Anto, Cipta. 2014. Pengaruh Penambahan Limbah Cair Tahu dan Tempe pada Media Tanam Sekam Padi Terhadap Produktivitas Jamur Merang (Volvariella volvacea) sebagai Booklet Penyuluhan untuk Masyarakat Petani Jamur Merang. Tesis, Program Studi Pendidikan Biologi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.Pd, dan Pembimbing (II) Dr. H. Abdul Ghofur, M.Si.

Kata Kunci: penambahan limbah cair tahu dan tempe, media tanam sekam padi, produktivitas jamur merang, booklet.

Jamur merang (Volvariella volvacea) merupakan salah satu spesies jamur konsumsi. Jamur merang merupakan komoditi yang mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan, memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta permintaan pasarnya terus meningkat, memiliki kandungan protein, asam amino, dan vitamin yang lebih tinggi dibadingkan dengan beberapa jenis sayuran, jamur juga rendah lemak dan sering digunakan sebagai pengganti daging. Jamur merang dalam perkembangannya sangat tergantung pada zat-zat organik dari lingkungan hidupnya. Limbah cair tahu dan limbah cair tempe ditinjau dari unsur kimianya, sangat potensial untuk dijadikan suplemen media tanam jamur merang. Limbah cair tahu dan limbah cair tempe ketersediaannya sangat melimpah, limbah cair tahu dan tempe apabila tidak ditangani dengan baik maka dikhawatirkan akan menyebabkan terganggunya kualitas lingkungan perairan sekitarnya. Budidaya jamur merang memanfaatkan jerami dan serbuk gergaji kayu sebagai media tanam, namun mengingat ketersediaannya yang terbatas dan musiman membuat para petani jamur memanfaatkan bahan lain seperti kardus, limbah kapas, dan sekam padi. Sekam padi ketersediaannya melimpah di Provinsi Jawa Barat, sangat potensial dijadikan media tanam jamur merang. Masyarakat petani jamur merang belum memanfaatkan limbah cair tahu dan tempe sebagai alternative suplemen media tanam jamur merang yang ramah lingkungan, murah, dan dapat meningkatkan nilai produktivitas jamur merang.

Tujuan dari penelitian ini ialah: (1) Menganalisis pengaruh penambahan limbah cair tahu dan tempe pada media tanam sekam padi terhadap periode panen jamur merang; (2) Menganalisis pengaruh penambahan limbah cair tahu dan tempe pada media tanam sekam padi terhadap jumlah tubuh buah jamur merang; (3) Menganalisis pengaruh penambahan limbah cair tahu dan tempe pada media tanam sekam padi terhadap berat total produksi jamur merang; (4) Menganalisis pengaruh penambahan limbah cair tahu dan tempe pada media tanam sekam padi terhadap Biologycal Efficiency Ratio (BER) jamur merang; (5) Meng-implementasikan hasil penelitian sebagai materi Booklet tentang budidaya jamur merang dengan media tanam yang diperkaya dengan limbah cair tahu dan tempe.

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan. Data produktivitas jamur merang yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analisis Varian Satu Arah dan uji lanjut Duncan 5%.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa: (1) ada pengaruh penambahan limbah cair tahu dan tempe sebagai suplemen media tanam jamur merang terhadap jumlah periode panen jamur merang, (2) ada pengaruh penambahan limbah cair tahu dan tempe sebagai suplemen media tanam jamur merang terhadap jumlah tubuh buah jamur merang, (3) ada pengaruh penambahan limbah cair tahu dan tempe sebagai suplemen media tanam jamur merang terhadap berat total produksi jamur merang, (4) ada pengaruh penambahan limbah cair tahu dan tempe sebagai suplemen media tanam jamur merang terhadap nilai Biologycal Efficiency Ratio (BER), (5) hasil penelitian tentang penambahan limbah cair tahu dan tempe pada media tanam sekam padi terhadap produktivitas jamur merang disusun sebagai materi booklet penyuluhan bagi petani jamur merang. Booklet penyuluhan berisi tentang: selayang pandang jamur merang, mengenal jamur merang, manfaat dan khasiat jamur merang, media tanam jamur merang, limbah cair tahu sebagai suplemen media tanam jamur merang, tahap-tahap budidaya jamur merang dengan suplemen limbah cair tahu, teknik pengemasan jamur merang, prospek bisnis jamur merang, dan cara mengolah jamur merang.

Berdasarkan hasil penelitian, beberapa saran yang dapat diajukan ialah: (1) perlu dilakukan penelitian sejenis dengan memanfaatkan jenis limbah lain misalnya limbah kulit kopi, limbah kulit kakao, limbah tongkol jagung, dan sebagainya sebagai suplemen media tanam jamur merang, (2) perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pemanfaatan limbah cair tahu dan tempe sebagai suplemen media tanam jamur bagi spesies jamur yang dapat dikonsumsi lainnya, (3) bagi masyarakat petani jamur merang disarankan agar dapat memanfaatkan limbah cair tahu atau tempe sebagai suplemen media tanam jamur merang agar dapat meningkatkan produksi jamur merang.

× How can I help you?