Rakhman, Anang Fatur. 2014. Profil Respon Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Geometri Kelas X SMA Negeri 1 Grati Pasuruan Berdasarkan Taksonomi Solo. Tesis, Program Studi Pendidikan Matematika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Subanji, M.Si; (II) Dr. Swasono Rahardjo, S.Pd, M.Si

Kata kunci: respon siswa, soal geometri, taksonomi Solo

Mengetahui gambaran bagaimana kinerja siswa dalam memahami tugas-tugas akademik yang diberikan sangat penting untuk mendukung pembelajaran. Taksonomi Solo menyediakan suatu pendekatan untuk mengevaluasi dan mengkategorikan kinerja kognitif dengan mempertimbangkan struktur hasil belajar yang diamati. Penelitian ini mengkaji respon siswa dalam menyelesaikan tugas berdasarkan taksonomi Solo. Peneliti mengukur kualitas jawaban siswa terhadap suatu soal berdasarkan pada kompleksitas pemahaman atau jawaban siswa terhadap soal yang diberikan.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif eksploratif. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 4 SMA Negeri 1 Grati Pasuruan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon siswa dalam menyelesaikan soal berada pada level multistruktural, relasional dan extended abstrak. Siswa kategori rendah mencapai level multistruktural karena mereka mampu membuat beberapa koneksi dan fokus pada beberapa aspek. Misalnya untuk mendapatkan panjang diagonal ruang suatu kubus, diperlukan beberapa informasi diantaranya adalah panjang rusuk kubus dan panjang diagonal bidang kubus. Siswa memahami lebih dari satu informasi dan menggunakannya dalam menyelesaikan soal. Siswa kategori sedang memberikan respon maksimal pada level relasional karena mengaitkan konsep atau proses sehingga semua informasi terhubung secara relevan dan diperoleh kesimpulan yang relevan.

Pada level relasional siswa mengintegrasikan beberapa aspek yang berbeda ke dalam struktur, dan beberapa aspek independen yang relevan dari keseluruhan aspek, misalnya menggabungkan antara luas permukaan bangun dua dimensi dan luas permukaan bangun tiga dimensi kemudian menggunakannya dalam menyelesaikan soal. Siswa kategori tinggi mencapai level extended abstrak karena mampu mengaitkan konsep atau proses sehingga semua informasi terhubung secara relevan dan diperoleh kesimpulan yang relevan serta menggunakan prinsip umum yang tidak terdapat dalam soal. Misalnya untuk menentukan panjang ruas garis pada suatu rusuk bangun ruang, perlu menggunakan prinsip perbandingan trigonometri yang tidak terdapat pada soal.

Sesuai dengan temuan pada penelitian ini, peneliti menyarankan bahwa memahami level berpikir siswa dalam menyelesaikan soal perlu dilakukan sehingga dapat memberikan bantuan yang diperlukan siswa untuk meningkatkan kemampuannya. Kajian level berpikir siswa dalam penelitian ini masih terbatas, untuk itu perlu adanya penelitian dengan kajian yang lebih mendalam dengan masalah yang lain.

× How can I help you?