PROSES BELAJAR SISWA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATA PELAJARAN EKONOMI

Latar Belakang

Berpikir merupakan aktivitas belajar seseorang yang ketika berhadapan dengan suatu permasalahan atau situasi yang mengharuskan memperoleh solusi atau pemecahan masalah mengontrol diranah kognitif. Hal ini jelas diperkuat oleh pendapat dari sebuah situs wikipedia.com, berpikir merupakan suatu kegiatan belajar yang dialami seseorang jika dihadapkan pada suatu masalah atau situasi yang harus dipecahkan. Tingkat berpikir seseorang dibagi menjadi Kegiatan berpikir menjadi beberapa jenjang, yaitu berpikir tingkat tinggi dan berpikir tingkat rendah. Berpikir memungkinkan seseorang untuk merepresentasikan dunia sebagai model dan memberikan perlakuan terhadapnya secara efektif sesuai dengan tujuan, rencana, dan keinginan. Kata yang merujuk sama diantaranya kognisi, pemahaman, kesadaran, gagasan, dan imajinasi (Wikipedia.com, 2016). Dalam hal ini yang akan dibahas dan diulas adalah kemampuan berpikir kritis  seseorang. Untuk kemampuan berpikir kritis seseorang dalam dunia pendidikan adalah kemampuan kognitif tertinggi seseorang dalam hal pembelajaran di kelas.

Menurut Ruggerio (2011:128) mengartikan belajar sebagai suatu aktivitas mental untuk membantu memformulasikan atau memecahkan suatu masalah, membuat suatu keputusan, atau memenuhi hasrat keingintahuan. Pendapat ini menunjukkan ketika seseorang memutuskan suatu masalah, memecahkan masalah, ataupun ingin memahami sesuatu, maka orang tersebut melakukan aktivitas berpikir. Menurut Thomas, Thorne & Small (wordpress.com, 2016) menyatakan bahwa berpikir tingkat tinggi menempatkan aktivitas berpikir pada jenjang yang lebih tinggi dari sekedar menyatakan fakta.  Hal tersebut karena kemampuan berpikir tersebut merupakan kompetensi kognitif tertinggi yang perlu dikuasai siswa dalam pembelajaran. Berpikir kritis dapat dipandang sebagai kemampuan berpikir siswa untuk membandingkan dua atau lebih informasi, misalkan informasi yang diterima dari luar dengan informasi yang dimiliki. Bila terdapat perbedaan atau persamaan, maka siswa akan mengajukan pertanyaan atau komentar dengan tujuan untuk mendapatkan penjelasan.

Berpikir kritis efektif diajarkan dalam lingkungan sekolah yang mengandalkan peran memorisasi dan metode mengajar yang dilakukan guru. Tema umum dalam pergerakan berpikir kritis adalah keterampilan berpikir yang melibatkan kemampuan mengambil keputusan yang bernalar dalam situasi yang kompleks. Pergerakan ini menekankan pada knowing how daripada knowing what. Oleh karena itu, usaha membantu siswa dalam memperoleh kemampuan tersebut membutuhkan kesadaran diri sebagai bagian usaha dari pendidik  dan tentunya siswa yang menggali berpikir kritis dengan memanfaatkan metode pengajaran guru.

 Proses belajar siswa tidak luput dari peran siswa dalam merubah perilaku berpikir dalam mendapatkan informasi baik dari lura lingkungan sekolah maupun dari dalam sekolah. Informasi pengetahuan siswa dalam proses belajar tidak hanya terlihat dari siswa mengajukan pertanyaan namun juga hingga siswa dapat menyelesaikan masalah dalam pengumpulan informasi. Proses berpikir kritis yang dilakukan siswa di sekolah mengandalkan peran mengingat dalam ajaran yang dilakukan di proses belajar mengajar oleh guru dan siswa menggali berpikir kritis dengan memanfaatkan metode pengajaran guru. Hal ini berdasarkan fakta yang diperoleh yaitu bahwa siswa yang memasuki dunia kerja saat ini kekurangan keterampilan berpikir tingkat tinggi, kemampuan mendiagnosis dan menyelesaikan masalah, kemampuan menerapkan keterampilan mereka terhadap masalah baru yang tidak familiar, dan kemampuan bekerja secara efektif dalam kelompok.

Dalam pembelajaran ekonomi, pengembangan kemampuan berpikir kritis didukung oleh pemerintah dalam Puskur Balitbang Depdiknas yang menyatakan bahwa tujuan dari mata pelajaran ekonomi di SMA yaitu supaya peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: a) Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara. b) Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi. c) Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggung jawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara. d) Membuat keputusan yang bertanggung jawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional.

Pembelajaran ekonomi menuntun siswa untuk dilatih menggunakan kemampuan berpikir kritis dalam proses belajarnya untuk memamahami konsep awal penggalian informasi dan pengetahuan yang ada disekitar lingkungan siswa. Oleh Karena itu, keterampilan berpikir kritis siswa dalam ilmu ekonomi perlu ditingkatkan mengingat agar siswa tidak hanya mengatetahui sebatas teori saja namun juga dapat memecahkan dan menciptakan eksplorasi pengetahuan yang sesuai dengan keadaan sekarang. Karena belajar adalah sama halnya melakukan suatu kegiatan yang berawal dari ketidaktahuan namun bertujuan untuk mengerti dan memahami suatu tujuan sehingga melakukan perubahan dari tidak tahu menjadi tahu. Perubahan tersebut bersifat relatif konstan dan berbekas, tahan lama dan menetap. Dikatakan bersifat relatif, karena kemungkinan terdapat suatu hasil dari belajar yang gagal menjadi hasil belajar yang baru dengan konsep dan pemecahan yang berbeda. Sehingga proses belajar siswa diartikan suatu proses yang dilakukan siswa untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan, keterampilan, and sikap. Proses belajar itu dilakukan dalam bentuk keterlibatannya dan keturutsesrtaannya dalam pendidikan formal dan non formal ataupun informal seperti proses belajar siswa tingkat SMA. Penanggung jawab dalam kegiatan proses belajar siswa adalah guru. Hal ini gurulah yang diberikan langsung untuk membentuk pola pikir dan kepribadian siswa untuk proses interaksi dengan orang lain.

Kondisi ekonomi di lapangan yang menuntut diri untuk lebih peka serta mengasah kemampuan berpikir kritis sehingga dapat menghadapi segala situasi. Berpikir kritis dapat diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu. Meskipun ekonomi merupakan salah satu bagian dari rumpun ilmu sosial, namun konsep-konsep ekonomi bisa dibaca melalui pendekatan kuantitatif. Hal ini menimbulkan julukan untuk ilmu ekonomi yaitu sebagai eksaknya ilmu sosial. Oleh karena itu, keterampilan berpikir siswa dalam belajar ilmu ekonomi pun perlu dikembangkan agar siswa tidak hanya mengetahui sebatas teori saja namun juga dapat menciptakan ekplorasi pengetahuan yang sesuai dengan keadaan sekarang.

Konsep berpikir kritis dalam ilmu ekonomi muncul akibat penggunaan bahasa matematis dalam menginterpretasikan konsep-konsep ekonomi. Penggunaan bahasa dalam ekonomi dapat diartikan sebagai penggunaan ekspresi verbal yang melakukan pola pemikiran dan penyampaian ide-ide dan konsep ekonomi bisa lebih efisien, lebih akurat dan lebih sistematis. Ilmu ekonomi sebagai ilmu sosial dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi menjadi dapat dideskripsikan dan dapat diprediksi keterkaitannya secara sistematis antara satu konsep dengan konsep lainnya.

Kunci mengenal dan menggunakan berpikir kritis terletak pada menciptakan atmosfer yang membangun kepercayaan diri untuk bertanya, menantang dan merefleksikan karena merupakan pengakuan atas kebutuhan sejumlah asumsi, negosiasi pengertian, membuat pertanyaan, membuat dugaan, mencari pembenaran dan menyatakan argumen, mengecek dan memodifikasi, dan menyadari beberapa pendekatan berbeda. Kemampuan berpikir kritis dalam proses belajar ilmu ekonomi ini merupakan suatu topik yang sangat menarik untuk diteliti.

Belajar adalah sama halnya melakukan suatu kegiatan yang berawal dari ketidaktahuan namun bertujuan untuk mengerti dan memahami suatu tujuan sehingga melakukan perubahan dari tidak tahu menjadi tahu. Hal ini dipertegas dengan pernyataan Winkel (1996:53) yang merumuskan belajar sebagai aktivitas mental yang berlangsung sebagai hasil interaksi seseorang dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan, pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan tersebut bersifat relatif konstan dan berbekas, tahan lama dan menetap. Dikatakan bersifat relatif, karena ada kemungkinan suatu hasil dari belajar ditiadakan atau diganti dengan hasil belajar yang baru, bahkan ada kemungkinan pula hasil belajar tersebut terlupakan. Sehingga proses belajar siswa diartikan suatu proses yang dilakukan siswa untuk mendapatkan aneka ragam Kemampuan (competencies), keterampilan (skills), and sikap (attitudes). Kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitudes) tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat. Rangkaian proses belajar itu dilakukan dalam bentuk keterlibatannya dan keturutsesrtaannya dalam pendidikan formal seperti proses belajar siswa tingkat SMA. Penanggung jawab dalam kegiatan proses belajar siswa adalah guru. Hal ini karena guru yang langsung memberikan kemungkinan bagi para siswa untuk belajar dengan efektif melalui pembelajaran. Guru perlu menciptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya proses interaksi yang baik dengan siswa, supaya bisa melakukan berbagai aktivitas belajar secara efektif.

Sehubungan dengan itu, maka upaya peningkatan kualitas proses belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi khususnya dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis merupakan suatu kebutuhan yang mendesak untuk dilakukan. Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini penting untuk dilakukan dengan judul “Proses Belajar Siswa dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mata Pelajaran Ekonomi SMA”.

Fokus Penelitian

  1. Bagaimana proses belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi?
  2. Bagaimana upaya siswa meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran ekonomi?
  3. Bagaimana usaha guru dalam memberikan motivasi siswa untuk mampu berpikir kritis pada mata pelajaran ekonomi?

Tujuan Penulisan

  1. Mengetahui proses belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi.
  2. Mengetahui upaya yang dilakukan siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran ekonomi.
  3. Mengetahui usaha guru dalam memberikan motivasi siswa untuk mampu berpikir kritis pada mata pelajaran ekonomi.

Dosen Pembimbing :

  1. Mit Witjaksono, MS.Ed
  2. H. Sugeng Hadi Utomo, M. Ec

Dosen Penguji :

  1. Hari Wahyono, M.Pd
  2. Dr. Waras, M.Pd

Biodata Diri :

 

Nama : Nisa Nuraini Surasa
Tempat, Tanggal Lahir : Jombang, 12 Mei 1991
Alamat Rumah : Perak Jombang
Alamat Malang : Jalan Mertojoyo Barat No. 28A Malang
No. Hp : 082131229933

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *