Ni’mah, Fatchiyatun. 2015. Keefektifan Model Pembelajaran Inkuiri Semi Terbuka (Coupled Inquiry) dan Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) dalam Mengembangkan Literasi Sains Siswa SMA Kelas XI pada Materi Kimia. Tesis, Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Suhadi Ibnu, M. A., Ph.D., (II) Prof. Sri Rahayu, M. Ed., Ph. D.

Kata kunci: inkuiri semi terbuka, inkuiri terbimbing, literasi sains, pengetahuan konsep, keterampilan proses, sikap siswa terhadap kimia

Hasil survei yang dilakukan oleh PISA dan TIMSS menyatakan bahwa siswa Indonesia masih lemah dalam literasi sains dan berada pada kategori rendah (low international benchmark). Di sisi lain, jika dilihat dari struktur materi pembelajaran, materi pembelajaran Indonesia cukup lengkap dan memiliki beban pembelajaran yang lebih banyak dibandingkan dengan negara lain. Proses pembelajaran dan penilaian yang dilaksanakan di Indonesia selama ini masih terfokus pada pemahaman materi yaitu aspek kognitif dan masih kurang mengakomodasi penilaian literasi sains sepenuhnya. Sedangkan pendekatan penilaian PISA dan TIMS mengarahkan siswa untuk dapat menganalisis dan menafsirkan data, menerapkan konsep ke dalam suatu permasalahan yang merujuk pada literasi sains. Literasi sains diukur dari tiga dimensi, yaitu pengetahuan ilmiah, keterampilan proses dan sikap. Ketiga dimensi ini dapat dikembangkan melalui pembelajaran kimia. Salah satu materi kimia yang dapat mencakup aspek-aspek yang ada di dalam literasi sains adalah materi larutan penyangga dan materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran inkuiri semi terbuka (coupled inquiry) dan inkuiri terbimbing (guided inquiry) untuk memecahkan permasalahan tersebut. Melalui karakteristik dan tahapan pembelajaran inkuiri, siswa memperoleh pengetahuan konsep, mengasah keterampilan proses ilmiah, dan mengembangkan sikap terhadap kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran inkuiri semi terbuka dan inkuiri terbimbing serta ada tidaknya perbedaan dari kedua pembelajaran tersebut dalam mengembangkan literasi sains siswa.

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pretest-posttest control group design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 4 Malang. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 (33 siswa) yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri semi terbuka dan kelas XI IPA 2 (34 siswa) yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik convenience sampling. Instrumen penelitian berupa instrumen perlakuan (terdiri dari RPP, bahan ajar dan LKS) dan instrumen pengukuran yang terdiri dari tes pengetahuan konsep, keterampilan proses dan angket sikap siswa terhadap kimia. Reliabilitas instrumen dihitung dengan menggunakan Cronbach Alpha. Instrumen penilaian pertama adalah tes pengetahuan konsep, nilai reliabilitas instrumen pengetahuan konsep adalah 0,845 untuk materi larutan penyangga dan 0,847 untuk materi hasil kali kelarutan sebesar. Nilai validitas isi tes pegetahuan ilmiah untuk materi larutan penyangga sebesar 88,24%, dan untuk materi kelarutan sebesar 92,11%. Instrumen pengukuran yang kedua, yaitu instrumen tes keterampilan proses, memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,736 untuk materi larutan penyangga dan 0,701 untuk materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Nilai validitas isi tes keterampilan proses ilmiah untuk materi larutan penyangga sebesar 91,67% dan untuk materi kelarutan sebesar 100,00%. Instrumen pengukuran ketiga adalah insrumen angket sikap yang masing-masing materi terdiri dari 23 butir pernyataan. Nilai reliabilitas angket untuk materi larutan penyangga sebesar 0,932 dan untuk materi kelarutan dan hasil kali kelarutan sebesar 0,759. Nilai validitas isi tes keterampilan proses ilmiah untuk materi larutan penyangga sebesar 91,03% dan untuk materi kelarutan sebesar 89,67%. Analisis data dilakukan dengan analisis normalized-gain score dan analisis anakova dengan taraf signifikansi α sebesar 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pembelajaran inkuiri semi terbuka efektif dalam mengembangkan literasi sains siswa, terutama untuk dimensi pengetahuan ilmiah dan keterampilan proses siswa. Namun, pembelajaran inkuiri semi terbuka kurang efektif dalam mengembangkan sikap siswa terhadap kimia. (2) pembelajaran inkuiri terbimbing efektif dalam mengembangkan ketiga dimensi literasi sains siswa. Keefektifan pembelajaran inkuiri terbimbing cukup tinggi untuk mengembangkan dimensi pengetahuan ilmiah, dan disusul oleh keterampilan proses ilmiah dan sikap siswa terhadap kimia. (3) Terdapat perbedaan keefektifan model pembelajaran inkuiri semi terbuka dan inkuiri terbimbing dalam mengembangkan literasi sains siswa. Perbedaan ini nampak pada ketiga dimensi, yaitu dimensi pengetahuan ilmiah, dimensi keterampilan proses dan dimensi sikap siswa terhadap kimia. Siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing cenderung lebih enjoy di dalam kelas dibandingkan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri semi terbuka.

× How can I help you?