Desviliana, Hernika. 2015. Keefektifan Impact untuk Menurunkan Perilaku Prokrastinasi Akademik Siswa SMPN 5 Malang. Tesis, Program Studi Bimbingan dan Konseling. Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. Triyono, M.Pd (2) Dr. Blasius Boli Lasan, M.Pd

Kata Kunci: perilaku prokrastinasi akademik, impact

Perilaku Prokrastinasi akademik merupakan tindakan yang banyak dialami oleh sebagian besar individu termasuk siswa SMP. Perilaku ini harus ditindak lanjuti sedini mungkin karena bagi individu yang sering atau memiliki tingkat prokrastinasi tinggi akan memperoleh dapak yang sangat jelas dan merugikan diri individu tersebut yaitu menurunnya prestasi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan impact untuk menurunkan perilaku prokrastinasi akademik siswa SMPN 5 Malang.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian pretest and posttest control group design. Berdasarkan hasil skala perilaku prokrastinasi siswa, terdapat 12 siswa yang teridentifikasi memiliki tingkat perilaku prokrastinasi yang tinggi. Selanjutnya, siswa dibagi menjadi dua kelompok untuk masuk kedalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang terdiri dari enam orang untuk masing-masing kelompok. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi skala perilaku prokrastinasi akademik, panduan pelaksanaan penggunaan impact untuk konselor Sekolah Menengah Pertama (SMP),dan jurnal refleksi diri.

Data yang diperoleh diuji menggunakan uji Two-Independent-Sample Test-Mann-Whitney U menunjukkan bahwa nilai mean pada output rank konseli yang mendapatkan intervensi menggunakan impact (kelompok eksperimen) lebih kecil dibandingkan dengan penggunaan konseling kelompok ringkas berfokus solusi murni (kelompok kontrol) yaitu 3.50<9.50. Selannjutnya, dilihat dari output Test Statistics menunjukkan bahwa asym. Sig. (2-tailed) adalah 0.002, atau probabilitas di bawah 0.05 (0.002<0.05). Artinya H0 ditolak, berarti impact efektif untuk menurunkan perilaku prokrastinasi akademik siswa SMPN 5 Malang.

Saran bagi konselor adalah lebih memperhatikan lingkungan tempat konseling, bagi kepala sekolah dapat membantu memfasilitasi ruang konseling yang memadai. Bagi peneliti selanjutnya, perlu mengembangkan secara mendalam pada subjek penelitian yang lebih luas, disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa serta media yang digunakan.

× How can I help you?