PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS PERMAINAN DI SEKOLAH DASAR

Rendra Sakbana Kusuma, Eddy Sutadji, Titik Harsiati

Abstract


Penilaian merupakan proses merekam seluruh aktivitas pembelajaran siswa melalui bukti-bukti yang autentik sebagai dasar membuat keputusan. Pada proses penilaian, siswa menkonstruksi kompetensi yang dimiliki melalui penyelesaian soal atau tugas. Proses dan hasil kegiatan siswa menjadi tolak ukur ketercapaian pembelajaran. Penilaian memandangan bahwa proses dan hasil kegiatan adalah kesatuan yang utuh sehingga guru memiliki peran penting dalam perencanaan, pelaksanaan, dan hasil penilaian. Pelaksanaan penilian di sekolah dasar yang konvensioal lebih menekankan pada penilaian kognitif, guru cenderung menggunakan soal pilihan ganda atau uraian. Guru melakukan penilaian hanya untuk memenuhi tugas dan kewajiban dalam memberi nilai pada siswa. dalam mengerjakan soal atau tugas penilaian, siswa harus mengikuti aturan yang ditetapkan guru. Siswa tertekan dan tidak tenang dalam mengerjakan soal atau tugas penilaian. Kondisi tersebut memiliki dampak terhadap proses dan hasil yang diperoleh siswa. Penilaian dilakukan secara langsung agar hasil yang diperoleh lebih autentik dan dapat dipertanggung jawabkan. Penilaian autentik memandang  bahwa tidak hanya hasil yang diperoleh merupakan bukti yang autentik, akan tetapi soal dan tugas yang diberikan kepada siswa juga mencerminkan permasalahan kehidupan di sekitar siswa. Penilaian autentik merupakan proses penilaian yang mengangkat permasalahan dunia nyata dan hasil penilaian diperoleh secara langsung pada saat penilaian. Penilaian autentik memiliki karakteristik kegiatan penilaian secara langsung dan memperoleh hasil secara langsung pula. Prinsip-prinsip penilaian autentik antara lain proses penilaian merupakan bagian dari pembelajaran, mencerminkan dunia nyata, menggunakan berbagai ukuran dan metode, dan bersifat holistik. Penilaian pada siswa sekolah dasar mengacu pada tingkat perkembangan kognitif dan karakter siswa yang masih suka bermain. Dalam hal ini perlu ada inovasi pelaksanan penilaian yang memungkinkan siswa dapat belajar dan bermain pada saat yang sama. Konsep bermain merupakan kegiatan yang menarik dan menyenangkan bagi siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Penilaian berbasis permainan memberikan suasana kegiatan yang menarik dan menyenangkan siswa. Soal dan tugas penilaian dikemas dalam bentuk permainan yang mencerminkan permasalahan kehidupan sehari-hari siswa. penilaian berbasi permainan menekankan pada kerjasama siswa dalam menyelesaikan berbagai persoalan dan memaksimal kompetensi dan sumber daya yang ada. Dalam hal ini penilaian dipandang memiliki peran penting dalam mengukur keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran. Tulisan ini membahas implikasi konsep permainan terhadap pelaksanaan penilaian bagi siswa sekolah dasar.

Keywords


penilaian autentik; permainan; sekolah dasar

Full Text:

PDF

References


Antoro, D. W. 2013. Permainan Edukatif dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Arab (Studi Kasus di SDIT Al Hasna Klaten). Skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Blumentritt, T., Mathews, T., & Marchisio, G. 2012. Game Theory and Family Business Succession: An Introduction. Family Business Review Journal, (Online), 16(1): 51-67. (http://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/ 0894486512447811), diakses 23 April 2017. Dikli, S. 2003. Assessment at a Distance: Traditional vs. Alternative Assessment. The Tourkish Online Journal of Educational Technology-TOJET, (Online), 13-19 (httpwww.tojet.netarticlesv2i3232.pdf) Diakses 31 Januari 2016. Herrington, J., Parker, J., and Jelinek, D. B. 2014. Connected Authentic Learning: Reflection and Intentional Learning. Australian Journal of Education, (Online), 58(1): 23-35. (ttp://journals. sagepub.com/doi/pdf/10.1177/0004944113517830), diakses 28 Februari 2017. Hodgman, M. R. 2014. Using Authentic Assessments to Better Facilitate Teaching and Learning: The Case for Student Portofolios. Journal of Studies in Education, (Online) 4 (3), 60-65. (httpwww.macrothink.orgjournalindex.phpjsearticledownload61495060) diakses 31 Januari 2016 Michael, J., and Pierce, O. L. V. 1996. Authentic Assessment for English Language Learners. The United State of America: Addison-Wesley Publishing Company. Muchtar, H. 2010. Penerapan Penilaian Autentik dalam Upaya Peningkatan Mutu (Online), (http%3%2F%2 Fwww.bpkpenabur.or.id%2Ffiles%2FHal.%252068-76%2520Penerapan% 2520Penilaian%2520Autentik.pdf), diakses 9 April 2015. Neuenshhwander, B. 2008. Playing by the Rules: Instruction and Acculturation in Role-Playing Games. E-Learning Journal, (Online), 5(2): 189-198. (http://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.2304/elea.2008.5.2.189) , diakses 4 Mei 2017.

Pigdon, K., and Wolley, M. 1992. The Big Picture, Integrating Children’s Learning. Australia: Eleanor Curtain Publishing. Rosita, F. Y. 2015. Pengembangan Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran Berbicara bagi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal Inovasi Pembelajaran (JINoP, (Online) 1(1): 25-37, (http://ejournal. umm.ac.id/index.php/jinop/article/download/2445/2653), diakses 25 April 2017. Shubit, M. 2002. The Uses of Teaching Games in Game Theory Classes and Some Experimental Games. Simulation & Gaming Journal, (Online), 33(2): 139156, (http:// journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/104687 8102332002), diakses 19 April 2017. Wicaksono, V. D. 2013. Pengembangan Asesmen Autentik untuk Proses dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD. Malang: Universitas Negeri Malang.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


ISBN: _________________________

Pascasarjana Universitas Negeri Malang

Jl. Semarang 5 Malang

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.