Pemanfaatan E-Learning Berbasis Telegram Dalam Pembelajaran Bulutangkis
Abstract
Menurut sejarahnya, bulutangkis berasal dari India yang disebut
“Poona”. Lalu permainan ini dibawa ke Inggris dan dikembangkan di sana.
Pada tahun 1873 permainan ini dimainkan di taman istana milik Duke de
Beaufort di Badminton Glouces Shire. Oleh karena itu permainan ini
kemudian dinamakan “Badminton”. Badminton atau bulutangkis sudah
sangat banyak di kenal oleh siswa sekolah maupun masyarakat luas. Saat ini dapat kita pelajari dan pahami tentang olahraga bulutangkis melalui internet yang semakin berkembang pesat. Pembelajaran merupakan suatu sistem atau proses membelajarkan pembelajar yang direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien. Berhasilnya suatu tujuan pendidikan tergantung bagaimana proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa seorang guru dituntut untuk teliti dalam memilih dan menerapkan metode mengajar yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Agar siswa lebih memahami teori dan praktek mata pelajaran bulutangkis maka siswa perlu melakukan pembelajaran tidak hanya dalam proses pembelajaran dengan guru (tatap muka) tetapi diluar dari dari jam belajar bersama guru tersebut atau siswa diharapkan mampu belajar secara mandiri. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi melalui media internet, maka munculah inovasi baru dalam pembelajaran berbasis komputer. Inovasi tersebut sekarang dikenal dengan nama E-Learning. Istilah E-Learning merupakan gabungan dari dua kata yaitu E yang merupakansingkatan dari Electronic (Elektronik) dan Learning (Belajar). Jadi E-learning adalah Belajar dengan menggunakan bantuan alat Elektronik. Lebih jelasnya E-learning adalah suatu proses belajar mengajar antara pengajar dengan muridnya tanpa harus bertatap muka satu sama lain.
“Poona”. Lalu permainan ini dibawa ke Inggris dan dikembangkan di sana.
Pada tahun 1873 permainan ini dimainkan di taman istana milik Duke de
Beaufort di Badminton Glouces Shire. Oleh karena itu permainan ini
kemudian dinamakan “Badminton”. Badminton atau bulutangkis sudah
sangat banyak di kenal oleh siswa sekolah maupun masyarakat luas. Saat ini dapat kita pelajari dan pahami tentang olahraga bulutangkis melalui internet yang semakin berkembang pesat. Pembelajaran merupakan suatu sistem atau proses membelajarkan pembelajar yang direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien. Berhasilnya suatu tujuan pendidikan tergantung bagaimana proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa seorang guru dituntut untuk teliti dalam memilih dan menerapkan metode mengajar yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Agar siswa lebih memahami teori dan praktek mata pelajaran bulutangkis maka siswa perlu melakukan pembelajaran tidak hanya dalam proses pembelajaran dengan guru (tatap muka) tetapi diluar dari dari jam belajar bersama guru tersebut atau siswa diharapkan mampu belajar secara mandiri. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi melalui media internet, maka munculah inovasi baru dalam pembelajaran berbasis komputer. Inovasi tersebut sekarang dikenal dengan nama E-Learning. Istilah E-Learning merupakan gabungan dari dua kata yaitu E yang merupakansingkatan dari Electronic (Elektronik) dan Learning (Belajar). Jadi E-learning adalah Belajar dengan menggunakan bantuan alat Elektronik. Lebih jelasnya E-learning adalah suatu proses belajar mengajar antara pengajar dengan muridnya tanpa harus bertatap muka satu sama lain.
Keywords
e-learning; pembelajaran; bulutangkis
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Program Studi Pendidikan Olahraga
Graduate School of Universitas Negeri Malang
Graduate School of Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang 5 Malang Kode Pos 65145
Telp (0341) 0341-551334; & 0341-551312
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.