Hufron, Achmad, 2016. Manajemen Peserta Didik pada Sekolah Inklusi (Studi Multi Situs di SD Negeri 1 Surotrunan dan SD Negeri Pecarikan Kabupaten Kebumen Jawa Tengah). Tesis, Program Studi Manajemen Pendidikan, Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Ali Imron, M.Pd, M.Si.; (II) Dr. Mustiningsih, M.Pd.

 

Kata kunci: manajemen, peserta didik, dan sekolah inklusi

 

Manajemen peserta didik di sekolah sangatlah penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan di sekolah. Sekolah inklusi adalah sekolah yang memberikan layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (memiliki kelainan dan memiliki kecerdasan atau bakat istimewa) pada waktu yang sama dengan anak normal, tanpa membeda-bedakan dan tanpa pemisahan antar anak yang normal dan tidak normal. SD Negeri 1 Surotrunan dan SD Negeri Pecarikan Kebumen merupakan sekolah dasar penyelenggara pendidikan inklusi di Kabupaten Kebumen. Dengan keterbatasan yang ada, kedua sekolah tersebut dengan komitmen yang tinggi tetap menyelenggarakan pendidikan inklusi didasari bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan, demikian juga dengan anak berkebutuhan khusus. Prestasi peserta didik di sekolah tersebut dibidang akademik dan non akademik dapat bersaing dengan sekolah-sekolah lain yang bukan merupakan sekolah inklusi. Hal ini dapat dicapai karena adanya manajemen peserta didik yang baik.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang manajemen peserta didik di SD Negeri 1 Surotrunan dan SD Negeri Pecarikan Prembun Kebumen sebagai sekolah dasar inklusi di Kabupaten Kebumen. Berdasarkan konteks penelitian, dapat dirumuskan fokus penelitian sebagai berikut: (a) penerimaan peserta didik baru (PPDB); (b) pengelompokan dan penempatan peserta didik; (c) pembinaan peserta didik; (d) proses kelulusan; (e) penelusuran alumni; di SD Negeri 1 Surotrunan Alian dan SD Negeri Pecarikan Prembun Kebumen.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan rancangan studi multi situs. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data dibagi dalam dua tahap yakni analisis data dalam situs dan analisis data lintas situs. Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan tiga kriteria yakni kredibilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas.

Berdasarkan teknik analisis data tersebut diperoleh temuan lintas situs sebagai berikut: (1) pelaksanaan penerimaan peserta didik baru baik peserta didik reguler maupun peserta didik ABK dilaksanakan bersamaan sesuai dengan juklak PPDB Dinas Dikpora Kabupaten Kebumen. Di SD Negeri 1 Surotrunan peserta didik ABK diseleksi dan yang diterima adalah peserta didik ABK yang mempunyai kebutuhan dari ringan ke sedang. Sedangkan di SD Negeri Pecarikan menggunakan sistem promosi atau semua peserta didik akan diterima jika daya tampung kelas masih tersedia. (2) pengelompokan peserta didik di SD Negeri 1 Surotrunan dan di SD Negeri Pecarikan Kebumen memiliki kesamaan yaitu: pengelompokan berdasarkan kecerdasan, Kemampuan akademik dan kebutuhan khusus. (3) pembinaan peserta didik, dilakukan dengan cara memberikan beberapa kegiatan pembiasaan, ekstrakurikuler, dan insidental. Setiap saat peserta didik ABK yang berada di dalam kelas diobservasi dan diperhatikan kebutuhannya. Sekolah mewajibkan pendamping (shadow) pada setiap peserta didik ABK sampai sekolah memutuskan peserta didik tersebut sudah mandiri dan bisa ditinggal sendiri. Sesekali peserta didik ABK dipisahkan dan disendirikan dari peserta didik yang lain untuk diberi materi sesuai dengan kebutuhan peserta didik ABK. (4) Ujian kelulusan peserta didik terdiri dari ujian sekolah (US) baik ujian praktek maupun ujian tertulis dan ujian nasional (UN). Khusus untuk peserta didik ABK yang tidak lulus UN atau tidak mengikuti UN, maka akan dibuatkan surat tanda tamat belajar dari sekolah yang dapat digunakan untuk melanjutkan ke sekolah menengah pertama inklusi. Sekolah membantu kelulusan peserta didik ABK yang lamban belajar (slow learner) dengan cara menurunkan SKL, perkiraan SKL diambil setelah peserta didik melakukan beberapa kali try out UN. (5) penelusuran alumni didata sebatas informasi melanjutkan atau tidak dan melanjutkan sekolah di sekolah menengah pertama mana. Informasi tentang alumni didapat dari informasi adik kelas, komunikasi dengan orang tua dan bertanya kepada peserta didik langsung ketika pengambilan ijazah di sekolah. Komunikasi antara alumni dan sekolah belum terkoordinir dengan baik, hanya sesekali waktu saja alumni mengadakan reuni.

Dari hasil temuan penelitian ini dapat diberikan saran-saran sebagai berikut: (a) Dinas Dikpora Kabupaten Kebumen seyogyanya lebih memperhatikan, mengadakan pembinaan dan pemberian fasilitas secara terus menerus terhadap sekolah penyelenggara pendidikan inklusi, serta dapat memberikan pendampingan, arahan , dan solusi yang berkaitan dengan kendala yang dialami dalam proses KBM di sekolah inklusi yang berkaitan dengan materi dan metode yang digunakan untuk menangani peserta didik ABK; (b) Kepala Sekolah SDN 1 Surotrunan dan SDN Pecarikan, memberikan bimbingan, arahan, pendampingan, dan motivasi terus-menerus dan berkelanjutan kepada pendidik dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaan pragram-program manajemen peserta didik. Selanjutnya hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan pertimbangan kepala sekolah dalam mengambil kebijakan yang berkaitan dengan manajemen peserta didik di sekolah; (c) Guru SDN 1 Surotrunan dan SDN Pecarikan, program kegiatan pembinaan peserta didik seyogyanya dilaksanakan secara terus menerus dan berkelanjutan demi menciptakan pelayanan yang optimal dan memberi wadah untuk menyalurkan bakat, minat, dan potensi peserta didik serta menanamkan karakter yang positif bagi peserta didik di kelas maupun di lingkungan sekolah; dan (d) Bagi peneliti lain, Dapat melakukan penelitian yang sama ataupun penelitian lanjutan dengan pendekatan yang berbeda untuk menambah khasanah dan keilmuan tentang manajemen peserta didik di sekolah inklusi.

× How can I help you?