Susanti, Aria Indah. 2015. Kontribusi Persepsi Siswa tentang Kualitas Guru, Kesesuaian Praktik Kerja Industri, dan Hasil Praktik Kerja Industri terhadap Employability Skills Siswa SMK Negeri Teknik Komputer dan Jaringan. Tesis, Program Studi Pendidikan Kejuruan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Waras, M.Pd., (II) Dr. Ahmad Dardiri, M.Pd.

 

Kata Kunci: employability skills, persepsi siswa tentang kualitas guru, praktik kerja industri

 

Employability skills merupakan keterampilan nonteknis yang dibutuhkan oleh individu, baik pencari kerja maupun pekerja itu sendiri. Employability skills dapat ditransfer dan dipelajari baik melalui pembiasaan maupun melalui pelatihan. Pengembangan employability skills dalam pendidikan kejuruan dapat dilakukan melalui pembelajaran di kelas, pengintegrasian ke dalam kurikulum, kegiatan kesiswaan atau ekstrakurikuler, pelatihan, dan praktek kerja industri.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi persepsi siswa tentang kualitas guru, kesesuaian praktik kerja industri, dan hasil praktik kerja industri terhadap employability skills siswa. Dengan mengetahui besarnya kontribusi, pengembangan employability skills dapat dilakukan melalui penerapan pada variabel dengan kontribusi terbesar.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional untuk menyelidiki hubungan antarvariabel sehingga dapat diketahui besarnya kontribusi. Instrumen yang digunakan peneliti adalah kuisioner, lembar observasi, dan rubrik observasi. Populasi penelitian ini adalah siswa SMK Negeri Kabupaten Bangkalan kelas XII yang telah melaksanakan praktek kerja industri. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling dan diperoleh sampel penelitian sebesar 152 siswa. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) persepsi siswa tentang kualitas guru terhadap employability skills memiliki kontribusi sebesar 18,09%, (2) kesesuaian praktik kerja industri terhadap employability skills siswa memiliki kontribusi sebesar 28,35%, (3) hasil praktik kerja industri terhadap employability skills siswa memiliki kontribusi sebesar 3,75%, dan (4) persepsi siswa tentang kualitas guru, kesesuaian praktik kerja industri, dan hasil praktik kerja industri terhadap employability skills siswa memiliki kontribusi sebesar 50,3%.

Kontribusi hasil praktik kerja industri sebesar 3,75% merupakan kontribusi terendah dari variabel bebas lainnya. Hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan subyek penilai, yaitu guru yang menilai di kelas dan supervisor/pembimbing industri yang menilai di tempat prakerin. Selain itu, penyebab lainnya adalah adanya perbedaan sikap siswa terhadap hasil yang diperoleh setelah prakerin, apakah mereka ingin memperbaiki keterampilannya atau tidak. Kontribusi persepsi siswa tentang kualitas guru sebesar 18,09% dapat dikatakan baik dan dapat membantu siswa dalam mengembangkan employability skills-nya sedangkan kontribusi kesesuaian prakerin terhadap employability skills siswa sebesar 28,35%. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner menunjukkan bahwa seluruh responden melakukan praktik kerja industri di tempat yang sesuai dengan program keahliannya. Namun tidak semua responden menyatakan sesuai antara bidang pekerjaan dengan program keahliannya sehingga terdapat perbedaan pada keterampilan dan pengalaman yang diterima.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan dan mengembangkan employability skills guru hendaknya memberikan informasi yang seluas-luasnya mengenai employability skills. Informasi tersebut dimulai dari dimensi employability skills hingga pentingnya keseimbangan antara hard skills dan soft skills dalam dunia kerja. Selain itu, guru juga dapat melakukan pembelajaran melalui pengintegrasian employability skills dengan hard skills serta menggunakan metode yang berbasis learning by doing dan experiential. Guru diharapkan dapat meningkatkan kualitas mengajarnya dan sanggup mengembangkan employability skills siswa. Selain itu, pelaksanaan praktik kerja industri perlu dievalusi secara kontinyu oleh pihak sekolah dan industri secara bersama-sama untuk menyesuaikan kompetensi yang akan dipelajari sehingga siswa dapat memperoleh hasil yang baik dan memuaskan.

 

× How can I help you?