Suryadi. 2006. Menggunakan Outlining Strategy untuk meningkatkan

Ketrampilan Menulis Diskripsi Siswa Kelas Delapan pada SMP Negeri 4 Malang. Tesis, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Arwijati W. Murdibjono, M.Pd. , (II) Prof. M. Adnan Latief, MA, Ph.D.

Kata Kunci: tulisan, diskripsi, kerangka karangan.

Menulis deskripsi merupakan salah satu persoalan yang sering dihadapi siswa SMP Negeri 4 kelas VIII. Persoalan ini mungkin disebabkan oleh strategi yang digunakan dalam proses belajar mengajar tidak cukup menggiring siswa dalam menulis. Untuk mengatasi persoalan tersebut, penelitian dilaksanakan untuk mengembangkan outlining strategy untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis paragraf deskripsi.

Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian tindakan kelas dengan sistem kolaborasi diimplementasikan dengan 4 langkah, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Tindakan ini diakhiri setelah strategi berhasil meningkatkan ketrampilan siswa menulis paragraf deskripsi atau setelah kriteria keberhasilan sudah tercapai.

Subjek penelitian ini berjumlah 46 siswa SMP Negeri 4 kelas VIII dan instrumen yang digunakan untuk mengumpul data terdiri dari lembaran format pengamatan, catatan lapangan, rubrik, dan lembaran interview untuk guru dan siswa. Data yang terkumpul dinilai untuk memperoleh hasil penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa outlining strategy telah meningkatkan kemampuan siswa menulis 2 poin. Poin ini diperoleh dari hasil perbandingan antara nilai akhir dari tulisan siswa dengan nilai awal sebelum strategi diimplementasikan pada proses belajar mengajar karangan diskripsi.

Hasil penelitian menyatakan bahwa strategi telah berhasil dikembangkan untuk meningkatkan kemapuan siswa menulis deskripsi melalui empat langkah: (1) BKOF (menggiring siswa pada ide yang akan diajarkan, menyebutkan topik, dan membagi topik menjadi kerangka karangan), (2) MOT (memberikan contoh kerangka karangan dari deskripsi bersama paragrafnya yang mudah dan sederhana), (3) JCOT (menyuruh siswa menulis kerangka karangan dengan temannya berdasarkan topik yang telah disediakan dan mengembangkannya menjadi paragraf dan menyuruh siswa merevisi tulisannya setelah mereka menerima upan balik dari gurunya), dan (4) ICOT (meminta masing-masing siswa menulis kerangka karangan yang berbeda dengan topik sebelumnya dan mengembangkannya menjadi sebuah paragraf dan juga memberikan mereka tugas rumah dengan topik yang bebas.

Adapun lima langkah untuk memperbaiki tatabahasa pada hasil karangan siswa. Pertama, guru mengumpulkan semua kesalahan yang terdapat pada tulisan siswa . Kmudian mengetik serta memperbanyak untuk dibagikan kepada siswa. Setelah itu, menyuruh siswa memperbaiki semua kesalahan yang terdapat pada lembaran kertas. Guru bersama siswa juga mendiskusikan semua kesalahan yang terdapat pada karangan siswa. Terakhir guru meminta masing-masing siswa menulis kerangka karangan dan mengembangkannya menjadi paragraf deskripsi.

Disimpulkan bahwa penerapan strategi kerangka karangan dalam proses belajar mengajar menulis deskripsi telah terbukti bermanfaat untuk meningkatkan tulisan diskripsi siswa. Hasil ini disarankan bahwa guru dan siswa untuk menggunakan kerangka karangan dalam proses belajar mengajar menulis karangan diskripsi.