MENGAKRABKAN BUDAYA LISAN DAN PENYELENGGARA PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA MEREVITALISASI KESUSASTRAAN LISAN-LOKAL

 

Tristan Rokhmawan

STKIP PGRI Pasuruan

Email: tristanrokhmawan19890821@gmail.com / 085748691671

 

ABSTRAK: Kota-kota di Indonesia memiliki banyak kekayaan lokal berupa bentuk-bentuk sastra lisan. Beberapa di antaranya adalah bentuk sastra lisan naratif berupa cerita mite, legenda, dongeng, atau tabu. Lambat laun sastra lisan ini mulai ditinggalkan, materi sastra tidak lagi terlalu nampak dalam pembelajaran bahasa di sekolah. Hilangnya kesusastraan lisan – lokal sebagai pembawa kultur tradisional dan kearifan lokal akan berkontribusi pada pengikisan bangunan kebudayaan tradisional. Oleh karenanya, penulis menawarkan opsi strategi yang dapat dilakukan oleh guru dan sekolah dalam merevitalisasi muatan kesusastraan dalam proses penyelenggaraan pendidikan. Beberapa opsi strategis tersebut adalah : 1) menggunakan kesusastraan lisan terdekat di sekitar siswa dan sekolah sebagai muatan lokal terintegrasi dalam proses pembelajaran di sekolah dan 2) menjadikan sekolah sebagai sebuah cagar budaya kesusastraan lisan yang menyimpan rekaman-rekaman berbagai bentuk budaya lisan di sekitarnya.

 

Kata kunci : budaya lisan, penyelenggara pendidikan, revitalisasi, kesusastraan lisan-lokal