Santoso, Budi. 2013. Diagnosis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Serta Upaya Mengatasinya Menggunakan Scaffolding. Tesis, Program Studi Pendidikan Matematika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Toto Nusantara, M.Si., (II) Dr. Subanji, M.Si.

Kata kunci: diagnosis, kesulitan siswa, soal cerita, SPLDV, pemberian scaffolding.

Konsep aljabar merupakan bidang baru yang dipelajari siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Banyak penerapan konsep aljabar dalam kehidupan sehari-hari, namun banyak juga siswa yang mengalami kesulitan mengaplikasikannya. Penerapan konsep aljabar dalam kehidupan sehari-hari biasanya diwujudkan dalam bentuk soal cerita. Kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal cerita antara lain dalam menentukan kondisi awal, membuat model matematika, menyelesaikan model matematikanya, serta melakukan pengecekan dan penarikan kesimpulan. Sebagai guru yang profesional hendaknya mampu mengidentifikasi dan mendiagnosis kesulitan yang dialami siswa. Pape (2004) menyatakan bahwa pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan soal cerita berhubungan dengan tingkat keberhasilan dalam menyelesaikannya. Untuk menentukan pendekatan yang akan digunakan, perlu diperhatikan tingkat perkembangan siswa yang dikenal dengan konsep Zone of Proximal Development (ZPD). Konsep ZPD diperkenalkan oleh Lev Vigotsky yang merupakan penerapan teori kognitif sosialnya. Salah satu bentuk bantuan yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan yang dialami siswa adalah scaffolding.

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengkaji kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal ceritadan upaya membantunya menggunakan scaffolding. Soal cerita yang digunakan adalah dua soal yang terkait dengan materi sistem persamaan linear dua variabel. Pemberian scaffolding dalam penelitian ini mengacu pada tiga tingkat scaffolding yang dikemukakan Anghileri (2006).

Hasil penelitian menemukan bahwa kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi sistem persamaan linear dua variabel terletak pada: (1) menentukan kondisi awal yaitu dalam menentukan apa yang diketahui , yang ditanyakan, serta menentukan variabel; (2) menentukan sistem persamaan yaitu dalam membuat model matematika yang sesuai; (3) menyelesaikan sistem persamaan yaitu dalam menyelesaikan model matematika yang benar; (4) menerjemahkan hasil selesaian yaitu mengartikan nilai variabel yang diperoleh; dan (5) menarik kesimpulan yaitu dalam mengecek ulang jawaban dan menyimpulkan jawaban akhir soal. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut adalah dengan melakukan pengecekan ulang (reviewing) misalnya dengan meminta membaca ulang soal pada kesulitan (1), diberikan penjelasan (explaining) yaitu dengan menjelaskan pentingnya menentukan variabel pada kesulitan (1), membangun kembali (restructuring) konsep yaitu dengan pemberian contoh pada kesulitan (3), serta membuat hubungan (making connection), yaitu dengan meminta menghubungkan apa yang diketahui dengan permisalan yang dibuat dalam menentukan sistem persamaan pada kesulitan (2). Upaya pemberian bantuan tersebut merujuk pada tingkatan scaffolding Anghileri (2006) level dua dan level tiga. Sedangkan prosedur pemberian scaffoldingnya adalah mengikuti alur penyelesaian soal cerita yaitu menentukan kondisi awal, menentukan sistem persamaan, menyelesaikan sistem persamaan, menerjemahkan jawaban, serta menarik kesimpulan.

× How can I help you?