Pembelajaran Scaffolding Konseptual dalam STAD dan STAD

Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

  1. Apakah ada perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa antara kelas yang diberi pembelajaran scaffolding konseptual dalam STAD dan STAD?
  2. Apakah ada perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa antara kelompok berpikir kritis tinggi dan kelompok berpikir kritis rendah?
  3. Apakah ada interaksi antara pembelajaran (scaffolding konseptual dalam STAD dan STAD) dan kemampuan berpikir kritis terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa?

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan Pembahasan kajian pustaka pada bagian selanjutnya, hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut

  1. Ada perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa antara kelas yang diberi pembelajaran scaffolding konseptual dalam STAD dan STAD
  2. Ada perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa antara kelompok berpikir kritis tinggi dan kelompok berpikir kritis rendah
  3. Tidak ada interaksi antara pembelajaran (scaffolding konseptual dalam STAD dan STAD) dan kemampuan berpikir kritis terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa

Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

  1. Bagi guru scaffolding konseptual dalam STAD dapat dijadikan referensi gaya mengajar di kelas agar dapat menciptakan pembelajaran bermakna.
  2. Bagi siswa scaffolding konseptual dalam STAD dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi fisika sehingga memudahkan dalam pemahaman materi dan penyelesaian permasalahan yang berhubungan dengan kehidupan nyata.

Nama Penguji

  1. Lia Yuliati M.Pd
  1. Supriyono Koes H., M.Pd., M.A
  1. Parno, M.Si
  1. Prof Dr. Arif Hidayat M.Si

Identitas Mahasiswa

Nama   : Rachmad Effendi T. S

Nim      : 140321808564

Prodi    : S2 Pendidikan Fisika

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *