik untuk mendukung proses pembelajaran fisika kelas X dan (3) Menguji prestasi belajar siswa antara siswa yang diajar menggunakan bahan ajar hasil pengembangan dengan siswa yang diajar tanpa menggunakan bahan ajar hasil pengembangan.

Jenis penelitian yang digunakan adalah adalah R & D (Research and Development). Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri I Pandaan pada semester gasal tepatnya bulan Oktober s.d Desember 2012. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA Negeri I Pandaan tahun pelajaran 2012/2013. Sampel yang digunakan adalah dua kelas yang dipilih secara acak.

Hasil uji coba lapangan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar antara kelas eksperimen (yang menggunakan bahan ajar hasil pengembangan) dengan dengan kelas kontrol (tanpa menggunakan bahan ajar hasil pengembangan).

   Setelah diketahui perbedaan prestasi belajar siswa berikutnya ditentukan prestasi mana yang lebih baik. Dari nilai rerata dan simpangan baku pada kedua kelas eksperimen dan kontrol ditunjukkan bahwa nilai simpangan baku kelas eksperimen lebih kecil dibandingkan nilai simpangan baku kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen mempunyai prestasi yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.

   Berdasarkan temuan penelitian, beberapa saran yang dapat diajukan untuk perbaikan bahan ajar antara lain: (1) pengembang harus mempunyai daya kreativitas yang tinggi dalam merancang bentuk bahan ajar yang komunikatif untuk siswa, (2) menyertakan gambar/ilustrasi yang menarik untuk memperjelas materi, (3) menggunakan bentuk huruf yang lebih komunikatif, (4) bahan ajar didesain secara tidak formal agar terlihat lebih menarik, (5) memperbanyak latihan soal.