ABSTRAK PROSIDING SEMINAR NASIONAL NITISASTRA 1 “PERMAINAN SAMBUNG KALIMAT SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH”
PERMAINAN SAMBUNG KALIMAT SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH
Indah Sri Wilujeng
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang
SMPN 2 Pare
Jalan Pahlawan Kusuma Bangsa no. 2 Pare Kediri
email: a_djenx@yahoo.co.id
ABSTRAK: Permainan sambung kalimat merupakan adaptasi dari permainan bisik berantai yang digabungkan dengan strategi pembelajaran Think Talk Write. Strategi pembelajaran Think Talk Write(TTW) dibangun melalui kegiatan berfikir, berbicara, dan menulis. Strategi TTW dimulai dari keterlibatan siswa dalam berfikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses membaca, selanjutnya berbicara dan membagi ide (sharing) dengan temannya sebelum menulis. Dalam pembelajaran menulis teks deskripsi, permainan ini dapat diterapkan dengan cara membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Masing-masing anggota kelompok melihat objek yang akan dideskripsikan berupa gambar. Kemudian masing-masing anggota kelompok membuat kalimat yang mendeskripsikan objek berupa gambar tersebut secara bersambung dan bergiliran. Kegiatan tersebut dilaksanakan berulang hingga membentuk sebuah teks deskripsi utuh dan padu. Permainan sambung kalimat memiliki beberapa keunggulan, antara lain dapat melatih siswa dalam berkreasi membuat kalimat secara spontan dan berpikir cepat. Hal ini dapat melatih kecerdasan logika siswa. Manusia terdidik tampak dalam kecerdasan logika yang dimiliki. Kecerdasan logika itulah yang menjadi pondasi kehidupan moral manusia. Selain melatih kecerdasan logika siswa, permainan ini juga melatih etika atau sopan-santun siswa saat menyampaikan kalimat yang dipikirkan. Siswa yang suka berkata kotor, berbicara semaunya sendiri, juga duntut dapat membuat kalimat sesuai dengan gambar yang telah ditentukan dan kemudian siswa harus mampu menyampaikannya dalam forum kelompok.
Kata kunci: permainan, sambung kalimat, pembelajaran bahasa