Priyasmika, Rendy. 2016. Pengaruh Strategi Inkuiri Terbimbing dan Problem Solving terhadap Hasil Belajar Siswa ditinjau dari Kemampuan Berpikir Ilmiah pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.Tesis. Program Studi Pendidikan Kimia, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. H. Subandi, M.Si, (II) Dr. Aman Santoso, M.Si.

Kata Kunci: inkuiri terbimbing, Problem Solving, kemampuan berpikir ilmiah, hasil belajar.

 

Kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) merupakan salah satu materi kimia yang dipelajari siswa SMA kelas XI IPA di semester genap. Materi ini berisi konsep konkrit, abstrak, dan melibatkan perhitungan matematika, sehingga diperlukan strategi pembelajaran yang sesuai untuk membelajarkannya. Penerapan strategi yang sesuai diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan melatih Kemampuan Berpikir Ilmiah (KBI) siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji : (1) perbedaan hasil belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan strategi inkuiri terbimbing dibandingkan dengan strategi Problem Solving; (2) perbedaan hasil belajar antara siswa yang mempunyai kemampuan berpikir ilmiah berbeda, baik pada kelas yang dibelajarkan dengan strategi inkuiri terbimbing maupun Problem Solving.

Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu dengan desain posttest only control group design. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 SMA Negeri Pronojiwo Lumajang yang dipilih dengan teknik nonprobability sampling berdasarkan kemampuan awal yang sama. Skor KBI dijaring menggunakan tes berpikir ilmiah (TBI) terjemahan dari Classroom Test Of Sientific Reasoning (CTSR) oleh Lawson. Data hasil belajar diperoleh dari tes akhir menggunakan 22 soal pilihan ganda dengan nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,71 dan validitas isi sebesar 93,17%. Analisis data untuk rumusan masalah 1menggunakan uji-t, sedangkan untuk rumusan masalah 2 menggunakan uji Anova pada taraf signifikansi 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi inkuiri terbimbing lebih tinggi dibandingkan siswa yang dibelajarkan dengan strategi Problem Solving; (2) Pada kelas inkuiri terbimbing siswa yang memiliki kemampuan berfikir ilmiah tinggi (KBIT) memiliki nilai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang memiliki kemampuan berfikir ilmiah rendah (KBIR), sedangkan pada kelas Problem Solving siswa yang memiliki kemampuan berfikir ilmiah tinggi (KBIT) memiliki nilai hasil belajar yang hampir sama dengan siswa yang memiliki kemampuan berfikir ilmiah rendah (KBIR).

× How can I help you?