SASTRA SIBER SEBAGAI RUANG BERLATIH KETERAMPILAN MENULIS SISWA DALAM PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA

Nurdiana

SMPN 3 Cikarang Selatan

Perum Graha Ciantra Kecamatan Cikarang Selatan, Bekasi

Email:nurdiana678@yahoo.com

 

ABSTRAK: Perkembangan teknologi informasi (TI) dan khususnya juga internet ternyata tak hanya mengubah cara bagaimana seseorang berkomunikasi, mengelola data dan informasi, melainkan lebih jauh dari itu mengubah bagaimana seseorang melakukan bisnis. Keberadaan ruangan ataupun media untuk menuangkan karya-karya penulis pemula kini tidak terbatas pada perlombaan maupun media cetak (kertas, majalah buku maupaun media cetak lain). Ruangan tersebut berupa media di dunia maya yang popular disebut sastra siber. Sastra siber mulai tumbuh di Indonesia sekita tahun 2001. Diawali dari terbitnya buku Graffiti Gratitude pada tanggal 9 Mei 2001. Buku ini merupakan buku antalogi puisi siber. Penerbitan antalogi tersebut dimotori oleh Sutan Iwan Soekri Munaf, Nanang Suryadi, Nunuk Suraja, Tulus Widjarnako, Cunong, dan Medy Loekito. Mereka tergabung dalam satu yayasan yaitu Yayasan Multimedia Sastra (YMS). Prosa fiksi dalam makalah ini akan kita batasi dalam lingkup cerpen. Cerpen yang berkembang di Indonesia telah dirangkum karakteristiknya oleh beberepa peneliti. Menilik dari segi jumlah kata, panjang cerpen yang hanya 1000-1500 memberikan peluang bagi penulis prosa pemula untuk memulai kebiasaan menulisnya.

 

Kata kunci: sastra siber, ruang berlatih, keterampilan menulis, kecerdasan logika