Albertus, Christian Han. 2014. Asimilasi Kultur Kamel Dalam Diri Siswa SMA Bintang Malang. Tesis, Program Bimbingan dan Konseling, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Dany M. Handarini, M.A., (II) Dr. M. Ramli, M.A.

 

Kata Kunci: kultur Karmel, nilai-nilai kultur Karmel, asimilasi kultur Karmel.

Kultur Karmel adalah pola pikir dan pola tindak yang mengandung nilai-nilai yang membangun dan mengembangkan kehidupan manusia. Nilai-nilai kultur Karmel meliputi: (a) doa, (b) persaudaraan (fraternitas), (c) pelayanan (diakonia), yang memiliki peranan penting dalam proses asimilasi, yaitu proses pembauran dan peleburan kultur pribadi untuk mengadopsi/menerima nilai-nilai kultur Karmel, sehingga suatu pribadi tidak lagi mempertahankan loyalitasnya pada kultur pribadi melainkan pada kultur Karmel. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses asimilasi kultur Karmel dalam diri siswa SMA Bintang Malang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis fenomenologi yang dipadukan dengan hermeneutik dalam analisis datanya. Fenomenologi mempunyai 3 langkah, yaitu: (1) intuiting, (2) analiyzing, dan (3) describing. Fokus penelitian ini adalah bagaimana proses asimilasi kultur Karmel dalam diri siswa SMA Bintang Malang. Informan penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, para konselor, para siswa, dan para alumni. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: (1) wawancara mendalam, (2) observasi partisipan, dan (3) studi dokumentasi. Analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data sampai terselesaikannya laporan penelitian. Proses analisis data mengikuti pola quadri-hermeneutic, yang terdiri atas empat tahap, yaitu: (1) pola interpretasi, (2) penafsiran teks, (3) proses dialog, (4) sub-interpretasi.

Temuan penelitian: pertama, proses asimilasi kultur Karmel dalam diri siswa berlangsung dalam dua cara, yaitu keteladanan dan internalisasi. Keteladanan mengungkap peran kepala sekolah yang menghayati kultur Karmel dalam pola pikir dan pola tindaknya yang diteladani oleh para siswa. Internalisasi, meliputi: (a) pengenalan dan pemahaman, (b) pengamalan dalam kehidupan, (c) evaluasi dan refleksi, Kedua, nilai-nilai dalam Kultur Karmel meliputi: (a) nilai-nilai kultur Karmel berlatar belakang spiritual atau kerohanian, meliputi: doa, dimaksudkan sebagai sebuah penyadaran bahwa semua aktivitas pembelajaran dilandasi semangat “sum pro domino deo” atau “ad maiorem dei gloriam” (demi kemuliaan Tuhan), (b) persaudaraan dimaksudkan sebagai menerima sesama sebagai saudara, (c) pelayanan dimaksudkan sebagai together with others (ada bersama dengan orang lain).

Implikasi penelitian (1) proses asimilasi kultur Karmel dalam diri siswa SMA Bintang, meliputi tiga tahapan, yaitu (a) pengenalan dan pemahaman, (b) pengamalan dalam kehidupan, dan (c) evaluasi dan refleksi, merupakan sebuah pola yang dapat diterapkan di tempat lain atau di sekolah lain, dengan setting yang sama; (2) proses asimilasi kultur Karmel mengungkap tiga pilar yaitu, doa, persaudaraan, dan pelayanan; serta dimensi-dimensi nilai yang digali atas kultur Karmel yang meliputi, dimensi spiritual, kemanusiaan, intelektual, praktikal, serta diakonia dan pengabdian. Nilai-nilai ini dapat diserap dan diimplementasikan dalam layanan BK, (3) proses asimilasi kultur Karmel efektif dalam mentransforrmasi karakter kepribadian siswa selaras dengan nilai-nilai yang terkandung dalam kultur Karmel.

 Saran-saran penelitian, (1) proses asimilasi kultur Kamel dapat direkomendasikan untuk diterapkan di sekolah dengan berbagai jenjang, mulai Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi, (2) hasil penelitian ini juga dipraktekkan di sekolah-sekolah yang melandaskan penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran pada kultur Karmel, (3) para konselor dapat mengadaptasi dan mempraktekkan proses asimilasi kultural yang bermanfaat dalam pembentukan karakter kepribadian siswa, serta dapat menggali nilai-nilai dan kualitas-kualitas dari sebuah kultur sekolah yang dapat diserap oleh bimbingan dan konseling sebagai potensi yang memperkaya khasanah bimbingan dan konseling dan dapat diterapkan dalam memberikan bantuan layanan kapada siswa, (4) peneliti yang lain agar melakukan kajian terhadap aspek-aspek lain pada konteks yang berbeda dengan karakteristik SMA Bintang Malang.

× How can I help you?