Rahayu, Iswaning. 2011. Analisis Kesalahan Konsep Asam-Basa pada Guru Kimia dan Siswa RSMABI di Kota Malang serta Upaya Perbaikkannya dengan Strategi Konflik Kognitif. Tesis, Program Studi Pendidikan Kimia. Program Pasca Sarjana, Unversitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Effendy, M.Pd, Ph.D, (II) Drs. I Wayan Dasna, M.Si, M.Ed, Ph.D

Kata kunci : kesalahan konsep, asam-basa, strategi konflik kognitif

Ilmu kimia mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi karena sebagian besar terdiri dari konsep-konsep yang bersifat abstrak. Salah satu materi yang diajarkan di Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional (RSMABI) adalah asam-basa. Kesulitan dalam memahami konsep asam-basa dapat menyebabkan pemahaman yang salah. Pemahaman yang salah ini bila berlangsung secara konsisten dapat menyebabkan kesalahan konsep (misconception). Di RSMABI buku kimia yang digunakan dalam proses pembelajaran ditulis dalam bahasa Inggris. Di samping itu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia digunakan dalam proses pembelajaran. Penggunaan bahasa Inggris dalam proses pembelajran dapat memberikan kesulitan tersendiri bagi siswa dan dapat menyebabkan kesalahan konsep. Salah satu cara untuk memperbaiki kesalahan konsep adalah dengan penggunaan strategi konflik kognitif. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi kesalahan-kesalahan konsep tentang asambasa siswa RSMABI; (2) untuk mengetahui persentase siswa yang mengalami kesalahan konsep tentang asambasa yang diidentifikasi dengan menggunakan tes tulis dan wawancara dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris; (3) untuk mengetahui persentase guru kimia yang mengalami kesalahan konsep tentang asambasa yang diidentifikasi dengan menggunakan tes tulis dan wawancara dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris; (4) untuk mengetahui perbedaan tingkat kesalahan konsep siswa tentang asambasa yang diidentifikasi dengan menggunakan tes tulis dan wawancara dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris (5) untuk mengidentifikasi keefektifan strategi konflik kognitif untuk memperbaiki kesalahan konsep yang dialami siswa tentang asambasa dibandingkan dengan menggunakan strategi konvensional.

Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dan rancangan eksperimen. Rancangan deskriptif digunakan untuk mengetahui jumlah siswa dan guru yang mengalami kesalahan konsep, kesalahan konsep apa saja yang dialami ole siswa dan guru, dan tingkat kesalahan konsep yang terjadi pada siswa dan guru. Rancangan penelitian eksperimen untuk mengetahui keefektifan strategi konflik kognitif untuk memperbaiki kesalahan konsep siswa. Subyek penelitian ini adalah guru kimia dan siswa pada beberapa RSMABI di Kota Malang. Subyek penelitian ini adalah 76 siswa SMAN 1 dan 67 siswa SMAN 5, 2 orang guru kimia SMAN 1 dan 2 orang guru kimia SMAN 5. Kesalahan konsep siswa dan guru diidentifikasi dengan menggunakan tes tulis pilihan ganda yang diikuti dengan wawancara dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Tes pilihan ganda memiliki validitas isi sebesar 97,7% dan koefisien reliabilitas tes yang dihitung dengan rumus Kuder Richardson-20, sebesar 0,82. Setelah identifikasi kesalahan konsep, siswa dibagi dua kelompok. Kelompok pertama, kelas kontrol dilibatkan dalam pembelajaran untuk mengurangi kesalahan konsep asam-basa dengan menggunakan strategi konvensional. Kelas yang lain adalah kelas eksperimen, dilibatkan dalam pembelajaran untuk mengurangi kesalahan konsep asam-basa dengan menggunakan strategi konflik kognitif. Keefektifan strategi konflik kognitif dianalisis dengan menggunakan uji t paired sample t-tes.

Hasil-hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Kesalahan-kesalahan konsep tentang reaksi asam-basa yang dialami oleh sedikitnya 30% siswa adalah: (i) Senyawa-senyawa yang mengandung OH seperti CH3COOH dan HCOOH dianggap sebagai basa Arrhenius; (ii) dalam konteks teori asam-basa Bronsted-Lowry siswa menganggap bahwa asam adalah suatu zat yang menghasilkan ion H+ dan basa adalah zat yang menghasilkan ion OH; (iii) asam konjugasi adalah anion dari asamnya dan basa konjugasi adalah kation dari basanya; (iv) Asam Lewis adalah suatu zat yang mempunyai H+; (v) reaksi asam konjugasi dan basa konjugasi selalu menghasilkan garam; (vi) reaksi antara basa kuat berlebih dan asam kuat tidak menghasilkan garam netral; (vii) reaksi antara asam kuat dan basa kuat dengan berbagai konsentrasi selalu menghasilkan larutan yang netral; (viii) penambahan basa pada larutan buffer akan meningkatkan pH larutan; (ix) reaksi asam kuat dengan basa lemah menghasilkan garam yang bersifat asam karena mengandung anion dari asam kuat. (2) Persentase siswa yang mengalami kesalahan konsep tentang asam-basa yang diidentifikasi dengan tes dan wawancara berbahasa Indonesia adalah 46,9% sementara persentase siswa yang mengalami kesalahan konsep tentang asam-basa yang diidentifikasi dengan tes dan wawancara berbahasa Inggris adalah 44,9%. (3) Tidak ada kesalahan konsep tentang asam-basa pada guru-guru kimia. (4) Tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kesalahan konsep siswa tentang asam-basa yang diidentifikasi dengan tes dan wawancara berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris (5) Strategi konflik kognitif lebih efektif untuk memperbaiki kesalahan konsep siswa tentang asam-basa dibanding strategi konvensional.

× How can I help you?