Tesis “Kontribusi Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Sekolah dan Motivasi Guru Terhadap Kinerja Guru Pada SD Negeri yang Berada di Wilayah Konflik Kota Ambon”
Hetharion Yacob Wiliem, 2011. Kontribusi Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Sekolah dan Motivasi Guru Terhadap Kinerja Guru Pada SD Negeri yang Berada di Wilayah Konflik Kota Ambon. Tesis, Program Studi Manajemen Pendididkan, Program Pascasarjana Unuversitas Negeri Malang,. Pembimbing (1) Prof. Dr. Willem Mantja, M.Pd, (2) Prof. Dr. Bambang Budi Wiyono, M.Pd.
Kata kunci: keefektifan kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah, motivasi kerja guru dan kinerja guru.
Konflik etnis yang terjadi selama 4 tahun di Propinsi Maluku secara umum dan Kota Ambon menyebabkan perubahan yang signifikan pada aspek sosial kemasyarakatan, termasuk implikasinya dalam penyelenggaraan pendidikan. Pasca terjadinya konflik, sebagian besar penyelenggaraan pendidikan berlangsung secara terpisah pada kedua komunitas yang terlibat konflik. Akibat yang ditimbulkan konflik antara dua komunitas terhadap aktivitas pendidikan di Kota Ambon adalah menurunnya kinerja guru dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah. Terlebih lagi, para guru lebih memilih bertugas pada daerah atau lokasi masing-masing karena alasan keamanan. Dapat dijelaskan pula bahwa para guru di Kota Ambon cenderung menghindari sekolah yang terletak pada wilayah perbatasan kedua komunitas yang terlibat dalam konflik. Fakta ini menunjukkan bahwa adanya pengelompokkan guru berdasarkan identitas dua komunitas sehingga mengurangi fungsi sekolah sebagai kelompok belajar (learning society).
Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimana gambaran keefektifan kepemimpinan kepala sekolah pada SD Negeri yang berada di wilayah perbatasan pasca konflik Kota Ambon?. (2) Bagaimana gambaran iklim sekolah pada SD Negeri di wilayah perbatasan pasca konflik kota Ambon? (3) Bagaimana gambaran motivasi kerja guru pada SD Negeri di wilayah perbatasan pasca konflik kota Ambon? (4) Bagaimana gambaran kinerja guru pada SD Negeri di wilayah perbatasan pasca konflik kota Ambon?. (5) Apakah ada hubungan antara keefektitan kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah dan motivasi guru dengan kinerja guru pada SD Negeri di wilayah perbatasan pasca konflik kota Ambon secara simultan?
Penelitian ini dilakukan dengan rancangan penelitian diskriptif korelasional. Dilaksanakan pada SD Negeri di wilayah-wilayah perbatasan daerah konflik di Kota Ambon sejumlah 18 lembaga dengan populasi 290 orang dan jumlah sampel 148 orang. Sampel diambil dengan random proporsional. Penelitian ini menggunakan kuesioner atau angket sebagai instrumen dalam pengumpulan data penelitian.
Hasil analisis data penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwa (1) tingkat kecendrungan keefektifan kepemimpinan kepala sekolah pada SD Negeri di wilayah perbatasan pasca konflik Kota Ambon dipersespsikan baik atau berada pada kategori tinggi dan kategori sangat tinggi. (2) Tingkat iklim sekolah pada SD Negeri Kota Ambon berada pada kategori tinggi. (3) Tingkat motivasi kerja guru pada SD Negeri di Kota Ambon berada pada kategori tinggi sebesar dan berada pada kateogi sangat tinggi. dan (4) Tingkat kinerja guru pada SD Negeri di Kota Ambon tergolong tinggi dengan frekuensi. Hasil uji hipotesis juga menunjukkan bahwa (1) Terdapat hubungan yang signifikan antara keefektifan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru. (2) Terdapat hubungan yang signifikan antara iklim sekolah dengan kinerja guru. (3) Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi guru dengan kinerja kerja guru. Dan (4) Terdapat hubungan yang signifikan antara keefektifan kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah, motivasi guru dengan kinerja guru. Berdasarkan analisis regresi diperoleh hasil persamaan regresi Y = 0,137X1 + 0,196X2+0,418X3+18,275. Hasil perhitungan sumbangan efektif menunjukkan bahwa varaibel keefektifan kepemimpinan kepala sekolah memberikan kontribusi sebesar 22,57%, variabel iklim sekolah memberikan kontribusi sebesar 21,83% dan variabel motivasi kerja guru memberikan kontribusi sebesar 24,30% kepada kinerja guru pada SD Negeri di wilayah perbatasan di Kota Ambon. Dengan demikian, diperoleh total sumbangan ketiga variabel adalah sebesar 68,7%, sedangkan sisanya ditentukan oleh variabel-variabel lain.
Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa saran antara lain: (1) Sebagai guru mendapat mendapat masukan untuk memperbaiki diri dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan profesi yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sesuai dengan profesionalisme yang dimiliki. (2) Kepala sekolah dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya dapat menciptakan dan memberikan penghargaan (reward) bagi para guru dalam melaksanakan tugasnya. Iklim sekolah yang baik sehingga para guru dapat termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya yang dimiliki. (3) Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa pengelolaan penyelenggaraan pendidikan di wilayah-wilayah perbatasan komunitas yang pernah terlibat dalam konflik sangat bergantung pada aspek kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru sebagai faktor internal. Dengan demikian disarankan kepada dinas Pendidikan dan Olah Raga kota Ambon seharusnya menentukan bahwa dalam memilih kepala sekolah pada sekolah yang berada di wilayah perbatasan pasca konflik hendaknya didasari pada penilaian mutu kepemimpinan guna menciptakan kondisi sekolah yang efektif agar proses pembelajaran dan peningkatan kualitas pendidikan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan pendidikan. (4). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi peneliti lainnya yang ingin mengkaji secara lebih komprehensif terkait dengan Manajemen Pendidikan pada wilayah-wilayah yang termasuk dalam daerah konflik.