Rahayu, Alvin Noerin. 2014. Pengembangan Booklet Pengelolaan Limbah Organik Perkebunan Menggunakan Biostarter Kotoran Sapi sebagai Produksi Biogas di Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Tesis, Program Studi Pendidikan Biologi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Umie Lestari, M.Si, dan Pembimbing (II) Dr. H. Abdul Gofur, M.Si.

 

Kata Kunci: Booklet, Biogas, Limbah Organik Perkebunan

 

Perkebunan merupakan sektor yang berperan penting dalam perekonomian nasional, karena menghasilkan produk yang bermanfaat bagi negara. Namun disamping menghasilkan produk utama, perkebunan juga menghasilkan produk samping berupa limbah organik perkebunan. Demikian pula dengan perkebunan di Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi yang produk sampingnya terdiri atas limbah kulit kakao, limbah kulit kopi, dan limbah cair karet. Limbah organik perkebunan ini seringkali menimbulkan pencemaran lingkungan sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem. Masyarakat perkebunan umumnya belum mengetahui teknik pengelolaan limbah agar tidak mencemari lingkungan sehingga diperlukan suatu informasi tentang teknik pengelolaan limbah organik perkebunan menjadi produk yang bermanfaat bagi masyarakat yaitu biogas. Pada penyampaian informasi kepada masyarakat diperlukan suatu media berupa bahan ajar. Bahan ajar yang dipilih adalah booklet karena masyarakat perkebunan terdiri atas berbagai kalangan yang heterogen yaitu terdiri atas berbagai tingkatan, lulus SD, SMP, dan SMA. Booklet adalah bahan ajar yang berisi informasi mengenai teknik pengelolaan limbah organik menjadi biogas, yang disusun secara ringkas, jelas, dan disertai dengan gambar-gambar yang menarik sehingga memudahkan pembaca memahami informasi yang ada di dalam booklet.

Tujuan dari penelitian ini ialah mengembangkan dan menghasilkan bahan ajar berupa booklet tentang pengelolaan limbah organik perkebunan dalam produksi biogas menggunakan biostarter kotoran sapi, yang berbasis penelitian, telah tervalidasi atau teruji oleh ahli materi, ahli media pembelajaran dan masyarakat perkebunan sebagai pengguna booklet.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) limbah organik perkebunan yang terdiri atas limbah kulit kakao, kulit kopi, dan limbah cair sisa pengolahan karet dapat dijadikan biogas dengan biostarter kotoran sapi. Biogas yang dihasilkan paling baik, ditunjukkan dengan perlakuan campuran kulit kakao dengan kotoran sapi. Hal ini disebabkan nilai potensi dalam bahan baku ditentukan oleh komposisi bahan organik yang terkandung didalamnya dan kulit kakao memiliki kandungan bahan organik yang paling tinggi (2) informasi yang didapatkan dari penelitian ini dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan booklet. Booklet yang telah disusun kemudian divalidasi oleh tim validator yang terdiri atas tiga ahli isi materi Bioteknologi dan ahli Lingkungan, satu validator ahli desain media pembelajaran, dan masyarakat perkebunan sebagai pengguna booklet. Berdasarkan hasil validasi didapatkan penilaian validator I sebesar 87,5%, validator II sebesar 86,8 %, dan validator III sebesar 80 %. Hasil penilaian ahli desain media pembelajaran sebesar 97,5 % dan hasil validasi dari masyarakat perkebunan sebesar 96 %. Hasil analisis data ini menunjukan bahwa persentase tim validator baik ahli isi materi Bioteknologi dan Lingkungan maupun ahli media pembelajaran memberikan keputusan bahwa booklet sangat baik, namun demikian dengan mempertimbangkan saran dan masukan dari tim validator, produk booklet perlu direvisi kembali agar layak digunakan sebagai media penyuluhan bagi masyarakat perkebunan.

Bertitik tolak dari penelitian ini, beberapa saran yang dapat diajukan ialah: (1) bagi masyarakat perkebunan, disarankan agar dapat mengaplikasikan teknik pengelolaan limbah organik perkebunan menjadi biogas (2) Perlu dilakukan penelitian sejenis dengan menggunakan limbah organik jenis lain dan masyarakat dapat mengembangkan produksi biogas dalam skala besar.

× How can I help you?