Indrayani, Arik. 2014. Proses Berpikir Analogi Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika. Tesis, Program Studi Pendidikan Matematika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing:(I) Prof. Dr. Toto Nusantara, M.Si (II) Dr. Abdul Qohar, M.T

Kata kunci: analogi, proses berpikir analogi, pemecahan masalah

Esensi pembelajaran matematika terutama adalah mengembangkan kemampuan penalaran siswa yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah, baik yang berkaitan dengan masalah matematika maupun masalah kehidupan sehari-hari. Salah satu cara adalah dengan analogi. Analogi dapat digunakan untuk membantu memecahkan masalah matematika apabila siswa dapat menggunakan pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya (masalah sumber) untuk menyelesaikan masalah yang baru (masalah target). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir analogi siswa dalam memecahkan masalah matematika.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif-eksploratif. Proses berpikir analogi siswa dianalisis menggunakan komponen dari proses berpikir analogi menurut Sternberg (dalam English, 2004:4-5) yang meliputi empat hal yaitu encoding (pengkodean), inferring (penyimpulan), mapping (pemetaan), dan applying (penerapan). Subjek dalam penelitian ini adalah enam orang siswa, yaitu 2 orang siswa dengan kemampuan matematika tinggi, 2 orang siswa dengan kemampuan matematika sedang, dan 2 orang siswa dengan kemampuan matematika rendah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses berpikir analogi siswa kelompok kemampuan tinggi terjadi cukup baik, yaitu mampu melakukan setiap komponen proses berpikir analogi dengan baik. Pada proses encoding, siswa mampu mengidentifikasi struktur dari masalah yang diberikan (masalah target), pada proses inferring, siswa mampu mencari hubungan antara masalah yang sedang dihadapi (masalah target) dengan pengetahuan yang telah dimilikinya (masalah sumber) dengan sangat baik, sedangkan pada proses mapping siswa mampu mencari hubungan yang sama antara masalah yang sedang dihadapi (masalah target) dengan pengetahuan yang telah dimilikinya (masalah sumber) dengan sangat baik, sehingga pada proses applying siswa siswa mampu menyelesaikan masalah yang diberikan (masalah target) menggunakan penyelesaian atau konsep yang sama dengan masalah sumber dan dapat menuliskan jawaban dari apa yang ditanyakan dalam soal dengan tepat. Proses berpikir analogi siswa kelompok kemampuan sedang cenderung mengalami hambatan pada beberapa komponen proses berpikir analogi namun dapat mengatasi hambatan tersebut, sedangkan proses berpikir analogi siswa kelompok kemampuan rendah belum dapat melakukan langkah-langkah proses berpikir analogi dengan baik.

× How can I help you?