Suprandiyo, Agus. 2015. Optimasi Pengolahan Tanah dan Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Mentimun (Cucumis sativus L) Sebagai Sumber Pengembangan Bahan Ajar Dasar-Dasar Budidaya Tanaman Di SMK. Tesis, Program Studi Pendidikan Kejuruan Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. H. Muhammad Alfian Mizar, M.P., (2) Dr. Mazarina Devi, M.Si

 

Kata Kunci: Pengolahan Tanah, Pupuk Kandang, Pertumbuhan, Produksi Mentimun .

Prospek tanaman mentimun semakin cerah, karena pemasaran hasilnya tidak hanya dilakukan di dalam negeri (domestik), tetapi juga keluar negeri (ekspor). Peningkatan produksi mentimun salah satunya melalui pola tanam dan pemupukan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sekolah kejuruan dengan spesifikasi program keahlian diharapkan mampu memberikan bekal ketrampilan kepada siswa tentang budidaya tanaman mentimun. Hal tersebut terkait belum tersedianya adanya bahan ajar berupa panduan praktikum. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis pengaruh kombinasi pengolahan tanah yang berbeda dan jenis pupuk yang berbeda, (2) menganalisis pengaruh pengolahan tanah, (3) menganalisis pengaruh jenis pupuk kandang, (4) menganalisis kombinasi yang terbaik pengolahan tanah yang berbeda dan jenis pupuk kandang yang berbeda, (5) merancang hasil penelitian pengaruh pengolahan tanah dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun yang dapat digunakan sebagai bahan ajar buku petunjuk praktikum dasar-dasar budidaya di SMK pertanian.

Populasi penelitian ini seluruh tanah di areal kebun praktik SMK-PP Negeri Banjarbaru Propinsi Kalimantan Selatan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ialah tekstur tanah berpasir untuk mengambil tanah menggunakan bor tanah. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan sampel acak atau random sampling. Teknik analisis menggunakan analisis ragam (uji F) dan apabila berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT (beda nyata terkecil)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Perlakuan kombinasi pengolahan tanah maksimum (P3) , pengolahan tanah minimum (P2), pupuk kotoran ayam (K1) dan pupuk kotoran kambing (K3) menghasilkan pertumbuhan vegetatif tanaman timun lebih tinggi dari semua perlakuan yang diuji pada umur 30 hst dan panjang buah, (2) Perlakuan pengolahan tanah, pengolahan tanah minimum (P2) dan pengolahan tanah maksimum (P3) memberikan pengaruh baik terhadap tinggi tanaman umur 20 hst, umur 30 hst, dan panjang buah, (3) Perlakuan pemberian jenis pupuk kandang, pupuk kotoran kambing (K3) dan pupuk kotoran ayam (K1) menunjukkan pengaruh yang signifikan pada beberapa variabel pengamatan, seperti pada tinggi tanaman 20 hst, 30 hst, diameter buah pada panen ke-4, berat buah pada panen ke-1, 2, dan 5, panjang buah pada panen ke-3, 4, dan 5, serta jumlah buah pada panen ke-4, (4) Perlakuan kombinasi yang terbaik, pengolahan tanah maksimum dengan pupuk kotoran ayam (P3K1) atau pengolahan tanah minimum dengan pupuk kotoran kambing (P2K3) berpengaruh pada tinggi tanaman 20 hst, 30 hst, jumlah daun kumulatif, diameter buah, berat buah, panjang buah dan jumlah buah, (5) tanpa olah tanah (P1) kontrol (K0) dan perlakuan pupuk kotoran sapi (K2) menunjukan perlakuan terendah pada setiap perlakuan.

× How can I help you?