Mabaroh, Barotun. 2015. Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas Sepuluh di SMK Baitul Makmur Sawojajar Malang Menggunakan Teknik Bermain Peran (Role-Play. Tesis, Pendidikan Bahasa Inggris, Pascasarjana-Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Fachrurrazy, M.A.,Ph.D. (2) Prof. Dr. M. Adnan Latief, M.A., Ph.D.

 

Kata Kunci: Kemampuan Berbicara, Permasalahan dalam Kemampuan Berbicara, Teknik Bermain Peran .

           

Penelitian ini memusatkan perhatian pada peningkatan kemampuan berbicara siswa kelas sepuluh di SMK Baitul Makmur Sawojajar Malang. Pada penelitian permulaan, peneliti mengungkap bahwa siswa kelas sepuluh memiliki masalah dengan penerapan aturan kaidah bahasa dengan benar, pengejaan kta-kata dengan tepat, peggunaan kosa kata, penampilan dengan percaya diri, dan pengungkapan ide dengan bebas pada dalam berbicara mereka. Masalah tersebut mempengaruhi kemampuan berbicara mereka yang lemah. Oleh karena itu, peneliti dan kolaborator merancang seni bermain peran dengan delapan langkah untuk mengatasi permasalahan dalam kemampuan berbicara siswa serta meningkatkan kemampuan berbicara mereka.

Penelitian ini dirancang sebagai penelitian tindakan kelas (PTK) yang secara prosedural dilakukan dengan berkolaborasi dengan guru Bahasa Inggris SMK Baitul Makmur Sawojajar Malang dalam perencanaan, penerapan, pengamatan, dan refleksi. Pada perencanaan, peneliti dan kolaborator memutuskan untuk menerapkan seni bermain peran dalam satu siklus. Satu siklus tersebut terdiri dari delapan pertemuan, yaitu lima pertemuan untuk tahap pembelajaran dan tiga pertemuan untuk tahap remedial. Namun, peneliti dan kolaborator sepakat bahwa jika seluruh kriteria kesuksesan telah tercapai dalam tahap pembelajaran maka penerapan seni bermain peran tidak perlu dilanjutkan pada tahap remedial. Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh menggunakan instrumen catatan lapangan dan daftar pengamatan, sedangkan data kuantitatif dikumpulkan dengan menggunakan instrumen kuesioner dan ujian kemampuan berbicara. Selanjutnya, seluruh data direfleksikan sesuai dengan kriteria kesuksesan yang telah ditentukan dalam penelitian ini.

Penerapan seni bermain peran dengan delapan langkah tidak mencapai kriteria kesuksesan pada tahap pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti melanjutkan penerapan untuk tahap remedial. Ada beberapa perubahan untuk penerapan pada tahapan remedial, termasuk kebijakan alokasi waktu untuk tiap kegiatan, jenis kegiatan, materi, dan cara mengatur siswa. Data menunjukkan bahwa penerapan telah sukses pada tahap remedial. Pertama, penampilan keampuan berbicara siswa meningkat seiring dengan keberhasilan mereka melampaui KKM (75) pada ujian kemampuan berbicara. Kedua, lebih dari 80% siswa berpartisipasi dalam penerapan pada tahap remedial. Ketiga, para siswa memberikan respon ‘ya’ sebanyak 97.8% ‘dan respon ‘tidak ‘sebanyak 2.2%. Data ini menunjukkan bahwa penerapan teknik bermain-peran telah berhasil meningkatkan emosi/ keinginan, perasaan, dan sikap yang positif dalam diri para siswa untuk meningkatkan kemampuan berbicara mereka.

Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan bagi para guru bahasa Inggris yang memiliki masalah pengajaran berbicara yang sama seperti dalam penelitian ini untuk menerapkan bermain-peran sebagai teknik pengajaran dalam menyelesaikan permasalahan dan meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Selanjutnya, bagi para peneliti disarankan untuk menggunakan hasil penelitian ini sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian yang terkait dengan penggunaan teknik bermain-peran untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa pada jenjang pendidikan yang berbeda, dengan menggunakan langkah yang berbeda dan lebih beragam, serta dalam rancangan penelitian yang berbeda.

 

× How can I help you?