Pengaruh Latihan Konvensional Dan Akuatik Pada Pemulihan Kemampuan Motorik Penyandang Hemiparesis Pasca Stroke Infark
Abstract
Tujuan penelitian, untuk mengetahui besar pengaruh latihan fisik
terhadap pemulihan kemampuan motorik penyandang hemiparesis yang
diakibatkan stroke infark fase recovery. Sampel adalah pasien pasca stroke yang telah selesai menjalani masa perawatan intensif di Rumah Sakit Dr. Muwardi Surakarta pada tahun 2012. Jenis penelitian, quasi experiment research dengan rancangan two group pretest-posttest design, penentuan purposive sampling dengan kriteria inklusi. Intervensi latihan 2 kali perminggu selama 6 minggu. Sampel terdiri 15 laki-laki dan 5 perempuan dengan hemiparesis (kanan=12, kiri=8) pasca stroke infark yang tidak disertai komplikasi penyakit lain. Rentang usia 40 tahun hingga 65 tahun. Analisis didasarkan kelompok latihan akuatik (n=11)
dan kelompok latihan konvensional (n=9) dengan urutan usia (match subject ordinal pairing). Hasil analisis; latihan konvensional dan akuatik memberikan pengaruh terhadap pemulihan kemampuan motorik penyandang hemiparesis pasca stroke infark, P=0,000 (α=0,05). Latihan akuatik memberikan pengaruh lebih besar dibandingkan latihan konvensional terhadap pemulihan kemampuan motorik penyandang hemiparesis pasca stroke infark . Dengan demikian temuan ini memberikan indikasi bahwa latihan akuatik bermanfaat bagi orang dengan hemiparesis dan dapat dijadikan metode olahraga rehabilitasi untuk orang-orang tersebut.
terhadap pemulihan kemampuan motorik penyandang hemiparesis yang
diakibatkan stroke infark fase recovery. Sampel adalah pasien pasca stroke yang telah selesai menjalani masa perawatan intensif di Rumah Sakit Dr. Muwardi Surakarta pada tahun 2012. Jenis penelitian, quasi experiment research dengan rancangan two group pretest-posttest design, penentuan purposive sampling dengan kriteria inklusi. Intervensi latihan 2 kali perminggu selama 6 minggu. Sampel terdiri 15 laki-laki dan 5 perempuan dengan hemiparesis (kanan=12, kiri=8) pasca stroke infark yang tidak disertai komplikasi penyakit lain. Rentang usia 40 tahun hingga 65 tahun. Analisis didasarkan kelompok latihan akuatik (n=11)
dan kelompok latihan konvensional (n=9) dengan urutan usia (match subject ordinal pairing). Hasil analisis; latihan konvensional dan akuatik memberikan pengaruh terhadap pemulihan kemampuan motorik penyandang hemiparesis pasca stroke infark, P=0,000 (α=0,05). Latihan akuatik memberikan pengaruh lebih besar dibandingkan latihan konvensional terhadap pemulihan kemampuan motorik penyandang hemiparesis pasca stroke infark . Dengan demikian temuan ini memberikan indikasi bahwa latihan akuatik bermanfaat bagi orang dengan hemiparesis dan dapat dijadikan metode olahraga rehabilitasi untuk orang-orang tersebut.
Keywords
Conventional, Aquatic; Motoric Skill;Hemiparetic; Infarction Stroke
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Program Studi Pendidikan Olahraga
Graduate School of Universitas Negeri Malang
Graduate School of Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang 5 Malang Kode Pos 65145
Telp (0341) 0341-551334; & 0341-551312

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.