Wati, Andy Prasetyo. 2013. Studi Perbandingan Kinerja Guru Ekonomi SMA Se Malang Raya didasarkan pada Kompetensi dan Intensitas Keterlibatan dalam MGMP. Tesis. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Hari Wahyono, M.Pd, (II) Dr. Bambang Pranowo, S.E., M.Pd, Ak.

 

 

Kata Kunci: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi sosial, intensitas keterlibatan dalam MGMP, kinerja guru

 

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kinerja guru yang memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial pada kelompok tinggi dan intensitas keterlibatan dalam MGMP tinggi dan rendah dengan kinerja guru yang memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial pada kelompok rendah dan intensitas keterlibatan dalam MGMP tinggi dan rendah, serta untuk mengetahui apakah terdapat interaksi baik antara kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional maupun kompetensi sosial dengan intensitas keterlibatan dalam MGMP terhadap kinerja guru.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru ekonomi Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta Se Malang Raya. Proses penarikan sampel menggunakan teknik proportional random sampling. Proses pengumpulan data menggunakan tes dan angket. Sedangkan untuk analisis data menggunakan analisis varian dua jalur dengan interaksi dan uji beda t-test.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kelompok kinerja guru yang memiliki kompetensi pedagogik tinggi dan intensitas keterlibatan dalam MGMP tinggi tidak memiliki perbedaan dengan kelompok kinerja guru yang memiliki kompetensi pedagogik tinggi dan intensitas keterlibatan dalam MGMP rendah, (2) Kelompok kinerja guru yang memiliki kompetensi pedagogik rendah dan intensitas keterlibatan dalam MGMP tinggi tidak memiliki perbedaan dengan kelompok kinerja guru yang memiliki kompetensi pedagogik rendah dan intensitas keterlibatan dalam MGMP rendah, (3) Kelompok kinerja guru yang memiliki kompetensi kepribadian tinggi dan intensitas keterlibatan dalam MGMP tinggi memiliki perbedaan dengan kelompok kinerja guru yang memiliki kompetensi kepribadian tinggi dan intensitas keterlibatan dalam MGMP rendah, (4) Kelompok kinerja guru yang memiliki kompetensi kepribadian rendah dan intensitas keterlibatan dalam MGMP tinggi tidak memiliki perbedaan dengan kelompok kinerja guru yang memiliki kompetensi kepribadian rendah dan intensitas keterlibatan dalam MGMP rendah, (5) Kelompok kinerja guru yang memiliki kompetensi profesional tinggi dan intensitas keterlibatan dalam MGMP tinggi memiliki perbedaan dengan kelompok kinerja guru yang memiliki kompetensi profesional tinggi dan intensitas keterlibatan dalam MGMP rendah, (6) Kelompok kinerja guru yang memiliki kompetensi profesional rendah dan intensitas keterlibatan dalam MGMP tinggi memiliki perbedaan dengan kelompok kinerja guru yang memiliki kompetensi profesional rendah dan intensitas keterlibatan dalam MGMP rendah, (7) Kelompok kinerja guru yang memiliki kompetensi sosial tinggi dan intensitas keterlibatan dalam MGMP tinggi memiliki perbedaan dengan kelompok kinerja guru yang memiliki kompetensi sosial tinggi dan intensitas keterlibatan dalam MGMP rendah, (8) Kelompok kinerja guru yang memiliki kompetensi sosial rendah dan intensitas keterlibatan dalam MGMP tinggi memiliki perbedaan dengan kelompok kinerja guru yang memiliki kompetensi sosial rendah dan intensitas keterlibatan dalam MGMP rendah, (9) Tidak terdapat interaksi antara kompetensi pedagogik dengan intensitas keterlibatan dalam MGMP terhadap kinerja guru. Hal serupa (tidak terdapat interaksi) juga terjadi pada kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Sedangkan untuk kompetensi profesional berinteraksi dengan intensitas keterlibatan dalam MGMP terhadap kinerja guru.

Bertitik tolak dari temuan penelitian tersebut, dapat disarankan (1) Peningkatan keempat kompetensi yang harus dikuasi guru untuk terus ditingkatkan dengan seimbang agar dalam pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar yang mengacu pada tujuan pembelajaran dapat tercapai tercapai secara optimal, (2) Pelaksanaan forum kegiatan musyawarah guru mata pelajaran khususnya ekonomi agar lebih diberdayakan dan dilaksanakan secara rutin dan dalam pelaksanaanya hendaknya membuat kegiatan-kegiatan atau mengembangkan program-program yang mengarah pada peningkatan kompetensi guru, khususnya peningkatan pada kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial, sehingga dapat digunakan untuk memfasilitasi peningkatan profesionalisme guru sebagai tindak lanjut dari pembentukan proesionalisme guru oleh pemerintah, (3) Peningkatan kinerja guru diharapkan dapat terus dilaksanakan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan tetap mengikuti berbagi program yang ditetapkan oleh forum kegiatan musyawarah guru mata pelajaran ekonomi. Hal ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan guru dalam upaya mereka untuk meningkatkan kualitas profesionalisme.

× How can I help you?