Amrizaldi. 2014. Pengembangan Tes Diagnostik untuk Memetakan Model Mental Siswa SLTA Kelas X Materi Suhu dan Kalor. Tesis, Program Studi Pendidikan Fisika. Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. Markus Diantoro, M.Si., (2) Dr. Wartono, M.Pd.

 

Kata Kunci: Tes Diagnostik, Model Mental, Suhu dan Kalor

 

Model mental seseorang tidak mudah untuk diketahui karena model mental merupakan representasi pribadi yang unik pada setiap individu. Selain itu model mental bersifat labil, tidak konsisten, dan selalu berubah ketika lebih banyak informasi yang diperoleh atau informasi yang diingat kembali. Hal lain yang membuat model mental siswa sulit untuk diinvestigasi adalah karena siswa sulit untuk mengekspresikan model mentalnya kepada peneliti. Oleh karena itu untuk mengetahui model mental siswa dibutuhkan suatu cara yang tepat dan optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mendeskripsikan kelayakan instrumen penilaian dalam bentuk tes diagnostik untuk memetakan model mental siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang menggunakan metode Borg & Gall. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket penilaian produk oleh validator, angket respon siswa, angket respon guru dan tes diagnostik model mental berbentuk tes uraian. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, tes diagnostik model mental, angket dari validator, guru dan siswa. Studi lapangan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan calon pengguna untuk menyusun desain dan spesifikasi produk yang disesuaikan dengan kajian pustaka. Tes diagnostik model mental dianalisis berdasarkan hasil validasi isi yang diperoleh dari angket validasi untuk validator. Hasil validasi tersebut dianalisis menggunakan skala Likert dan model mental siswa dipetakan menjadi 3 tipe yaitu Surface (S), Matching (M), dan Deep (D).

Hasil uji validasi produk menunjukkan bahwa tes diagnostik model mental sudah layak digunakan. Hal ini dapat diketahui dari hasil uji kelayakan semua butir soal yang sudah melampaui skor minimum yang dipersyaratkan yaitu 3,26 dari skor maksimum 4 untuk tiap butir soal. Produk pengembangan ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan tersebut antara lain dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa lebih dalam terhadap materi yang telah dipelajari dan dapat membantu guru mengembangkan instrumen penilaian yang inovatif. Produk pengembangan ini masih memiliki kekurangan lain kualitas warna gambar dari beberapa butir soal tes diagnostik model mental belum baik. Sebelum tes ini digunakan sebaiknya siswa telah mempelajari materi suhu dan kalor secara mendalam.