Adiatma. 2014. Pengaruh Model Guided Inquiry Learning Terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa SMA. Tesis, Pendidikan Geografi, Pascasarjana UM. Pembimbing: (1) Prof. Dr. H. Ach. Fatchan, M. Si., M. Pd. (II) Dr. I. Nyoman Ruja, S. U

 

Kata Kunci: Guided Inquiry Learning, Hasil Belajar.

 

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model pembelajaran Guided Inquiry Learning terhadap hasil belajar geografi siswa SMA. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas X SMA Negeri 3 Lau Maros semester genap tahun ajaran 2014/2015. Kelas X IIS 1 ditetapkan sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang dan kelas X IIS B sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang. Penentuan subjek penelitian berdasarkan hasil nilai ujian semester ganjil yang memiliki rata-rata nilai yang hampir sama.

Jenis penelitian ini merupakan eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain penelitian Non Equivalent Control Group Design. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar dan variabel bebasnya adalah model Guided Inquiry Learning. Untuk mengetahui hasil penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen pengukuran hasil belajar dalam bentuk essai sebanyak enam butir pertanyaan. Hasil belajar dianalisis dengan menggunakan rumus t-test melalui bantuan SPSS 16.0 for Windows.

Berdasarkan hasil analisis data, menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan nilai rata-rata yang diperoleh oleh kelas eksperimen dari 42,47 menjadi 79,88 dengan peningkatan mencapai 37,41. Pada kelas kontrol juga mengalami peningkatan hasil belajar dari 44,45 menjadi 65,88 dengan peningkatan mencapai 21,38. Meskipun telah terjadi peningkatan hasil belajar pada kela kontrol, tetapi peningkatannya tidak terlalu signifikan. Hasil analisis dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa angka P-value untuk t-test yaitu 0,000. Hal ini berarti 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak. Nilai ini berarti ada pengaruh signifikan terhadap hasil belajar geografi siswa SMA, antara siswa yang belajar dengan model Guided Inquiry Learning dan siswa yang belajar dengan metode ceramah dan diskusi. 

Berdasarkan hasil Penelitian, maka dianjurkan kepada guru untuk menggunakan model Guided Inquiry Learning. Penggunakan model GIL lebih efektif apabila digunakan pada materi geografi yang memuat subtansi materi dengan konsep fakta. hal tersebut dikarenakan tidak semuanya materi geografi sinkron dengan model Guided Inquiry Learning. Terutama materi yang memuat konsep abstrak.