STUDI STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE DI KAWASAN HUTAN PANCER CENGKRONG TRENGGALEK SEBAGAI HANDOUT UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SMAN 1 BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG

Abstrak

Indonesia merupakan negara kaya yang memiliki sumber daya alam melimpah, salah satunya yaitu tumbuhan mangrove yang persebarannya hampir sepertiga dari kepulauan indonesia. Indonesia Sebagai Negara kepulauan  memiliki 81.000 km garis pantai, tidak mengherankan jika sepertiga dari jumlah seluruh hutan mangrove dunia terletak di Indonesia. Dengan jumlah seluas itu, kawasan hutan mangrove Indonesia adalah bagian dari 18 – 24 persen hutan mangrove dunia. Namun ironisnya Mangrove merupakan salah satu ekosistem langka, karena luasnya hanya 2% permukaan bumi. Oleh karenanya dilakukan penelitian tentang keanekaragaman jenis mangrove yang ada di pesisir pantai selatan tepatnya di desa Cengkrong Kabupaten Trenggalek. Adapun hasil yang diperoleh akan dikembangkan menjadi handout pembelajaran. Dari hasil validasi oleh ahli materi, ahli bahan ajar dan praktisi pendidikan yang telah digabungkan dengan dijumlahkan dan kemudian dibagi dengan jumlah kelompok responden diperoleh hasil sebesar 85,7 %. Hal ini berarti tingkat validitas gabungan sangat tinggi dan dapat digunakan tanpa revisi. Untuk kelayakan gabungan yaitu dieproleh sebesar 81 % yaitu tingkat kelayakan sangat tinggi dan dapat disebarluaskan.

Kata kunci: Struktur komunitas, Mangrove Cengkrong, Bahan ajar

Latar Belakang

Mangrove merupakan salah satu ekosistem langka, karena luasnya hanya 2% permukaan bumi (Ahmad, 2006). Indonesia merupakan negara kaya yang memiliki sumber daya alam melimpah, salah satunya yaitu tumbuhan mangrove yang persebarannya hampir sepertiga dari kepulauan indonesia. Indonesia Sebagai Negara kepulauan  memiliki 81.000 km garis pantai, tidak mengherankan jika sepertiga dari jumlah seluruh hutan mangrove dunia terletak di Indonesia. Dengan jumlah seluas itu, kawasan hutan mangrove Indonesia adalah bagian dari 18 – 24 persen hutan mangrove dunia. (Ahmad, 2006).

Menurut Food  and  Agricultural Organization setiap  tahunnya  Indonesia  mengalami pengurangan luasan mangrove sebanyak  60.000  hektar (Widya, 2012). Kecenderungan  makin  menurunnya  kondisi mangrove baik dari segi kualitas maupun kuantitas dari tahun ke tahun adalah akibat dari alih fungsi lahan (Onrizal, 2006).  Alih  fungsi  lahan menjadi  areal  tambak  menjadi  penyebab  utama,  selain  penebangan  mangrove  dalam  skala  kecil  untuk  kayu  bakar bahan arang  dan  bahan  bangunan  rumah  oleh  penduduk  (Onrizal,  2008). Aktivitas  perusakan  kawasan  hutan  mangrove  ini  telah  berdampak  hilangnya fungsi ekosistem mangrove sebagai penyangga ekosistem pesisir lainnya, intrusi.  Sepanjang  pesisir  utara  jawa hutan mangrove ditebang secaran ilegal.  Aktivitas  ini  telah menyebabkan penurunan keanekaragaman jenis mangrove (Arisandi, 2001).

Salah satu kawasan yang masih  memiliki  hutan  mangrove  adalah kawasan hutan mangrove cengkrong di pesisir pantai selatan kabupaten trenggalek propinsi jawa timur. Hal ini penting sebagai upaya eksplorasi,  pelestarian,  dan  pengelolaannya di  kemudian  hari  sehingga  biodiversitasnya tetap terjaga (Darmadii, 2012).

Mengetahui peran dan manfaat dari tanaman mangrove, maka   perlu dipelajari tentang struktur komunitas mangrove. Salah satu cara mempelajari  mangrove di kawasan hutan cengkrong ini adalah dengan mempelajari dan melakukan kajian struktur komunitas mangrove agar dapat menjadi sumber belajar, maka disusun dalam bentuk bahan ajar handout. Berdasarkan hasil penelitian dari Oktaviani (2014) mengenai pengembangan Handout berbasis kontekstual menunjukkan bahwa dengan menggunakan bahan ajar berupa Handout akan lebih efektif. Dengan pembelajaran menggunakan handout siswa dapat membaca uraian materi dan mengerjakan latihan secara mandiri untuk mempermudah memahami materi. Dalam pembelajaran biologi di SMA terdapat Kompetensi Dasar 3.1 tentang mendeskripsikan konsep keanekaragaman gen, jenis, ekosistem mahluk hidup melalui kegiatan pengamatan terhadap lingkungan sekitar. Dengan mengambil materi struktur komunitas mangrove ini sesuai dengan kompetensi dasar tersebut.

Berdasarkan observasi di kelas dan wawancara dengan guru kelas di sekolah SMAN 1 Boyolangu, terdapat kendala dalam kegiatan pembelajaran pada materi struktur komunitas mangrove karena selain keterbatasan waktu juga masih kurangnya sumber belajar yang memudahkan siswa dalam mempelajarainya, sehingga perlu adanya sumber belajar yang dapat memfasilitasi siswa dengan berbagai kemudahan dan kelebihan. Dari kendala tersebut, penulis berupaya mengembangkan bahan ajar berupa handout yang berisi kemudahan di dalam. Sehingga dapat membantu siswa belajar dengan mudah dan menyenangkan serta membantu guru menyediakan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

Tujuan Penelitian dan Pengembangan

  1. mendeskripsikan jenis tumbuhan penyusun ekosistem hutan mangrove pancer cengkrong
  2. mendeskripsikan tingkat keanekaragaman tumbuhan mangrove pancer cengkrong
  3. mendeskripsikan jenis tumbuhan yang mendominasi kawasan hutan pancer cengkrong
  4. menyusun Handout yang dikembangkan untuk siswa kelas X SMAN 1 Boyolangu.

Spesifikasi Produk

Produk dalam penelitian pengembangan ini adalah bahan ajar tentang struktur komunitas mangrove. Bahan ajar ini berupa Handout yang menarik dan menjadikan sumber belajar siswa yang praktis dengan spesifikasi produk :

  1. Bagian awal Handout

  Bagian awal Handout terdiri atas halaman judul, halaman penerbitan (hak cipta), halaman kata pengantar, halaman daftar isi, Halaman daftar gambar, halaman daftar tabel (Fatchur,

  2000).

  1. Bagian isi Handout

   Bagian isi handout terdiri atas beberapa bab yang menjelaskan kajian teoritik tentang tingkat keanekaragaman jenis mangrove, spesies mangrove, jenis mangrove di kawasan hutan pancer

   cengkrong, mangrove yang mendominasi, dan petunjuk praktikum analisis vegetasi.

  1. Bagian akhir Handout

   Bagian akhir handout terdiri atas daftar rujukan

  1. Fisik handout dan pengembangan handout
    1. Handout dicetak pada kertas HVS 70 gram dengan ukuran kertas B5 dengan ukuran 176 x 250 mm
    2. Cover handout dicetak berwarna pada kertas art paper 210 gram
    3. Jenis huruf yang digunakan dalam teks utama adalah huruf Berlin Sans FB, serta beberapa jenis huruf yang lain yang mendukung estetika dan dapat memudahkan siswa dalam membaca.
    4. Handout didukung oleh gambar-gambar asli hasil observasi dan penelitian lapangan serta penjelasan materi yang lengkap dan dengan tata letak yang diatur sedemikian rupa untuk memudahkan siswa memahami.

Pentingnya Penelitian dan Pengembangan

Hasil ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:

  1. Bagi siswa
    1. Memberikan pengetahuan untuk siswa kelas X MIA 5 pada materi struktur komunitas mangrove, sehingga dapat mengatasi permasalahan siswa terkait materi tersebut;
    2. Menambah sumber belajar untuk seluruh siswa kelas X MIA 5 SMAN 1 Boyolangu.
  2. Bagi Guru

Membantu guru dalam memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa pada materi struktur komunitas mangrove.

  1. Bagi Peneliti

Meningkatkan kemampuan peneliti untuk mengembangkan bahan ajar handout berbasis penelitian dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh

  1. Bagi Lembaga dan Lingkungan pendidikan

Dapat dijadikan sumber rujukan dalam pengembangan bahan ajar berupa handout untuk mempelajari struktur komunitas mangrove.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *